Skip~~~
Dingin. Itulah sifat yang selalu ditunjukkannya kepada setiap orang. Namun, ini berbeda sifat dinginnya kini bertambah dingin lagi. Tatapannya kini semakin terlihat menyeramkan dikala anak buahnya tak berhasil mencapai target darinya. Bahkan keluarganya juga merasakan bagaimana Chanyeol itu berubah. Namun, tidak berlaku bagi kakak nya Yoora dan kakak iparnya yang selalu berada disampingnya. Selain tuhan kini Yoora adalah tempatnya berkeluh kesah.
"Chanyeol, turunlah untuk sarapan dahulu"
"hmmm"
"cepatlah"
"nanti saja"
"yaakh, kenapa kau keras kepala sekali eoh"
"nuna aku akan sarapan dikantor nanti"ucapnya sambil menghampiri kakaknya yang tengah duduk di ranjangnya.
"andwe kau pasti tidak akan sarapan nanti"
"aku akan sarapan nanti, percayalah"
"kau pikir aku bodoh eoh, bahkan hiks kau selalu melewatkan sarapanmu dan makan siang mu itu hiks. Kau hanya akan makan malam saja di rumah kan hiks"
"nuna kumohon jangan menangis, kau mau hyung memarahiku lagi eoh"
"biarkan hiks saja"
"nuna sudahlah" sejak kehamilannya kini Yoora semakin sensitive. Bahkan dia akan menangis jika kemauannya tidak dituruti.
"hiks kau jahat, hiks kau adik yang hiks jahat, huaaaa"
"nu-"
"ada apa ini"
keduanya serempak menoleh ke arah pintu setelah mendegar suara
"yaakh kau apakan istriku eoh" ucap kakak iparnya sambil berjalan ke arahnya dan tengah menjewer telinga yodanya.
"yaaa yaaa ampun hyung aku tak melakukan apapun sungguh"
"hiks dia jahat padaku sayang, jewer hiks terus telinganya biar semakin lebar"
"hyung ayolah kau tahu kan istrimu ini sangat sensitive semenjak hamil"
"kau itu tahu bahwa kakakmu ini sensitive kenapa tidak langsung menurutinya eoh"
"yaaa hyung jangan menariknya lepaskan ini sakit, nuna kumohon maafkan aku"
"berjajilah terlebih dahulu kau akan kembali seperti semula dan tak melewatkan makanmu"
"hais"
"hiks kau tak mau?" kali ini dia menatap adiknya itu dengan tatapan memohon, dia tahu bahkan Chanyeol tak mampu untuk menolaknya.
"yaa yaa hyung jangan menariknya lagi, haisss aku berjanji sudah lepaskan"
"berjanjilah padaku kau akan kembali menjadi adik kecilku lagi, jangan terus seperti ini Chanyeol" ucap kakaknya sambil memeluk erat sang adik.
"hmmm aku berjanji" ucapnya sambil mengelus punggung sang kakak guna menenangkannya yang masih sesenggukan dalam dekapannya.Dua tahun setelah semuanya terjadi, banyak yang berubah dari adiknya kini. Dia jadi banyak menghabiskan waktunya di kantor dan tak jarang melewatkan jadwal makannya. Dia menjadi pribadi yang lebih tertutup kepada semua orang dan menjadi lebih dingin dari sebelumnya. Yoora sang kakak yang kadang menangisi hidup adiknya dikala dia sendiri. Meskipun dia sering memarahi adiknya itu, namun Chanyeol masih lah adik kandungnya. Masihlah adik kecilnya yang membutuhkan arah dan tuntunannya untuk kembali pulang. Dia selalu meminta kepada tuhan agar adiknya itu bahagia.
Skip~~~~
Di sisi lain. Gadis bak puppy ini tengah berjalan sambil menyeret koper miliknya untuk ke mobil yang sudah siap menjemputnya. Terasa berat saat dia berada disini. Dia kembali, kembali ke tanah kelahirannya setelah sekian lama pergi meninggalkan luka yang begitu dalam pada keluarganya.
"huh, aku benar-benar merindukan kalian hiks"
"apakah kalian mau memaafkanku?" monolognya dalam hati.Malam menjelang, kini semuanya tengah berkumpul di kediaman Park. Semua tengah berada di ruang tamu setelah melakukan makan malam bersama. Tak ada perbincangan serius, hanya tatapan iba yang diberikan sang eomma kepada anak lelaki satu-satunya ini. Chanyeol yang sibuk dengan pembicaraan bisnisnya dengan sang suami dan menantunya itu tak mengindahkan bahwa sang eomma tengah menatapnya. Sikapnya jauh berbeda kepada kedua orang tuanya ini. Bahkan dia hanya berbicara apabila itu urusan yang serius atau hanya menyangkut urusan bisnis.
"eomma" ucap Yoora lirih
Dia tahu bahwa ibunya itu tengah memandang sang adik dengan begitu dalam dan tatapan yang sangat menyesal. Memang bukan salah kedua orang tuanya yang telah membuat Baekhyun pergi darinya tapi jika orang tuanya tidak memaksa adiknya itu untuk menikah lagi bukan tak mungkin bahwa Baekhyun kini masih berada di samping mereka.Ting nong
"bibi, bisakah kau membuka pintunya?"
"baiklah nona"Tap tap tap
Semua mendengar suara langkah kaki yang semakin mendekati mereka itu tapi semuanya masih sibuk dengan dunianya sendiri. Sampai-
"h-hai"
Suara itu, suara yang sangat mereka rindukan. Suara yang menyiratkan kelembutan dan kelemahan. Suara yang mengisyaratkan kerinduan. Semuanya terlihat menegang bahkan masih terpaku melihat siapa yang tampak di depannya. Yoora yang terlebih dahulu sadar akan keterdiamannya kini telah melangkah secara perlahan pada sosok itu. Matanya yang terus mengeluarkan air matanya secara perlahan serta kaki yang terus melangkah mendekatinya bahkan tak ada yang mampu menghentikan langkah kakinya. Dia hanya ingin memastikan bahwa yang ada di depannya kini bukanlah halusinasi belaka. Yang ada di depannya kini adalah sosok yang sangat dia rindukan. Sosok yang membuat adiknya terjatuh dan harus menjalani hidupnya secara tertatih seperti orang yang tak tentu arah.
Plak~~
Semua pandangan tertuju pada kedua wanita itu, mereka semua tertegun atas apa yang telah dilakukan anak tertua dari keluarga Park itu. Tak ada yang mampu menghentikannya.
"untuk apa kau hiks kembali"
"hiks eonni"
"wae? Hiks bagaimana bisa kau setenang ini eoh, kenapa kau kembali hiks WAE?"
"eonni mianhe" dia menjatuhkan tubuhnya dan hanya bertumpu pada kedua kakinya sambil terus memohon kepada sang kakak ipar untuk memaafkannya.
"nuna aku akan pulang" pamit Chanyeol yang melewati Baekhyun begitu saja tanpa mau manatapnya.Tangisan. Suara itu yang terdengar dari dalam mobil yang masih terparkir rapi di kediaman Park. Tangisan yang terdengar sangat menyakitkan. Tangisan yang mengisyaratkan kesedihan dan kerinduan. Tangisan itu masih sama sejak dua tahun silam, tangisan yang merindukan sosok yang menjadi penerang bagi kehidupannya. Namun, setelah sosok itu hadir kembali dalam hidupnya. Dirinya tak mampu untuk melihat wajah itu lagi. Dia sosok yang begitu ia harapkan kehadirannya dulu sampai sekarang, sosok yang tak bisa ia hilangkan dari dasar lubuk hatinya. Dia memang seorang pengecut yang tak berani bertemu kembali dengannya. Bahkan dia tak mampu menatap wajah itu dari dekat, karena dia takut ketika dirinya mendekat maka bayangan wanita itu akan hilang seketika dari hadapannya.
"kau hiks kembali"
"kau hiks kembali setelah hiks kau mengukir luka tajam hiks dalam hatiku"
"kau kembali hiks Baekhyun"Haloooooo ada yang kangen cerita ini?
Mumpung aku gaada tugas kuliah jadi aku bisa update mungkin minggu depan aku udah dapat banyak tugas jadi mungkin akan lama update nya..mianhaeeee
Jangan lupa vote and comment yaaaSemoga kalian suka sama ceritanya
Happy reading gaesss
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertahan Atau Berlalu~ (Chanbaek)
RomanceHanya sebuah janji yang dulu pernah diucapkan namun telah diingkari demi mendapatkan seorang keturunan. Aku akan menikah lagi sesuai permintaan appa~cy Kau tega padaku~bbh Mianhae, tapi aku juga membutuhkan keturunan baek~cy Kita masih bisa berj...