"Mianhae Mark hyung, aku sudah ada janji dengan Jimin"
"..."
"Ne, besok aku bisa Hyung"
"..."
"Ne Hyung"
Pip...
Sambungan telpon dimatikanTaehyung menghela napasnya pelan, memandang jalan dari balik jendela bus yang ia tumpangi.
Seharusnya ia dan Mark mencari kembali keberadaan Hyeonwon. Namun, Jimin memaksa Taehyung untuk datang ke kampusnya. Taehyung tidak mungkin menolak ajakan Jimin, alhasil Taehyung sekarang berada didalam bus menuju kampus Jimin.
"Kau baru saja kembali kesini setelah sekian lama kan?"
Taehyung menatap bingung Ahjussi disampingnya "Nde...?"
"Kapan kau kembali?" tanya Ahjussi datar.
"Aku tidak tahu apa yang Ahjussi bicarakan" ucap Taehyung bingung. Ahjussi itu hanya menatap tajam kearah Taehyung.
Tak lama bus berhenti, Ahjussi itu langsung turun. Taehyung hanya menatap bingung kepergian Ahjussi dari balik jendela bus.
.
.
.Jimin pov
"Aisshhh.... Lama sekali Taehyung" gerutuku. Aku sudah lama menunggu Taehyung sekitar 30 menit. Aku masih menatap jalan pintu gerbang kampus.
Apa terjadi sesuatu dengan Taehyung?
Aku pun langsung menggeleng keras.Ani... Ani... Taehyung baik-baik saja, Jim berpikirlah positif.
"Jimin-ah!!" teriak Taehyung, membuatku sadar, lantas aku langsung tersenyum lega.
Aku pun melambaikan tangan
"Taehyung-ah!!" teriakku membuat orang-orang yang tak jauh dari tempatku berdiri langsung memperhatikanku."Kau lama sekali Tae, aku lelah berdiri disini tau" kesalku.
"Hehe mianhae Jim... Annyeong Jaebum Hyung" ucap Taehyung saat menatap Jaebum hyung yang berada di sampingku. Kulihat ia tersenyum kearah Taehyung.
"Hai Taehyung-ah, untung kau sudah datang... Sedari tadi Jimin menggerutu terus mengkhawatirkanmu" ucap Jaebum hyung.
Aishh... Kenapa Jaebum hyung malah memberitahu Taehyung. Sekarang lihat Taehyung tertawa mengejekku.. Aku menatap tajam kearah Jaebum hyung.
"Hyung pulanglah" ucapku, kulihat Jaebum Hyung hendak memprotes lalu dengan cepat aku berucap.
"Tenang Hyung aku akan aman bersama Taehyung... Benarkan Taehyung-ah?" aku menatap Taehyung sembari memohon dari mataku agar Taehyung mau membantuku membuat Jaebum hyung percaya.
Kulihat Taehyung memutar bola matanya, mungkin kesal akan permohonanku. Namun, bagiku Taehyung terlihat sangat menggemaskan bahkan aku harus menahan tawaku.
"Benar Hyung, kau pulanglah dan jaga Eomma" ucap Taehyung membuatku senang. Lalu Jaebum Hyung mengangguk.
"Jangan pulang terlalu malam" ucap Jaebum hyung sebelum pergi.
"Ne" ucapku bersama Taehyung.
"Kajja!" aku pun langsung menarik Taehyung.
Jimin pov end
"Jadi, kemarin kau ribut-ribut dan memaksa ku hanya untuk menemani ke perpustakaan kampus" ucap Taehyung kesal, Jimin hanya terkekeh kecil tak merasa bersalah.
"Sudahlah Tae... Kajja kita duduk disebelah sana" ucap Jimin sambil menarik paksa Taehyung.
Hening...
Jimin fokus membaca buku untuk penelitiannya. Sedangkan Taehyung hanya memperhatikan Jimin. Karna bosan Taehyung merebahkan kepalanya diatas meja dengan lengannya sebagai bantal. Angin sepoi-sepoi dari jendela perpustakaan membuat suasana menjadi sejuk. Tak lama kedua mata Taehyung pun terpejam sempurna.Tak terasa sudah 5 jam mereka berada di perpustakaan. Jimin pun menyelesaikan kegiatannya, lalu ia menatap wajah tidur damai Taehyung. Jimin pun tersenyum jahil, ia pun menatap matahari dari luar jendela.
Lalu Jimin mencari posisi pas agar sinar matahari mengenai kaca jam tangan yang ia pakai. Lalu mengarahkannya ke wajah Taehyung.
Taehyung merasa terganggu akibat pantulan sinar matahari yang mengenai wajahnya. Lalu Taehyung membuka kedua matanya, dan menghalau sinar matahari dengan tangannya.
"Kyaa! Jimin-ah!" teriak Taehyung saat ia sadar bahwa Jimin pelakunya. Untung perpustakaannya sedang sepi. Coba kalau ramai pasti mereka akan di tegur bahkan diusir dari perpustakaan.
"Hahaha... Mainhae Tae-ah" tawa Jimin.
"Aku sudah selesai, kajja! Kita pergi" Jimin menarik tangan Taehyung.
"Kita mau kemana Jim?"
"Jangan bertanya Tae, kau ikuti saja aku"
Taehyung menghela nafas pasrah mengikuti Jimin.
.
.
."Eoseooseyo" ucap pelayan dengan ramah saat Taehyung dan Jimin memasuki kedai es krim.
"Annyeonghaseyo" ucap Taehyung dan Jimin tak kalah ramah.
"Eumm... Kami pesan es krim besar ini satu" tunjuk Jimin pada gambar di buku menu.
"Baiklah, jamsiman gidariseyo, akan kami antarkan pesanan anda" ucap pelayan itu.
Jimin dan Taehyung menuju bangku kosong.
"Kenapa kau mengajakku kemari?" tanya Taehyung.
"Geunyang... Mentraktir mu es krim"
Sebelah kanan alis Taehyung terangkat, "Mentraktir ku? Apa ini balasan karna menemani mu tadi?"
"Aniyo"
Kening Taehyung berkerut.
Jimin menghela napas "Kau ingat satu tahun yang lalu saat aku kalah dalam permainan curang mu?"
"Permainan curangku?" tanya Taehyung bingung.
"Berlari dari atap sekolah menuju gerbang" ucap Jimin gemas.
Taehyung masih mengingat-ingat "Hahh... Itu sudah lama sekali Jim"
"Bagiku itu baru terjadi kemarin Tae"
Walau hanya sekilas, namun Taehyung sempat melihat wajah sendu Jimin yang tergantikan dengan senyumnya.
Lalu pelayan pun datang mengantarkan pesanan mereka "Selamat menikmati" ucap pelayan tersebut.
"Uumm... Imasisseoyo!" senyum merekah Taehyung saat es krim habis tak bersisa.
Jimin terkekeh "mau tambah lagi Tae?"
"Ne... Keunde Jimin-ah, kau akan dihukum oleh Jin hyung"
Jimin langsung membeku, ia mengingat kejadian 4 tahun yang lalu. Saat ia dan Taehyung menghabiskan 5 cup es krim hingga Taehyung demam selama 3 hari dan berakhir mendapat hukuman dari Jin hyung.
"Apa aku akan digantung oleh Jin hyung Tae?"
"Amado" Taehyung mengangkat kedua bahunya.
Glukk...
"Aishh... Kajja kita pulang Tae, aku tak ingin dihukum oleh Jin hyung karna membuat adik tersayangnya sakit" Jimin bangkit dan menarik tangan Taehyung dengan Taehyung tertawa pelan.
-------------
Semoga kalian suka
😊😊😊Voment Juseyo
Gomawo
😊
KAMU SEDANG MEMBACA
One Year
Fanfiction"Jimin-ah Saengil Chukhahae" "Taehyung-ah, kau adalah hadiah yang paling istimewa untukku. Gomawo telah kembali" "Gomawo untuk satu tahunnya Tae" "Jimin-ah Annyeong" Seperti halnya aku kembali ke dunia secara tiba-tiba, mungkin aku juga bisa menghil...