Tatapan tenang seluas lautan dengan wajah penuh wibawa dan karisma yang terpancar jelas diwajahnya dengan posisi tenang miliknya saat ini tidak bisa menjelaskan bagaimana suasana hati yang tak tentu arah di dalam sana.
"Apa yang mereka dapat?" Wanita dengan kacamata bulat yang selalu menghiasi mata kecil miliknya bergerak menatap tajam syarat akan makna,"Dia tidak ada di sini" Deru napas panjang melepas manyatu dengan udara sekitar yang terasa panas meski pendingin ruangan menyala dengan suhu yang tidak bisa dikatakan biasa.
"Maksudmu? Kenapa bisa?" Nada keterkejutan dan menuntut penjelasan berseru,alisnya bertaut menciptakan raut wajah tajam matanya semakin kecil dibalik kacamata yang ia pakai.
"Tidak ada tanda-tanda keberadaannya di sini" Suara tenang mengalun berbanding terbalik dengan suara keterkejutan yang berseru nyaring memenuhi ruangan,napasnya yang mengalun tenang seirama tidak menunjukan ada ketegangan diwajah dengan kondisi fisiknya yang tenang dalam duduk.
"Ya Tuhan! Tapi dia masih ada di negara ini bukan" Dengan wajah yang semakin menukik ke bawah antara sadar atau tidak wajahnya semakin terlihat sayu keterkejutan yang ia terima sejak tadi menambah kerutan di wajah miliknya dengan tangan menutup mulut terkejut dan tak menyangka dengan berita yang ia dengar.
"Untuk hal itu mereka masih meragukannya,tidak ada penerbangan ataupun keberangkatan atas nama Denia baik ke luar kota atau pun ke luar negeri,semuanya nihil seakan-akan semua ini direncanakan supaya pihak berwajib tidak mencurigai hal ini"
Penjelasan panjang menambah suasana tegang dengan berita berat yang diungkapkan.
"Kalau tidak ada keberangkatan atas namanya seharusnya ia masih ada di sini"
Suaranya syarat akan bantahan, kebenaran akan berita yang ia terima di awal sangat tidak masuk akal dengan penjelasan yang ia terima.
"Ia masih ada di sini tidak mungkin kan Ia tidak ada di kota ini catatan keberangkatan atas namanya saja tidak ada,seharusnya mereka bisa melacak keberadaan Denia saat ini"
Napas tidak teratur mengiringi kata-kata yang meluncur dengan wajah tegang dan kerutan di alis semakin menjelaskan keheranan yang terjadi.
"Kalau pun ada di kota atau pun negara ini mereka sudah bisa menemukan keberadaan Denia tiga hari yang lalu,dan kemungkinan besar keberangkatan atas namanya dipalsukan"
Mata membulat alis bertaut atas keheranan sejak tadi tak pernah bergerak layaknya bentuk semestinya wajah miliknya sudah mengeras penuh ekspresi yang sulit untuk dijelaskan."Tidak mungkin! Itu melanggar hukum,kalaupun bisa memalsukan data,Denia pasti ditangkap pihak berwajib tidak mungkin ia bisa keluar dengan data palsu"
Gelengan wajah bergerak memandang tidak suka dengan reaksi yang ia dapatkan.
"Jangan berbicara nyaring di ruangan ku.Berbicara padamu hanya membuat masalah tambah runyam,kembali bekerja akan ku beri tahu jika ada perkembangan"
Suaranya halus tenang posisi duduknya saat ini menegaskan jelas bagaimana situasi ketenangan yang begitu mendominasi untuk dirinya berbanding terbalik dengan orang yang selalu terkejut dan histeris sejak ia masuk ke dalam ruangan yang kini mereka tempati.
"Keluar Yesa,kembali bekerja" Matanya yang terlihat tenang hanya untuk sekali tatap kini menatap tajam menegaskan kata-kata yang meluncur dari mulutnya,kedua tangan miliknya masih bertengger manis di atas meja tanpa ada pergerakan gusar tubuhnya sangat tenang dengan tatapan mata penuh penegasan.
"Kau belum memberi penjelasan apapun padaku,bagaimananya yang runyam sedari tadi kau hanya memberi info tanpa penjelasan yang detail" kalimat tidak suka dengan nada penuh penegasan dengan keadaan dan informasi yang ia terima sejak tadi menguap menjelaskan ketidak benarkan yang ia dengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Freezing Point
RomanceMengenal dunia membuatku pusing semuanya berputar meminta untuk ku pelajari semuanya maju saling berdesakan memaksaku untuk terus berpikir,seakan tak ada habisnya dunia ini terus memaksa dengan cerita barunya di setiap waktu yang berbeda. ______ Ter...