[1]

509 38 14
                                    

Sunwoo Pov....

Akan jauh lebih baik jika aku tidak menyukai laki-laki. Jika aku menyukai perempuan saat itu, hidupku takkan menjadi seburuk ini.

Pikiran-pikiran seperti itu selalu kupikirkan selama beberapa jam terakhir.

Kenapa..?

Kenapa aku tidak bisa..?

Kenapa aku menyukai laki-laki..?

Aku menghela nafas saat berjalan tanpa harapan melewati jalan setapak didepan kampus.

Beberapa bus antar-jemput beberapa kali lewat menawari ku tumpangan,tetapi aku menolak tawaran mereka.

Aku suka berjalan, karena berjalan membuat ku berfikir, dan hal yang paling penting itu akan memperlambatku sampai ketempat parkir dan memperlambatku sampai kemobil. Sehingga aku bisa pulang terlambat dan tidak perlu merasa sangat bersalah ketika aku melihat Bunda.
Dia pasti akan sangat kecewa ketika mengetahui bahwa putra satu satunya yang sangat ia sayangi ternyata adalah seorang Gay.

Sighhhhhh

(Tiba-tiba mobil lewat)

(Seorang menarik lenganku)

"Hai,brengsek..!!! ini jalan kampus. Bukan jalan drag race. Apakah kamu mencoba untuk berlomba menuju nereka..?"

Setelah aku ditarik itu membuatku jatuh. Otakku masih mencoba memproses apa yang terjadi. Yang bisa kulihat hanyalah pandangan seorang laki-laki yang membelakangiku.

Dia benar-benar berteriak kepada mobil tadi yang melaju sangat cepat. Ternyata aku hampir di tabrak mobil.

Apa yang terjadi..?

Apakah aku kehilangan kesadaran berjalan disebrang jalan..?

Hanya itu yang bisa ku tanyakan pada diriku, karena itu aku merasakan jantungku berdetak kencang dari kejadian mengerikan itu.

"Dan kau.. apakah kau mencoba bunuh diri..? Apakah kau tidak melihat mobil itu..?"

Sekali lagi, aku terkejut mendengar nada suaranya. Tanganku gemetar yang bisa ku katakan padanya hanyalah "Maafkan aku"

Aku pun tidak tahu mengapa aku bisa mengatakan itu. Tetapi setelah aku melihat wajahnya aku menjadi merasa bersalah dan kemudian aku melihatnya terdiam selama beberapa saat.

"Baik... tidak apa-apa. Dan kau .... umm.. apakah kau terluka..? Seharusnya aku tidak menarikmu sekeras itu, tetapi itu lebih baik daripada kau tertabrak mobil sialan itu."

Dia menghela nafas lalu menunjuk ke salah satu lututku. Aku melihat kebawah untuk mengikuti arah yang dia lihat dan melihat bahwa lututku tergores dan berdarah, mungkin akibat aku terjatuh tadi.

"Ini.. tidak apa-apa hanya tergores."

"Kau terlihat seperti akan menangis dan kau bilang kau baik-baik saja?"

Sejujurnya, aku tidak tahu seperti apakah wajahku saat ini tetapi aku benar-benar bisa merasakan sakit yang luar biasa, terutama setiap kali aku melihat darah, rasanya lebih sakit lagi.

"Aku baik-baik saja, sungguh. Terima kasih atas bantuanmu."

Aku memberitahunya dengan lembut. Meskipun wajahnya terlihat tajam dan serius, dia dengan ramah menerima rasa terima kasihku.

Laki-laki itu mengangkat bahunya dan berjalan menuju sepedanya yang tergelatak disebelah trotoar. Dia mungkin meninggalkan sepedanya dan berlari untuk menyelamatkanku beberapa saat lalu. Aku hanya bisa melihatnya membawa sepedanya dan bersiap untuk pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ REMAKE ] Love By Chance : The Boyz ( BbangSun Ver. )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang