"Kau tidak berguna."
"Banyak yang membencimu!"
"Sadar diri dong! Kan aku sudah bilang tidak perlu mengenalkan si Narendra sialan itu!"
"Narendra hanya halusinasi dirimu!"
"Kyra tolol!"
•••
Kyra yang semakin menunduk membuat Orion tambah bingung. Lelaki itu meletakkan bungkusan yang ada di tangannya ke meja kemudian berjongkok di samping Kyra menatap perempuan itu. Kyra masih menutup telinganya padahal di sekitar mereka tidak ada suara menyeramkan bahkan sangat sunyi.
Ia merangkul Kyra dan menepuk-nepuk pundak perempuan itu agar lebih tenang. Hanya ini yang bisa dia lakukan karena tidak biasa dia melihat seseorang dalam keadaan seperti ini. Perempuan itu perlahan tak menutup lagi kedua telinganya kemudian dia menatap Orion yang tersenyum tulus padanya.
"Kau kenapa? Mau cerita?" tanya lelaki itu dengan ramah dan tenang.
Sorot mata Orion membuat Kyra agak tenang. Dia merasa suara di kepalanya perlahan menghilang. "Aku dihujat karena mengenalkan Narendra di video terbaru aku. Mereka bilang aku gila karena Narendra tidak ada. Kenapa mereka selalu seperti itu? Padahal jelas-jelas aku sering bersama Narendra."
Ucapan berapi-api dari mulut Kyra membuat Orion mengelus pundak gadis itu untuk menenangkan emosi itu. "Sejak kapan kau mengenal Narendra kalau boleh tau?"
"Aku lupa. Sudah lama. Dia sungguh baik kepadaku, hanya dia yang mau mendengarkan ceritaku."
Orion mengangguk kemudian menghela napas lantaran agak bingung mau mengucapkan apa agar gadis itu tenang. "Apakah kau ingin tahu sesuatu?"
Kyra mengangguk. "Apa?"
"Aku bisa melihat hantu," bisik Orion di telinga Kyra hingga membuat gadis itu melotot dan memukul kepala Orion dengan tangannya.
"Jangan bercanda!" desisnya kesal, dia sangat benci jika ada orang yang membahas tentang hantu.
"Benar. Aku bisa melihat hantu. Dan selama aku berada di apartemenmu aku tidak pernah melihat Narendra itu. Dapat kusimpulkan dia bukan hantu. Lalu siapa dia?" Orion menatap lurus Kyra, ayolah dia sungguh penasaran dengan semuanya tentang gadis itu. Sebenarnya siapa Narendra itu.
K
yra memicingkan matanya menatap Orion tak percaya. Mana mungkin lelaki konyol ini bisa melihat hantu. Dan bisa-bisa dia berkata bahwa Narendra tidak ada. Perempuan itu mengepalkan tangannya agar emosinya tidak meledak sekarang juga.
"Tenanglah tenang. Tidak apa-apa. Aku percaya Narendra itu ada walaupun hanya kau yang melihatnya," ujar Orion seraya tersenyum tulus.
Melihat senyum tulus itu Kyra emosi Kyra menjadi hilang. "Terima kasih. Kau tidak perlu seperti itu. Toh beberapa waktu yang akan datang pasti kau juga mengataiku gila. Tunggu saja," ujar gadis itu dengan nada menyindir.
"Tidak akan. Ngomong-ngomong kau besok ada waktu luang tidak? Aku mau mengajakmu melakukan hal penting." Orion berdiri dan mengulurkannya tangannya untuk membantu Kyra akan tetapi perempuan itu memilih berdiri sendiri.
"Ke mana?"
"Memastikan semuanya. Kau harus ikut aku tidak mau tahu." Orion melangkah meninggalkan Kyra yang masih menggerutu kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penghuni Unit 63
RandomCOMPLETED Semenjak kuliah, Orion jadi tinggal di apartemen yang dekat dengan kampusnya. Karena tinggal di sana, Orion dibuat penasaran dengan penghuni unit 63 yang bersebelahan dengan apartemennya. Bagaimana tidak? Dia beberapa kali memergoki perem...