Ben mengerjapkan matanya mencoba menyesuaikan dengan cahaya ruangan. Dia melihat sekeliling ruangan yang terasa asing di penglihatannya. Ingatannya pun memutar kejadian tadi malam, dimana dia telah mengambil keperawanan Ara anak dari kekasihnya.Dari lubuk hatinya dia menyesal dan merasa bersalah telah menghianati Miranda dan merusak anak gadisnya...ralat...dia sudah tidak gadis lagi setelah apa yang kami lakukan berdua semalaman.
Tapi disisi lain dia sangat senang karna dia menjadi laki-laki pertama yang 'tidur' dengan Ara.*Ben pov
Kutatap wanita yang sedang terlelap disampingku. Kurapikan rambutnya yang menutupi sebagian wajahnya. Bulu mata yang lentik, hidung yang mancung, bibir mungil yang selalu membuatku ingin menciumnya.
Kutarik selimut menutupi tubuhnya yang polos. Aku bangun dari tempat tidur dan begegas memakai pakaianku sebelum ada yang memergokiku. Jam 04:00 kuharap orang dirumah ini masih terlelap.
Aku membuka pintu dan terkejut melihat seorang pelayan berdiri didepanku
"maaf kalau saya lancang, kenapa Tuan keluar dari kamar Nona Ara ?"
"jangan banyak bicara, anggap saja kalian tidak melihatku. Jika Miranda tau masalah ini kalian tidak akan aku lepaskan" ancamku yang membuat para pelayan itu ketakutan.
"ba...baik Tuan"
Sebenarnya aqu tidak ingin mengancamnya. Melihat tangannya gemetaran dan ketakutan seperti itu membuatku sedikit merasa bersalah. Tapi mau gimana lagi daripada mereka memberitahukan Miranda dan masalahnya akan semakin rumit.
"oh ya satu lagi, kalian bersihkan saja kamarnya tidak usah membangunkan Ara dia baru saja tidur"
"baik Tuan".
*Ara pov
Kukerjapkan mataku melihat sekeliling, dia sudah pergi. Menghembuskan nafas berulang kali mengingat kejadian semalam. Walaupun dia melakukannya agak kasar tp aqu sangat menikmati sentuhannya.
"AAAAARRRGGHHHHHH" teriakku frustasi. Aku benci pada diriku sendiri yang lemah hanya karna sentuhannya.
"AAHHH..." jeritku saat merasakan bagian intiku yang agak sakit. Berjalan perlahan kekamar mandi.
Aku butuh berendam air hangat tubuhku rasanya remuk setelah melayaninya selama 4 jam.Selesai mandi kubuka lemari pakaianku mengambil dress dengan lengan terbuka tapi aku tidak mungkin memakai ini karna pria brengsek itu meninggalkan kissmark diseluruh tubuhku. Kuganti dengan kaos panjang turtle neck dan celana panjang rumahan.
Kulangkahkan kakiku menuju meja makan. Pandanganku tertuju pada laki-laki yang sudah merenggut kesucianku. Dia masih bisa tersenyum ketika bicara dengan ibuku. Brengsek.
Setelah dia memuaskan nafsunya laki-laki itu meninggalkan aku seorang diri dikamar."kau bodoh Ara, kau merelakan kesucianmu direnggut oleh laki-laki brengsek itu. Dan lihatlah sekarang dia masih bisa tersenyum tanpa memikirkan bagaimana keadaanku." batinku merutuki kebodohanku.
"Sayang kau sudah bangun. Kenapa bajumu seperti itu, kau tidah kuliah ??" ucap ibuku saat melihatku duduk dimeja makan.
"Aku lagi gak enak badan buk."
"Kau sakit ?" pertanyaan Ben yang membuatku menatap sinis kearahnya.
"setelah sarapan ibu antar periksa ke rumah sakit ya."
"tidak usah bu, aku hanya butuh istirahat. Aku hanya kelelahan karna semalaman mengerjekan tugas dari dosenku yang brengsek." sindirku yang membuat Ben menatapku.
"Selamat pagi semua..." kulirik citra yang tersenyum sumringah.
"kamu nggak sarapan dulu?"
"Aku langsung berangkat aja kak, Radit sudah menungguku diluar. Bye semua aku berangkat dulu ya."
Ciiihhh....adik kakak kelakuannya sama saja, sukanya menghancurkan hubungan orang.
Nafsu makanku tiba-tiba hilang melihat mereka."Bu aku kekamar dulu ya mau istirahat."
"Sarapanmu kan belum habis."
"Aku lagi gak selera makan Bu."
"Ya udah kamu istirahat aja jangan lupa minum vitamin.
"iya bu"
Kutinggalkan mereka berdua, rasanya hari ini aku tidak ingin keluar kamar seharian. Melihat Ben yang terlihat biasa saja seperti tidak ada kejadian apapun membuatku muak.
Maaf kalo ceritanya ngebosenin.
Masih bingung juga ini cerita mau dibawa kemana....
Kaya lagu aja "mau dibawaa kemaanaa ceritaa iniii" Wkwkwkwkwwkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Cinta dan Dendam (HIATUS)
Romance"Bodohnya aku memberikan tubuhku secara sukarela ke pria yang sudah merusak rumah tangga orang tuaku." _Chiara Amanda_ "Jangan salahkan aku karna kau yang menggodaku lebih dulu." _Ben Rahardi_