🍓25

1.7K 108 0
                                    

Lisa tidak pulang kerumahnya, dia lebih memilih kembali ke vila untuk menenangkan dirinya.

Di sekolah.

Setelah kejadian tadi, Kwon Jiyong pergi meninggalkan kelas tersebut. Sedangkan para siswa masih shock dengan kejadian itu. Jackson yang sudah tidak sadarkan diri dibawa kerumah sakit, Nancy ikut mengantarkan Jackson.

“Anak-anak kalian belajar mandiri dulu, jangan ada yang keluar. Mengerti!?” ucap guru.

“Mengerti bu.” Jawab para siswa tersebut. Sedangkan guru pergi berlari menyusul Kwon Jiyong.

“Aku tak menyangka bahwa Lisa adalah putri pemilik sekolah ini, bagaimana kalau dia balas dendam pada kita yang sering mengatakan dia miskin. Tamatlah riwayat kita.” Ucap salah satu siswa.

“Kenapa kau harus takut, lagian dia juga tidak menganggap kepala yayasan itu ayahnya. Dan bisa jadi juga Lisa itu anak simpanan.” Sela Sana ketika mendengar percakapan siswa tersebut.

“Jaga ucapanmu, apa kau ingin aku merobek mulutmu yang menjijikan itu? Jika kau tidak tau kebenarannya, lebih baik kau diam saja.” Ucap Taehyung yang kesal mendengar ucapan Sana. Geng Nancy pun terkejut mendengar ucapan Taehyung, selama ini ketua kelas itu tidak pernah ikut campur dengan masalah geng Nancy tersebut. Sana langsung diam tidak berani menjawab ucapan Taehyung.

“Dan dengar untuk kalian semua, jika ada yang mengatakan hal-hal yang bersangkutan tentang Lisa. Aku tidak akan segan-segan membuat kalian keluar dari sekolah ini. Bahkan aku akan membuat kalian tidak bisa sekolah dimanapun. Aku tidak main-main dengan ucapanku ini.” Jelas Taehyung yang juga ketua kelas mereka. Siapa yang tak kenal Taehyung, dia adalah salah satu anak orang terkaya di Korea, orang tuanya juga bekerja sama dengan Kwon Jiyong. Dan orang tuanya juga mempunyai saham disekolah ini.

Siswa mendengar perkataan Taehyung sangat cemas, mereka sangat takut jika ituterjadi pada diri mereka.

Para Bangtan mendengar perkataan Taehyung hanya mengeluarkan smirk, mereka puas melihat para siswa yang ketakutan. Semua itu memang pantas untuk mereka yang selalu merendahkan orang lain.

“Dari pada kita dikelas yang memuakkan ini, lebih baik kita ke rooftop saja, Jungkook pasti juga disana.” Ajak Jimin pada teman-temannya itu dan dibalas anggukkan oleh mereka.

-

-

-

Di rooftop

Jungkook melamun sendirian, air matanya jatuh dengan sendirinya. Dia sangat kecewa dengan dirinya sendiri, dia sangat hancur karena Lisa sangat membencinya.

Tidak lama kemudia para bangtan sampai di rooftop, mereka menemukan Jungkook yang duduk melamun.

“Aku tidak pernah salahkan, bocah itu ada disini.” Ucap Jimin.

“Hei, kau tidak bilang-bilang jika kesini.” Ucap Jin yang berjalan kearah Jungkook. Dia teerkejut melihat Jungkook yang sudah menangis.

“Kau kenapa? Apa yang terjadi?” ucap Jin yang masih bingung dengan yang dilihatnya. Yang lain juga penasaran dengan ucapan Jin, mereka juga terkejut melihat Jungkook tiba-tiba  tersimpuh ke lantai.

Hyung Lisa sangat membenciku hyung, lebih baik aku mati saja hyung. Rasa sangat tersiksa ketika orang yang kita cintai membenci tak ingin melihat kita lagi. Aku ingin mati saja hyung, aku tak ingin hidupa lagi.” Ucap Jungkook yang tangisnya sudah pecah, dia menggapai baju Jin dan memohon ingin mati saja. Jin langsung memapahnya kekursi.

“Hei, apa yang kau katakan? Kau tidak boleh seperti ini. Kemana perginya adikku yang pantang menyerah. Adikku tidak pernah menjadi selemah ini.” Ucap Jin yang sangat kasihan melihat adik bungsunya itu. Para bangtan juga sangat kasihan melihat Jungkook seperti ini, mereka tidak pernah melihat Jungkook seterluka ini.

“Aku kalau jadi Lisa juga akan membenci perbuatanmu, tetapi kalau aku jadi dirimu, aku tidak akan pernah menjadi sepecundang ini. Kau harus berusaha memperbaiki hatinya yang sudah hancur berkeping-keping, mungkin memang tidak akan pernah seperti semula. Tetapi setidaknya kau harus memperbaikinya. Tida menangis seperti ini, tanpa melakukan apapun.” Ucap Suga yang sangat menusuk tetapi juga menasehati Jungkook. Dia juga tidak tega melihat Jungkook seperti ini, dia sangat menyayangi adik bungsunya itu. Walaupun dia tidak bisa memperlihatkannya.

“Dia sangat membenciku hyung, dia bahkan ingin aku mati saja hyung.” Ucap Jungkook putus asa.

“Apa kau akan menyerah begitu saja? Aku yakin Lisa masih menyimpan rasanya untukmu walaupun nol koma sekian persen. Setidaknya kau harus menumbuhkan rasa itu lagi. Dulu kau mendapatkan hatinya juga tidak gampangkan? Maka berjuanglah seperti dulu.” Ucap Suga yang memberi semangat hidup pada Jungkook.

“Yang dikatakan  suga hyung benar Jungkook. Kau harus berusaha seperti dulu lagi.” tambah Namjoon.

“Dan kau kenapa melamun? Apa yang terjadi padamu?” ucap Jimin pada Taehyung yangtampak murung. Yang lainnya juga melihat kearah Taehyung.

“Aku juga sangat bersalah pada sahabatku itu, bagaimana caraku membuat kami bersahabat seperti dulu. Aku bahkan tidak pernah tahu bahwa dia sangat membutuhkanku. Dulu aku meninggalkannya tanpa merasa bersalah. Apa yang harus aku lakukan?” ucap Taehyung yang tatapannya kosong.

“Kau juga harus berusaha seperti Jungkook, jangan jadi pecundang.” Ucap Suga tegas.

“Hyung, bagaimana kalau kita kerumah Lisa setelah pulang sekolah nanti?” ajak Jungkook pada Taehyung.

“Mmm, baiklah.” Jawab Taehyung.

“Kalau beginikan seru, aku sangat geli kalau kalian telihat jadi pecundang seperti tadi, eeeuuuyyy.” Ucap J-Hope yang membuat bangtan tertawa.

-

-

-

-

Pulang sekolah Jungkook dan Taehyung langsung pergi ke rumah Lisa. Taehyung heran melihat arah jalan kerumah Lisa, ini bukan jalan kerumah Lisa. Mereka sampai pada rumah yang tak pernah Taehyung kenali.

“Apa kau yakin ini rumah Lisa?” Tanya Taehyung.

“Benar hyung, ini rumahnya. Oh iya aku lupa mengatakannya padamu, pembantu Lisa mengatakan bahwa rumah Lisa dulunya bukan ini, mereka pindah saat setelah ibunya meninggal. Ayo turun.” Jelas Jungkook lalu turun dari mobil.

“Sudah banyak yang terjadi setelah kepergianku waktu itu.” batin Taehyung.

Jungkook menekan bel rumah Lisa.tidak lama kemudian pembantunya membukakan pintu.

“Halo bi, apa Lisanya ada?” ucap Jungkook.

“Sepertinya nona tidak akan pulang tuan, dia tadi mengabariku. Silahkan masuk dulu tuan.” Ucap pembantu tersebut. Lalu mereka masuk dan duduk diruan tamu. Pembantunya pergi mengambil minuman untuk mereka berdua.

“Ini tuan, silahkan diminum.” Pembantu mempersilahkan mereka untuk minum.

“oh terimakasih bi.” Ucap Jungkook.

“Apa kau tidak mengingatku bi?” Ucap Taehyung pada pembantu tersebut.

“Maaf tuan aku tidak ingat, mungkin kita pernah bertemu sebelumnya. Mungkin aku lupa, maklum saja usiaku sudah tua.” Ucap pembantu tersebut.

“Aku Kim Taehyung bi. Aku Taetae.” Ucap Taehyung.

Pembantu itu sangat terkejut. “Apa? Tu-tuan Kim Taehyung?” Ucap Pembantu tidak percaya.

Semua Tidak Baik-Baik Saja (LizKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang