Haruskah ia menolong orang yang menghardiknya di masa lalu?!
"Intan, Paman pulang!" sapa sebuah suara, sang paman masuk ke ruangan tanpa permisi.
Melihat pria itu ada di hadapannya, Ella menatap orang tua Brendon. "Sebentar, Pak, Bu. Saya ingin bicara sama paman saya sebentar."
Dan ia berdiri dari duduknya, menarik pamannya keluar ruangan bersamanya.
"Paman, aku minta solusi!"
"Waduh, baru pulang bukannya diucapin apa, dikasih apa, malah minta solusi!"
"Masalahnya ... klien misiku kali ini, ternyata ... ternyata orang yang aku suka itu, Brendon, Paman tau, kan? Yang surat ...."
"Hah? Kamu serius?! Kata kamu dia ganteng, badannya bagus, bla bla bla ... bahkan pas bilang benci banyak mujinya," ejek sang paman.
"Ih, Paman, aku serius!" Intan merengek. "Ini gimana, aku kelanjur benci banget sama dia! Tapi ... aku udah janji. Sekalipun pesan Paman menolong semua orang berubah, apa dia yang membuat kita tersiksa di masa lalu berhak?!"
"Hm ... sebenernya mereka juga salah satu pendorong kita berubah, selain bikin menyesal juga bisa aja dikasih terima kasih. Tanpa mereka, mungkin kita enggak terdorong buat berubah. Benar, bukan?" Intan memiringkan kepalanya bingung, meski lalu sadar ... ada benarnya juga. "Ah, begini aja, Paman punya ide, serius!"
"Balas dendam, Paman?"
"Yap! Balas dendam dibarengi kebaikan! Sambil training, kan, bisa sambil nyiksa dia." Pamannya tertawa, begitupun Intan. "Lagian, dia pasti gak ngenalin kamu. Kamu santai aja soal itu."
"Dia keknya gak bakal ngenalin aku, sih. Toh, kami gak saling kenal waktu itu ... nama juga gak mungkin tahu."
"Eh, satu lagi, menurut kamu lebih buruk mana, melawan kebencian atau ngelanggar janji?"
"Ya melanggar janji, lah! Melawan kebencian, kan, bukan hal ...." Mata Intan membulat sempurna, ia lalu tersenyum lebar. "Apalagi sambil dibarengi bales dendam diam-diam. Ih, Paman, pinter, deh, solusinya!"
Sang Paman tertawa pelan. "Paman kamu gituloh! Semangat nyelesain misinya sambil ... nyiksa juga!"
"Ah she up!" Intan tersenyum lebar sambil hormat.
"Kalau dia jadi ganteng lagi, jangan jatuh cinta, ya!"
BERSAMBUNG ....
•••
Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH, TUH, BERAT! [Brendon Series - D]
Romantiek18+ "Ini foto dia yang dulu, dan ini ... dia yang sekarang." Wanita itu mengarahkan dua foto padanya. Yang pertama Intan lihat adalah foto seorang pria gemuk ... bobotnya mungkin lebih seratus kilogram ... dan lalu ke foto kedua. Jantung Intan mence...