2
°•°
Kakashi menghela nafas panjang berkali-kali, seolah nafasnya akan terputus maka ia mengambil oksigen sebanyak mungkin.
Ruang Hokage ini luas, tidak terlalu banyak berkas yang sedang ia kerjakan, tapi ia benar-benar merasa pengap.
Apa yang salah dengan dirinya? Andai Kakashi tau, dia tidak akan seaneh ini.
"Hokage-sama?" Yamato sejak tadi duduk di dekat Kakashi, ia memperhatikan sikap seniornya yang menjabat sebagai Hokage itu tengah seperti orang panik.
Menghela nafas berkali-kali kemudian mondar-mandir, hingga pada akhirnya ia membuka jendela ruang Hokage.
Hatake Kakashi sebenarnya kenapa?
Yamato masih belum mendapat respon dari Kakashi.
"Kakashi-senpai!" Yamato berseru memanggil Kakashi senpai pada akhirnya, yang mampu membuat Kakashi untuk menoleh.
"Kau kenapa? Sejak tadi aku memanggilmu, apa yang kau cemaskan?"
Kakashi menghela nafas lagi kemudian memijit pelipisnya. "Aku telah kehabisan akal. Aku bingung Yamato, apa yang harus aku lakukan?"
Yamato kini menghela nafas, ia bertambah kesal, Ia tidak mengerti apa yang sedang di bingungkan Kakashi, pria itu sama sekali tidak menceritakan apapun, bagaimana Yamato mau memberi saran jika begitu?
"Apa yang membuatmu bingung? Aku sama sekali tidak tau, Hokage-sama."
"Haruno Sakura!" Kakashi mengerang pelan.
"Kenapa dengan Sakura?" Yamato bertanya.
"Aku sudah mengajaknya untuk acara gila yang di buat oleh Gaara." Jawab Kakashi seadanya.
"Tapi ternyata Gaara memberiku kabar lagi tadi, kalau acara itu harus aku hadiri dengan wanita yang akan menjadi pendamping hidupku! Awalnya aturan nya tidak begitu, awalnya hanya perlu kesana dengan perempuan saja. Seperti kencan prom night ala anak muda."
"P-prom apa? Porom-prom-?" Yamato tampak bingung. Ia tidak terbiasa dengan istilah-istilah itu.
"Gaara mengubah informasinya seenak jidat, bagaimana aku menjelaskan pada Sakura nanti?" Kakashi mengerang frustasi.
"Kau harus jujur padanya, karena jika tidak mungkin dia akan sangat marah padamu." Yamato memberi saran.
"Siapa tau Gaara dan yang lain memberikan pertanyaan yang mengejutkan, maka Sakura sudah siap."
"Maksudmu, jelaskan semua situasinya? Sakura mana mungkin mau menerimanya. Aku bahkan tidak memiliki pilihan lagi jika Sakura berubah pikiran setelah tau hal ini." Kakashi khawatir.
"Sakura hanya perlu kau suruh berakting, kurasa tidak sulit. Kau terlalu banyak pikiran sehingga tidak dapat berpikir jernih hari ini, Hokage-sama." Saran Yamato lagi.
Kakashi mendengus kesal, ia tidak pernah bersikap seperti ini sebelumnya.
Ia tipe pria santai dan kalem, namun Gaara benar-benar telah mengajak otaknya berperang.
"Jika kau berada di posisiku, pasti kau rasakan yang sama." Kakashi mendesah.
"Ugh, sulit kubayangkan harus berkencan dengan muridku sendiri meski itu pura-pura. Di tambah lagi, tadi pagi Sakura seperti tidak suka dan aku sudah susah membujuknya untuk setuju."
Yamato menghela nafas lagi, "Aku yang akan bicara padanya. Sebaiknya, Hokage-sama selesaikan dulu dua tumpuk berkas itu, barulah kau boleh memikirkan hal lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Love (KakaSaku) ✓
FanfictionSummer Love KakaSaku Area Acara di Sunagakure membuat Sakura merasakan musim panas yang benar-benar panas. Jika harus kencan kontrak apakah dia mau? Kakashi memberinya banyak penawaran bagus. Penawaran yang datang tepat waktu, ketika Sakura benar-b...