Part 10

442 19 0
                                    

Sudah tujuh bulan Alesha ditinggal Rayhan, sekarang Alesha sudah memasuki kelas 12 semester 2 tak lama lagi dia akan melaksanakan UN, Rayhan hanya menghubungi Alesha sekali itu pun ketika liburan.

Sekarang yang Alesha punya hanya gelang berliontin pesawat yang diberikan oleh Rayhan secara diam-diam, Alesha tidak datang saat Rayhan akan berangat ke Amerika karena dia harus menghadiri seminar penerbangan dan melaksanakan Try out disalah satu tempat yang diselannggarakan oleh intansi penerbangan.

"Hayo bengong lagi," kata Zaina mengangetkan Alesha yang sedang berdiri dibalkon kelas, Alesha tidak menggubris Zaina yang sudah siap menggodanya.

"Jeh ngegalauin Abang Dirga lagi ?," tanya Zaina sedangkan yang ditanya sedang mentap kedepan dengan tatapan kosong, "Cie seoranng Alesha  Farahah bisa galauin Abang Dirga juga."

"Panggilan Dirga cuma boleh gua doang yang pake tanpa terkecuali," saut Alesha ketus dan diapun langsung meninggalkan Zaina dibalkon depan kelas, ZZaina langsung berlari mmenghampiri Alesha. 

"Iyah maksud gua Rayhan kenapa itu anak ?, gak ngehubungin lu lagi?, tenang masih ada Ka Ilmi nganggur noh setia banget nungguin lu," ledek ZAina yang masih saja menggoda Alesha.

"Apaan sih Za," ucap Alesha karena merasa tidak nyaman dengan ucapan Zaina barusan.

"Gua saranin jangan sering galau lu juga harus fokus sama pendaftaran kuliah lu, pesertanya seribu lebih dan diambil hanya seratul lima puluh lu harus masuk dalam jajaran orang seratus lima puluh itu harus lolos biar orang tua lu bangga, lu tau kan Sekkolah impian lu itu saingannya gakk cuma dari seluruh Indonesia bahkan Luar negri juga ada," Pesan Zaina memperingati Alesha agar tidak begitu memikirkan Dirga.

"Iyah," jawab Alesha singkat dan sibuk memainkan ponselnya.

Setelah pulang sekolah, Alesha menyempatkkan untuk siinggah ke Caffe langganannya dengan mencuri wakktu belajar yanng dia punya disaat orang rumah sedang keluar kota, namun tiba-tiba seseorang mengundangnya untuk Vidio Call, Alesha menyiptkan matanya melihat nomor yang tertera.

"Ini bukan nomor lokal," ucap Alesha dengan ssetengah eyakinan mengangkat panggilan tersebut.

"Asalamu'allaikum Sha gimana kabar kamu?," sapa seseorang disebrang sana dengan seragam sekolahnya terlihat gagah dan juga berwibawa. Dia masih seperti dulu.

"Wa'alaikum sallam Dir," jawab Alesha denngan sedikit cuek, namun Rayhan bisa melihat Alesha sedang gugup dan gemetar ssehingga pandangannya melihat kearah lain. 

"Hey jangan mengalihkan, coba tatap  Aku," pinta Rayhan dengan nada khawatir.

Alesha masih belum mau melihat Rayhan dan berpura-pura sibuk memakan pesananya.

"Sebentar lagi kamu lulus maafkan Aku tidak bisa mendampingimu," ucap Dirga sedih, sedangkan Alesha tersenyum mencoba menguatkan Rayhan.

"Tidak apa-apa," jawab Aleshha singkat.

"Kamu ingin lanjut kemana?," tanya Rayhan pada Alesha yang sedang sibuk meminum Milky shakenya.

"Sekolah Penerbangan, yang pasti di Indonesia," jawab Alesha ketus.

"Tidak bisa mengambil Skolah lain saja, biar Aku yang mewujudakannya Sha," pinta Rayhan pada Alesha, dan membuat Alesha langsung menatap layar.

"Maaf Aku akan tetap mendaftar disekolah yang sangat Aku mimpikan, setelahnya jika Aku menndapatkan suami seorang pilot adalah bonus dalam kehidupanku," ucap Alesha tegas, membuat RAyhan pasrah.

"Sha Aku harap  KIta bisa bersama, Aku harap saat Aku pulang ke Indonesia kamu tidak ssedingin sekarang," ucap Rayhan, namun Alesha hanya mengangguk pelan

Duo PenerbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang