03: 11.33

111 10 0
                                    

Uhuy update lagi nii😁

Andy vov
Setelah sampai sekolah baru gue, gue langsung ke ruang kepala sekolah buat nanya kelas gue. Ternyata kelas gue di XI IPA 1,secara kan gue pinter. Bukannya sombong ya, tapi kata guru gue di sekolah yang dulu gue pinterr, walaupun ga masuk tiga besar.

Gue langsung pergi ke kelas, dan mengetuk pintu.
"Asalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Kamu anak baru itu ya? Silahkan masuk. " Kata guru itu. Gue lihat si dia cantik, bodynya lumayan buat om om juga, terus senyumnya bisa bikin kakek kakek koit, terus usianya paling 30 an.

Gue masuk dan langsung ditatap sekelas, apalagi ceweknya yang pada ngeliatin gue kayak orang lagi pengen kentut tapi ditahan.

"Silahkan perkenalkan diri kamu! " Kata ibu guru.

"Perkenalkan nama gue Andy Ziory, kalian boleh manggil gue Andy. Gue pindahan dari Sumedang. Semoga kita bisa berteman. "

" Ada yang ingin ditanyakan? "

" Nomor hp nya Andy? "

"Whatsapp juga boleh! "

"Punya pacar ga? "

"Hoooooooh." Sekelas nyorakin dia masa, yaiyalah orang yang nanya 'punya pacar ga' itu cowok, gue aja jijay dengernya.

"Sudah sudah, nanti aja kalian nanya nya. Sekarang silahkan Andy duduk dengan Bass!"

Gue duduk dibangku paling pojok, dan barisan paling pojok.

"Hai gue Bass. " Kata cowok jangkung yang lumayan tamvan, tapi masih tampanan gua lah.

" Gue Andy "

"Dah tau, duduk sana lo ah lama! "

Yee ngeselin lo Bassss so. Gue diem aja, soalnya buat pencitraan, kan malu dihari pertama sekolah masa dah buat kerusuhan. Nanti aja dah gue balesnya.

KBM pun dimulai dengan tenang dan senyap, iye lah orang pada molor, ada juga yang coret coret buku si. Kalau ceweknya pada boomerang, HP nya ditaro dibawah meja. Panas mata gue, gaya boomerang nya itu loh yang bikin gue pengen nangis. Masa gayanya diem bae tapi congor yang digedein, itu cabe ampe keliatan di giginya.

--------

Bel istirahat pun berbunyi, semua pengajaran pun dihentikan. Semua anak pergi ke kantin, untuk mengisi perut yang kelaparan. Termasuk Marsya dan kawan kawan.

"Onaaaaaa jangan ambil bakwan guee. " Marsya kesal karena bakwanya diambil Ona.

"Pelit elah satu doang, " Ona memakan bakwan curiannya dengan lahapp ditambah dengan sambal yang sungguh pedas.

"Berisik banget sih kalian, diliatin orang tuh! " Tunjuk Mey mey pada segerombolan anak lelaki yang duduk di depannya.

"Biarin aja gue ini, ini diri gue. Orang suka ataupun enggak ini tetep diri gue begini. " Kata Marsya dengan sungguh sungguh.

"Yoi menn, ini hidup gue gak peduli orang mau bilang apa juga, " Ona menimpal.

"Serius amat lo pada, gue cuman ngasih tau aja. " Jawab Mey mey jutek.

Saat sedang asyik asyiknya mereka makan, datanglah seorang pengacau yang selalu mendatangi mereka.

"Aduduh gak sengaja, maap ya Sya " Dia meminta maap tapi... dengan muka gak tau dirinya malah ketawa.

Gak ikhlas itu mah ya!

Janet dengan sengaja menumpahkan jus jeruknya ke rok Marsya. Dia adalah enemy nya Marsya, entah apa yang Marsya perbuat selalu membuat Janet iri dan merasa tersaingi. Apalagi pasca si Juan kapten bola nembak Marsya. Janet terus saja membuat masalah dengan Marsya.

"Oh gak papa Janet, gue maapin kok! " Dengan senyum licik Marsya menumpahkan sambal ke baju Janet.

"Aduduh maap Janet, disengaja. " Kata Marsya dengan wajah pura pura sedihnya. (Pengen nabok dah author).

"Lo! ishhh gue bales lo nanti " Dengan penuh amarah Janet pergi dari hadapan Marsya dan kawan kawan.

Prok... Prok.. Prok

Si idiot Ona tepuk tangan dengan bahagia, dia senang dengan tontonan gratis yang menurut dia sangatlah seruu.

"Bukanya lebih lama lo berantem NYA, gue kan bisa videoin lalu gue sebarin deh di Facebook, pasti seruu banget banyak yang inbox. "

Bukanya menolong Ona dan Mey mey malah diam menonton dan malah ingin memperpanjang perdebatannya.

"Lebay lo, masa di Facebook si sebarinnya bukannya di instagram, kan bisa nambah folowers gue. "

Marsya bukannya marah saat Ona akan menyebarkan vidio ributnya, dia malah semangat ingin terkenal di media sosial agar banyak penggemar. Sungguh pikiran yang oon

"Kan orang mah malu, kalau vidio jelek disebarin, Marsya mah seneng aneh dah"

"Tau gue mah pengen tenar dengan kebaikan, dia mah pengen tenar dengan keburukan"

"Dia pengen diliat produser film Azab kali, Marsya kan suka maen yang begituan"

Bisik bisik tetangga sungguh terdengar di telinga Marsya, tapi dia bodo amat dengan orang yang ngomongin nya. Terkecuali si Dita yang ngatain dia pengen direkrut sama produser film Azab.

" Berisik lo Dita! " Kata Ona yang membela Marsya. "Harusnya bukan film Azab tapi Kisah nyata. " Kata Ona membenarkan.

"Subhanallah, punya temen gak pernah ngebela sama sekali. " Dengan pasrah Marsya pergi dari kantin dan pergi menuju WC karena rok nya yang masih basah.

"Sya tunggu, ah elo si Mey gak ngebantu sama sekali! " Kata Ona sambil berlari mengejar Marsya.

"Kok jadi gue_-"

Mey mey pun menyusul mereka.


Nah guys segitu dulu ya
Malam minggu pada kemana nii?
Up lagi ga? (Komen aja)
Ada typo kasih tau ya.

MARSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang