Geografi

60 22 4
                                    

Alex bergegas mengantar gadis yang berada digendongannya. Banyak yang melirik bahkan mencibir mereka namun dihiraukannya. Karna tujuannya hanya membawa gadis ini ke UKS dan menolongnya. Perjalananya penuh anak murid yang berdatangan dan mulai ramai. Akhirnya dengan susah payahnya Alex sampai diruangan perawatan itu. Didobraknya pintu bercat coklat dengan satu tunjangan dan berhasil terbuka. Kehebohan yang dibuatnya kian menjadi pusat perhatian. Ia masuk dan kembali menutup pintu itu dengan kakinya asal tanpa menoleh kebelakang. Diletakkannya Zifa di tempat tidur tersedia di UKS lalu mengatur nafasnya kelelahan.

"Berat juga nih anak" keluhnya sambil mengibas kibaskan baju kemeja putihnya untuk mendapatkan pasokan oksigen.

"Udah tau berat kenapa lu angkat, sok gaya pahlawan! Pahlawan kesiangan eyy" oceh Sekar salah satu perawat yang merupakan teman Alex.

"Kalau gak di gendong, bawanya gimana"

"Pake kursi roda lah"

"Kelamaan"

Sekar hanya memanyunkan bibirnya kesal "dia kenapa"

"Tiba tiba pingsan"

"Gimana ceritanya tiba tiba pingsan" tanya Sekar heran. Ia pun memeriksa keadaan Zifa, disentuhnya perutnya lalu menepuk nepuknya. Ternyata dapat jawabannya "maghnya kambuh tuh, mungkin gak sarapan"

Alex kaget "coba aku periksa" ucapnya ingin menyentuh perutnya langsung ditepis Sekar.

"Lo gak percaya sama gue, atau mau ambil kesempatan" tebak Sekar.

"Ya ya percaya, gue cuman khawatir aja" balasnya. Pasalnya ia melihat Zifa jatuh dari sepeda sebab menghindar dari ranting pohon yang hampir menimpa dirinya.

Sekar mendengarkannya itu tidak suka, bahkan ia hampir saja cemburu pada gadis SMA itu namun dibuangnya rasa itu. "Mana mungkin sainganku anak SMA"

"Lo kenal sama adek ini" tanya Sekar.

"Dia tetangga gue"

"Owh pantesan kelihatan akrab" balasnya dengan nada dibuat sesantai mungkin.

"Yaudah lo kembali tugas gih, biar gue aja yang jagain dia" Ujar Sekar beranjak masuk kedalam sebuah ruangan tempat obat obatan. Alex bergumam sambil memainkan ponselnya menekan nekan benda pipih itu.

Bro, titip bubur ayam dikantin ya anterkan di UKS.. gue laper!!

Send

Selang beberapa detik balasan pesanpun masuk.

"Bpara bungkus"

Ya elah satu ajaa, cepat gih!

Send

"OKE"

Sesudah mendapatkan pesan terakhir. Alex menyimpan handfonenya kesaku jas keperawatannya. Lalu ia menyelimuti Zifa sebelum beranjak. Dari kejauhan Sekar melihatnya itu tidak suka.

Bian sederai tadi hanya melihat dengan tatapan kosong. Suara lengkuhan menyadarkannya dari lamunan beralih menatap gadis yang berusaha untuk duduk diatas tempat tidurnya.

Mata gadis itu menatapnya dengan tatapan terkejut. Bian mengakui Zifa bisa melihatnya, ia pun mulai mendekatinya dengan tatapan tak pernah lepas darinya.

"Zif-kam, ehm elo bisa lihat gue?" Tanyanya penasaran bercampur gugup.

Entah apa yang merasuki Zifa ia mengangguk sebagai jawaban. Ia sudah lupa dengan nasehat Mbak Kunti.

COMA GHOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang