Revan

57 7 2
                                    

Selama perjalanan nya dengan Revan mereka hanya diam hanya mesin motor Revan yang terdengar.

Vella sibuk melihat lihat sekitar di kota Bandung, Vella sangat senang jika melihat suasana atau pemandangan yang pertama kali ia lihat seakan itu mengobati mood nya yang rusak. Revan memperhatikan hal yang menurutnya bodoh itu dari kaca spionnya. Yah bagaimana Vella mau diantar orang yang baru saja ia kenal tadi siang?

Sebelumnya Revan sudah mengetahui semua tentang Vella. Bisa di katakan Revan itu adalah stalker yang handal bahkan bukan stalker jika di mata teman temannya. Ia adalah The real Hacker.
Cuman Revan menggunakan keahliannya tersebut di waktu waktu tertentu.

***

"Vel yang ini kan rumah lo?" Tanya Revan sambil mematikan motor nya.
"iya, thanks pan." Balas Vella dengan hangat
"Neng helm nya jangan di bawa juga." kekeh Revan
Vella sekarang malu setengah hidup mendengarnya. ia bergegas melepas helm nya itu dan berjalan masuk ke pekarangan rumahnya "Makasi pan gue duluan." Vella langsung masuk kedalam rumahnya dan meninggalkan Revan sendirian di luar.

Revan merasakan pahanya gatal karna getaran ponsel pintar miliknya, Kalo bukan notif dari para fans nya pasti dari group chat war yang di buat untuk melawan geng Rangga.

INI NAMANYA GC WAR

DeaDeanih : Anak barunya mana udah di inv?

ClaraSeungmin89 : Blom keknya

DeaDeanih : Inv jer tadi siapa yang di mintain?

Ray_a : Gatau

Lu kan yang mintain Ray? @Ray_a
Gimane sih anjer

Ray_a : Oh iya maaf lupa

Reyzah : Gobloknya jangan di makan semua Ray bagi ke orang yang membuthkan

Ray_a : Brisik lu pada.

Ray_a Invited VellaMinho

DeaDeanih : Nah cakep kalo gini gue bisa susun rencana.

Revan mematikan ponselnya dan melanjutkan perjalanan pulangnya sebelum ia mendapati tiupan sangkakala dari mamahnya.

******

INI NAMANYA GC WAR

Ray_a invited you

DeaDeanih : Nah cakep kalo gini gue bisa susun rencana.

ClaraSeungmin89 : ANJER MINHO MINHO

MANA MINHO GUYS, LAH INI GRUP
APAAN YAK?

Reyzah : Pencari jodoh

Ray_a : Tolol.

Rurubiru : @DeaDeanih Mending besok aja susun rencananya kalo sekarang nanti lo capek ngetik

DeaDeanih : Oke dh.

Vella mematikan ponselnya dan kembali merebahkan dirinya di kasur kesayangannya. Seketika memori memori yang dulu di putar kembali. Yah begitu Vella kalo sudah diam di kesunyian otaknya akan mereply semua kejadian buruk yang pernah dia alamin
"Seharusnya gue ga ninggalin lo Jel. gue kangen." Vella meneteskan air dari matanya. Vella orang yang cepat rapuh jadi ia selalu menangis dalam diam di setiap malam. Tidak ada yang mengetahui hal tersebut, Kecuali cicak di tembok dan dirinya sendiri.

********

Vella kembali menjalankan rutinitas paginya seperti biasanya bundanya selalu meinggalkan sarapan di atas meja agar Vella bisa sarapan. Ayahnya sudah pergi ke Tokyo untuk penugasan kerja jadi di rumah itu hanya menyisakan Vella dan Jack. Jack di adopsi oleh Bundanya untuk menemani Vella yang selalu sendirian. Jack itu hewan bukan manusia.

"Sekarang gue ke sekolah naik apa?" Vella baru saja kepikiran apa yang akan di gunakannya untuk berangkat kesekolah. Jalan? Oh jaman sekarang siapa yang mau berjalan? Jam baru menunjukan pukul 6.15 jadi Vella punya banyak waktu untuk berpikir.

Drrt Drrt Drrt

Ponsel Vella bergetar dan ada nama yang terpampang jelas di sana "Mamake"

"Hallo mah?"

"Hallo vel, kamu belum berangkat kan?"

"Ya belom lah emang Vella naik apa ke sekolah?"

"Nanti Anak temennya mamah yang bakalan jemput kamu, Kamu sama dia aja ya? kamu baru di Bandung takutnya gatau apa apa."

"itu siapa si--" Sambungan telpon terputus mau tak mau ia menuruti kata mamanya itu

Suara motor terdengar, Suaranya seperti motor sport, seorang pria berjaket kulit hitam, tinggi, sepatu converse membuat Vella menaikan satu alisnya, batinnya bertanya tanya apakah itu salah satu tokoh wattpad yang lepas dari ceritanya?

Pria itu membuka helm nya, Vella semakin terkejut karna anak teman mamanya adalah Raya? sejak kapan? bisa mati kalo di sekolah ketemu sama 2 kutu itu. Batinnya mengatakan itu berkali kali

"Woe nanti gue terlambat cepetan sini." Suara Raya membubarkan lamunan Vella. "iya iya otw." Vella berlari ke arah Raya seperti anak kecil, menurut pandangan Raya Vella itu anak kecil yang nyasar sekolah.

***

"Turun." Perintah Raya dingin

"iye kali gue juga tau." Balas Vella malas, ia langsung melepaskan Helm nya belum ada beberapa menit melepas Helm ia sudah di sembur air pada pagi hari.
"Gila lo ya udah mulai bareng sama Raya! Gatel banget sih!" Ucap Nadia
"Feb siramin lagi serangga jelek ini." Perintah Nadia.
Feby menyiram air ke arah Vella lagi tapi kali ini siraman itu tak mengenai tubuhnya
Air itu malah mengenai badan Raya. Raya menghalang perbuatan jahanam Feby yang bisa mencelakai orang.

"Pergi lo ber dua." Ketus Raya dengan nada dingin
"Omaygwat si serangga kayanya berarti ba--" Ucapan Nadia terpotong
"Denger gak? PERGI." Nadia dan Feby langsung pergi dari sana saat berbalik badan sudah terlihat anak anak menonton kejadian itu. Termasuk geng mereka.

"PELLA, RAYA LO BERDUA GAK PAPA?" Teriak Clara dari jauh sambil berlari ke arah mereka

"Gapaa gimana bajunya kaya abis mandi gini." Sahut Dea

"Lagian lo kenapa bisa kaya gini? belum mandi trus minta di mandiin?" Kekeh Reza
Raya langsung menatap tajam ke arah Reza

"Ini vel lo pake jaket gue aja." Tawar Revan

"Gue ga lo kasi?"

"Jaket gue cuman untuk cewe." Balas Revan ke Raya

"jijik banget." Ketus Vella. mau tak mau ia harus menerima jaket itu karna bajunya bisa tembus pandang jika terkena air

"Udah lo berdua masuk ke kelas nanti kena marah mampus, biar gue yang anter cari baju." Perintah Ruru. Ruru seperti juru kunci di sekolah, ia tau dimana tempat tempat tersembunyi, ya karena Ayahnya lah yang memiliki sekolah ini.

________________________________

Maaf kalo ada typo :(

ArvellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang