Vella baru pindah dari Bali 4 hari yang lalu. Ia sekarang tinggal bersama orang tuanya dan bukan bersama kakek dan nenek nya lagi.
Vella mulai bersekolah lagi seperti biasa. Ia pindah di pertengahan semester ya lumayan susah baginya mengejar materi yang tertinggal di sekolah barunya.
Vella mulai berjalan dari depan gerbang menuju ke ruang guru menemui Bu Tyra. Vella merasa senang karna ia mungkin mendapatkan teman yang lebih absurd ia juga khawatir akan mendapatkan pandangan buruk akan penampilannya.
Vella menapaki kaki dengan semangat dan akhirnya
Bruuukk-!
"Eh lo gapapa?"
Vella melihat ke atas karna posisi nya sekarang sedang duduk di bawah dan memegang kakinya yang sakit
"E-eh ga papa, maaf." Vella berlari pergi meninggalkan laki laki itu, Sakit? tidak tetapi rasa malu yang sangat besar di rasakannya saat ini.
***
"Bu? Saya Arvella." Salam Arvella dengan ramah dan senyumnya yang manis di sertai lesung pipinya.
"Oh iya kamu ya? Lama sekali Ibu sudah tunggu dari tadi. Apa kamu kesusahan nyari kantor gurunya?"
"Ngga bu saya ada kendala tadi."
"Oke kalo gitu sekarang kamu langsung ke kelas mu ya Ibu akan tunjukan."
Vella mengangguk dan mengikuti arah Bu Tyra dari belakang.
Banyak murid menatapi nya mulai dari tatapan aneh, penasaran, kagum dan lainnya.
Vella tak berani menoleh kanan dan kiri tetapi kepala dan matanya gatal ingin sekali ia menoleh ke arah kanan dan kirinya
***
Vella melangkahkan kakinya ke dalam kelas yang sunyi dan tampak seperti kelas unggul di angkatannya.
"Anak anak ibu bawa teman baru untuk kalian." Kata bu Tyra sambil melihat Vella
"Kamu bisa perkenalkan dirimu sekarang." Sambung Bu Tyra
"H-halo nama saya Arvella Grethania Saya Dari SMA Harapan Bali."
"NO TELPON NENG BRAPA."
"ASAL MANA."
"ID LINE DONG."
"ADA BULE GA DI BALI?"
"WIH ORANG KAYA."Kelas menjadi ribut saat Vella baru saja menyelesaikan kalimatnya. Vella merasa gugup, takut, malu karna ia di lihat oleh banyak murid bahkan orang yang tak ia kenal.
"Sudah kalian tanya tanya tentang nomor dan lain lainnya nanti aja ya. Vella ada yang mau di tambahkan?" Tanya Bu Tyra sambil memegang punggung Vella
"Tidak bu." Vella menggeleng
"Baik kalo gitu kamu duduk di sana ya." Sambil menunjuk bangku yang sudah di isi oleh 1 orang di paling belakang
Vella menganguk dan ia segera duduk di sana. Ia agak gugup karna teman sebangku nya adalah seorang laki laki yang kelihatan dingin dan ansos
"Baik ibu tinggal ya, selamat siang dan selamat belajar kalian." Bu Tyra meninggalkan kelas dan mereka lanjut belajar.
***
"Vella boleh kenalan ga?"
"boleh." Vella menoleh ke arah kiri dan tersenyum
"Gue Natasha. Panggil Acha aja." Kata Acha dengan hangat sambil mengulurkan tangannya
"Gue Arvella." Vella membalas jabatan tangan Acha
"Nanti pulang sekolah gw kenalin ke temen temen gue ya."
"H-hah? Oh iya boleh boleh."
"Oke sampai ketemu pas pulsek tunggu gue di kantin sekolah."
Vella mengangukan kepalanya dan lanjut menyelesaikan gambarannya.
******
lanjut?
KAMU SEDANG MEMBACA
Arvella
Romance"Gue nyesel bisa kenal sama kalian." Di tampar seribu penyesalan tak se enak di tampar uang seribu duaribu bahkan jutaan dollar. Arvella membuat banyak kesalahan besar dalam hidupnya. Mendapatkan hati seseorang bukan hal yang mudah, jika kita sediki...