First Love❤ (HIATUS)

Prolog.

Jangan lupa vote nya:」

First story.

Mengapa Tuhan mengirimkan dirimu untukku? Dan...apa ini? Perasaan apa ini? Degub jantungku seakan menggebu-gebu untuk dibebaskan? Apakah ini yang namanya jatuh cinta? Tapi kepada siapa perasaan ini tertuju? Apakah untuk dirimu? Atau ada orang yang dikirimkan Tuhan selain dirimu?

Cinta itu indah tapi ternyata tak seindah yang kubayangkan. Bagaimana rasanya ketika kau tahu bahwa seseorang yang kau cintai mencintaimu juga? Bagaimana rasanya, jika hanya aku yang menanam perasaanku padamu? Bagaimana rasanya, jika ternyata perasaanku hanya sebelah tangan? Akankah kau peduli?

Excited. Itulah yang kurasakan.

Kisah ini tentang diriku. Tentang awal aku bertemu dan merasakan desiran aneh pada diriku. Ya, aku bertemu dengan seorang cowok. Dia menyebalkan, cuek, angkuh, dan jangan lupa, ia seorang leader dan juga tampan. Bisakah dia dijuluki, emm leader tampan?

Dia adalah Haikal Geraldian Smith. Leader or pemimpin dari sebuah geng, GRIFFIN namanya. Entah mengapa aku bisa jatuh ke dalam pesonanya, terlebih lagi setelah perjodohan itu dilaksanakan.

________ TBC_________

"Haikal!"
"Haikal!"
"Haikal!"

Seisi lapangan peuh dengan suara yang meneriaki satu nama, Haikal Geraldian Smith. Salah satu murid yg banyak prestasi dan famous dikalangan siswi SMA Garuda. Ditambah lagi, Haikal adalah ketua inti dari PASUKAN GRIFFIN yang berisikan lima orang yaitu Haikal Geraldian Smith sebagai ketua GENG GRIFFIN, Geonio Graham Wijaya, Satya Adijaya, Zack Attara Sivk, dan Daniel Margantara. "MAJU TERUS SAMPAI MAMPUS" begitulah kira-kira slogan mereka, sehingga membuat para murid berpikir berkali-kali untuk mencari masalah dengan mereka. Sedangkan, PASUKAN GRIFFIN sendiri ada sekitar emppat puluh lebih murid SMA GARUDA yang tentu saja di seleksi dahulu.

"Gue heran sm si Haikal, padahal tiap hari kerjaannya nongkrong muluk bareng kita-kita, tp nggak ada satupun prestasinya yg nular" Geo berdecak saat melihat Haikal sedang serius bertanding basket bersama tim nya melawan anak kelas XI IPA 2.

"Emang lo nya aja goblok. Orang belajar mati-matian, lah lo malah nggak jelas" celutuk Daniel tanpa mengalihkan pandangannya ke arah Haikal.

"Untung otak gue aja yang ngepas. Coba kalau isi dompet gue, bisa berabe gue ntar" ujar Satya tak mau kalah yg dikenal dengan playboy kakap. Dan anehnya semua cewek terpikat sama Satya walaupun hanya dijadikan selingkuhan. Ck.ck.ck😂

Zack memutar bola matanya malas, ternyata selama ini dirinya di kelilingi oleh makhluk-makhluk yang super duper narsis . Zack kembali mengamati Haikal dengan serius permainan yang ada di hadapannya.

Di tengah tengah permainan, Zack melihat segerombolan siswa siswi di pinggir lapangan pertandingan. Tanpa pikir panjang,kakiknya melangkah pergi untuk mengetahui apa yang terjadi. Dan ternyata..

"Woi! Lo main gak pake mata ya?!" kesal salah satu cewek berambut pirang dan panjang, putih, dan memiliki mata hazel, Queen Anastasia.

"Siapa nih yg lempar bola basket ke kepala gue hah!!"

Tidak ada yang berani menjawab pertanyaan dari gadis tersebut, mereka lebih memilih membungkam mulutnya daripada akhirnya akan terkena mulut pedas dari cewek tersebut. Lima menit tidak ada yan

g bergeming, hingga sepasang sepatu mendekati ke arah dimana cewek itu terduduk karna kepalanya yang oleng tadi.

"Balikin bolanya!" ketus Haikal. Padahal ia tau, kalau ia telah melakukan kesalahan tapi ia tak ingin mengakunya.
"Lo siapa? Ooh gue tau, lo kan yang lempar bola nya ke kepala gue?! Ngaku lo!" Queen mendelik ke arah cowok yang berdiri di hadapannya. Satu kata untuk cowok itu, Tampan.

"Emang kenapa?" tanya Haikal menaikkan satu alisnya dan tersenyum smirk.

"Kalo iya, lo harus tanggung jawab lah" kesal Queen.

"Lo kira gue hamilin lo" hardik Haikal tak terima.

"Oh lo nggak mau tanggung jawab ya? Okey, no problem. Berarti. Lo. Cowok. Pengecut" katanya dengan menekan kalimat terakhir.

Haikal hanya menampilkan raut wajah andalannya, datar. Tapi sedetik kemudian Haikal menggendong cewek tersebut dan membawanya ke UKS. Bukan, bukan dia merasa bersalah dan tanggung jawab, tapi dia tak mau semua orang tau kalau dirinya dikatakan pengecut, bisa berabe ntar reputasi miliknya.

___

UKS..

"Shh, awwh. Sakit tolol. Pelan pelan napa sih!"ringis Queen karena luka memar di lututnya di tekan oleh Haikal.

"Awwhh, anjirrrrt! Sakit bego. Bisa gak si lo baik-baik obatinnya"

"Hm." Hanya deheman yang keluar dari mulut Haikal. Haikal membersihkan luka memar yang ada di lutut gadis di depannya dengan pelan-pelan. Ia malas harus mendengar ringisan cewek tersebut lagi. Berisik.

Setelah selesai membersihkan, Haikal keluar dari UKS dan bergegas menuju lapangan basket tadi. Ia ingat bahwa permainan tadi belum selesai karena cewek aneh itu. Oke, Haikal bego. Padahal dia yang buat Queen jatuh.

"Woi! Mau kemana lo? Main kabur-kabur aja" teriak Queen.

"Lapangan." Singkat Haikal dan langsung pergi ke lapangan.

Padahal gue belum tau nama lo cowok es, batin Queen.

Sesampainya di lapangan, Haikal melihat ternyata posisinya sudah digantikan oleh Zack, sahabatnya. Tak bisa ia pungkiri kemampuan Zack dalam dunia basket. Cowok itu sangat jago, tapi jika sudah berdua dengan Haikal maka Haikal lah yang paling jago diantaranya.

Pertandingan pun akhirnya selesai. Kemenangan diperoleh oleh kelas XII IPA 1, kelas Haikal.

"Weiss, bro. Jago juga lo, Zack" puji Satya pada Zack.

"Emangnya kea lu Sat. Apa-apa kagak bisa. Kecuali satu deh, godain cewek" Daniel membalas perkataan Satya.

"Namanya juga playboy kelas kakap Niel. Pelajaran aja nggak bisa nangkep, tapi giliran cewek nomor satuu" ejek Geo dan langsung dihadiahi jitakan di kepalanya oleh Satya sedangkan Daniel sudah tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi kesal Satya.

Haikal dan Zack hanya tersenyum simpul. Ada-ada saja kelakuan sahabat mereka. Hahah. Tapi wlaupun begitu, sahabatnya slalu ada, tak peduli dlam keadaan apapun yang terjadi, mereka slalu mendukung satu sama lain.

Haikal dan Zack sifatnya hamper sama. Hanya saja yang membedakan, Zack ramah ke setiap cewek. Kalau Haikal, ia akan memasang muka sedater-datarnya kepada cewek maupun yang lainnya (kcuali dihadapan keluarga dan kerabatnya).

Pasukan Griffin segera melangkahkan kakinya untuk pulang. Sudah beberapa menit yang lalu bel pulang berbunyi. Mereka bergegas untuk pulang ke rumah masing-masing.