Aku

77 8 1
                                    

Lokasi, umur, waktu nya di ganti ya..

"Appa ayo bermain!" Ujar salah satu anak di depan ku.

"Yah, ini sudah malam kau tidak lihat?" Saut anak lain nya yang terlihat lebih tua.

"Tapi aku masih ingin bermain" ujar anak tadi lesu.

"Ssstt, besok saja main nya ya? Ini sudah malam. Eomma kalian sudah tidur, kalian harus tidur juga" ujar ku menenangkan mereka.

"Tapi besok main ya??" Tanya anak itu.

"Iya sayang, sekarang kalian semua tidur lah" ujar ku. Kemudian aku menidurkan mereka.

Setelah ku rasa mereka sudah tidur, aku kembali ke kamar ku dan istriku. Begitu aku membuka pintu, aku di suguhi dengan wajah tidur polos milik istriku. Aku tersenyum dan maju untuk membenarkan selimutnya. Ku singkirkan helaian rambut yang mulai menutupi wajah manis di sertai cantik miliknya, ku kecup pipi nya kemudian aku berlalu dan masuk ke ruangan kerja ku. Aku duduk di kursi kerja ku dan melihat ke luar jendela.

Ini pukul 11 malam, dan aku belum tidur. Yah biarkan saja, lagi pula aku bisa tidur nyenyak setelah menceritakan semua kisah ku kepada kalian. Aku adalah Son Chaeyoung, usia ku 32 tahun. Aku sudah menikah dan memiliki 4 anak. Oh tidak, ku rasa belum saatnya aku menceritakan kisah ku yang sekarang. Bagaimana kalau kita mulai saja dari awal?. Baiklah.

/Story/

24 maret, 2004.
Tidak, 29 maret, 2004.

Itu adalah awal mula kisah ku dengan nya. Aku sedang berjalan keluar sekolah, karna memang sudah waktunya pulang. Saat aku sudah keluar dari gedung sekolah aku melihat seorang wanita yang sangat aku kenal sedang duduk diam di bangku sebelah pos. Ku hampiri dia, dia tersenyum ketika melihat ku.

"Sudah lama menunggu?" Tanyaku padanya.

"Tidak juga, bukannya kau sedang piket?" Tanya nya padaku.

"Ya, tapi sudah selesai" jawab ku tanpa melunturkan senyum.

"Kok ada piket dengan waktu 10 menit?" Tanya nya lagi.

"Kalau di kerjakan sendiri pasti lama, tetapi ini kan 8 orang.. Jadi ya 10 menit sudah selesai" ucap ku.

"Hmm iyain" ucap nya.

"Yasudah, ayo pulang" ujarku kemudian mengambil motorku dan menghampirinya lagi.

Ia naik ke motorku dan memeluk pinggang ku, sepertinya ia tau kalau aku akan modus sedikit nanti hehehe.

"Tumben langsung meluk?" Tanyaku sambil menjalankan motor.

"Aku sudah hafal dengan mu" jawabnya. Aku terkekeh.

"Kalau begini lebih baik aku pelan pelan saja, agar lama sampainya jadi aku bisa berlama2 di peluk" ujar ku.

"Aku turun di sini" ujar nya.

"Ah tidak2 jangan" aku mencegahnya.

"Bercanda hei, mana mungkin aku turun di sini hm?" Katanya.

"Iya mungkin saja kan" aku menjawab.

"Iyain, sudah.. jangan bicara terus, kalau nabrak nanti bagaimana?" Ucap nya.

"Iya.."

Aku mulai fokus mengendarai motor dan kemudian sampai di depan rumahnya. Ia turun dan menatapku.

"Terimakasih" ucap nya. Kemudian ia berbalik dan akan masuk ke dalam rumahnya.

"Mina," panggilku.

Ia menoleh. Aku menunjuk pipi ku, memberi kode padanya. Ia tersenyum kemudian mendekatiku. Ia mencubit pipi ku kemudian mencium nya di kanan dan kiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DiaKu |•MiChaeng•| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang