Pagi ini adalah pagi dimana aku terbebas dari tugas-tugas yang selalu menghantui pikiranku. Jelas kalian juga tau, ini adalah hari minggu!! Yeay so special weekday for me.
"Kamu kenapa si, pagi-pagi udah senyum-senyum sendiri. Kaya orang gila aja." celetuk bang tio mengagetkanku yang sedang mengotak ngatik laptop.
"Ih kok abang ke kamar ga ketuk pintu dulu sih." ucapku.
"Lo aja pake headphone gimana bisa denger beg*, lo punya bedak bayi gak?" tanyanya padaku. Hah bedak bayi?
"Buat apaan anj*r, mau ketemu pacar pake bedak bayi gitu?" tanyaku heran, emang manusia aneh kaya gini absurd banget.
"Buat main karambol di RS, lo mau ikut ngga ketemu ricard?" ajaknya padaku.
"Ga." ketusku, kemudian aku turun dari kursi belajar menuju lemari tempat rias untuk mengambil bedak bayi.
"Nih, udah sana keluar aku mau nonton drakor nih." usirku pada bang tio.
"Yakin ngga mau ikut? Ada ricard loh. Lagian di rumah ngapain coba? Nolep banget jadi orang." ketusnya sambil berjalan keluar kamarku.
"SALAMIN AJA BANG." teriakku dari dalam kamar.
Karena saja tidak dipaksa jadi ya ngapain aku ikut, seperti anjing yang mengejar-ngejar tulang saja.
Seperti biasa, rutinitasku setiap weekday yaitu nonton drama korea melihat bias-biasku uWu.
Tokk..tokk..tokk..
"Za, Mau ikut nggak?" lagi-lagi ada yang menggagguku.
"Hah? Ya bu? Kemana?" tanyaku sambil me-pause drakorku.
"Ibu sama ayah mau belanja bulanan, kamu mau ikut? Daripada dirumah diem terus." ajak ibu padaku.
"Engga deh, aku mau menyelesaikan tugasku yaitu melihat masa depanku." celotehku pada ibu. Bukannya aku tak mau untuk diajak jalan-jalan olehnya, tapi aku terlanjur sangat mager berada di tempat ini.
"Yaudah jaga rumah ya, ibu dan ayah pergi dulu."
"Abang udah pergi emang?"
"Udah dari pagi za. Yaudah hati-hati ya, makanan sudah ada di meja." pamit ibu, lalu ia pun sepertinya bergegas berangkat.
Yah rumahnya sepi lagi deh, andai aku punya adik pasti tidak sesepi ini ya. Kemudian akupun melanjutkan menonton drakor sampai episode terakhir! Sangat mengabdi.
Tak terasa sepertinya waktu cepat sekali berlalu ya, aku samar-samar mendengar suara gerbang terbuka dan mobil terparkir. Klekkk...
"Kamu masih nonton dari ibu pergi?"
"Oh iya, hehehe iya bu sorry."
"Kebiasaan, udah makan?"
"belum, aku abisin 23 menit lagi nih. Tanggung." celetukku.
"Ya tuhan, kenapa sih kamu lebih mementingkan orang yang sama sekali tidak mengetahui keberadaan kamu za." celetuk pedas ibu! Gila nusuk banget nih emak gua.
"Iya iya, bentar dulu ya bu." aku pun melihat laptopku dengan baterai yang sudah merah.
"Bentar-bentar aja, sudah jam 16.45 ini. 20 detik ibu tunggu di meja makan, kalo kamu ngga datang-datang ibu potong 75% uang jajan kamu." tegas ibu kemudian ia berjalan keluar kamarku menuju meja makan.
"Iya iya." gerutuku sambil terbangun dari tempat duduk sambil men-charge laptopku.
Sesampainya di meja makan, aku melihat hanya ada ibu. Ayah kemana? Bukannya tadi ayah dan ibu pergi bersamaan?.
"Ayah kemana bu?" tanyaku sambil duduk.
"Ayah tadi hanya antar ibu pulang, terus pergi lagi deh. Katanya ada yang ketinggalan."
"Oh gitu..." kemudian aku pun makan ditemani ibu, oh iya ini sarapan, makan siang atau makan sore ya.
.
.
.Tinnn...tinn...tinn...
Sepertinya aku mendengar suara klakson mobil ya, ayah atau abang. Kemudian akupun bergegas membukakan pagar rumahku.
"Oh abang." akupun membuka gerbang dan menunggu mobil itu masuk kemudian aku tutup kembali.
"Hai." salam abangku.
"Ayo masuk dulu kat." ye gile kali, abang mengajak ricard kerumahku? Mau apa mereka.
"Kenapa sih kamu? Bukannya siapin makanan kek." celetuk abang ketika aku telah menutup pintu utama.
"Ih apasi, dateng-dateng marah. Udah malem, tuh liat. Jam 19.50!" tegasku pada bang tio.
"Eh eh ada apa nih, kok malem-malem rame banget sih. Oalah ada ricard." tiba-tiba ibu menemui kami bertiga yang telah berdiri di ruang tamu.
"Iya tante, maaf ganggu ya." salam ricard pada ibu. Yaelah lu ga ganggu kok.
"Bu malam ini ricard tidur disini dulu ya, dia mau istirahat yang tenang dirumah ini." ucap abang ketus.
"Iya bu maaf lagi ya jika merepotkan, soalnya ricard kalau tidur di RS itu susah takutnya besok ke sekolah telat." jelas ricard pada ibu. Hah ricard serumah denganku?
"Yaudah yuk lu ke kamar tamu, mau sekamar takut ada yang cemburu." menyindirku? Dasar manusia aneh.
Malam itu pun ricard tidur di rumahku, semoga saja nanti kita benar-benar serumah ya. Haha dasar manusia halu. Semoga mimpi indah ya.
.
.
.Apa?! Captain basket tidur serumah sama riza??? Wah wah wah udah ngga beres tuh mereka.
.
.
.Sorry ya gaes kalo banyak typo & ceritaku absurd
.
.
.Jangan lupa vomment
W love u uWu
KAMU SEDANG MEMBACA
My secret boyfriend [On Going]
RomanceRicard!!!!! Cowok paling nyebelin tingkat dewa karena sifat dingin dan cuek nya itu. Gue juga gak tau gimana bisa gue punya pacar kaya dia! Bisa-bisa gue kena penyakit darah tinggi nih gara-gara pacar gue sendiri. . . Kalo kalian mau sejengkel mana...