Di Kota ini, banyak kisah yang terukir. bertahun-tahun menempa diri hingga patah hati di sana pun sudah kulewati. Dear Jogja seakan semesta selalu punya jalan membelokkan arah kami berbondong-bondong untuk datang ke Jogja. Alasannya tentu saja beragam, mulai dari kuliah, pekerjaan, ikut orang tua yang pindah tugas bahkan sampai ngikut arus aja seperti yang lain. Namun, jika kau tanya apa alasan ku kesana apa? ya aku ingin merubah diri ku dari pecandu sabu dan fokus pada kuliah, mungkin menemukan teman baru di sana akan membuat kebiasaan lama ku berubah. Tapi, ternyata tak semudah itu.
Kini, aku tak lagi tinggal di kota dengan seribu keramahan itu. Alasannya hanya satu tentu semua karena ibu. Namun, tempat itu berproses ku paling magis dan indah yang pernah ada. Palembang Batu Rajo, ya sekarang aku menetap di daerah itu. lahir di sini dan harus menetap ditempat ini pula. Bukan karena apa, bentuk bakti ku untuk Ibu dan abah karena aku yang sangat dekat dengan mereka dibanding saudara yang lain.
" Ar! woy!" teriak seorang lelaki dari bilik ruangan lain
"hmm" Akhtar Farzan Wijaya itu nama lengkap ku selama 27 tahun ini, belum pernah diganti atau tertukar. Bukan hal yang asing kalau tak berteriak di sini, kantor Desa hal biasa untuk sesama pegawai berteriak satu sama lain, untuk apa? tentu menghilangkan penat, sedikit bernyanyi atau membuat hal aneh sudah sering kami lakukan, menjadi operator di kantor desa tentu melelahkan disatu sisi ketika banyaknya masuk laporan dari 7 Desa dalam 1 kecamatan.
"jadi dak besok kito ke Tembilahan? nemuin budak tu?" namanya di desa semua tentu masih menggunakan logat dan bahasa daerahnya masing-masing, seperti bang Ardi dia asli orang Jambi yang ntah kenapa bisa menetap di sini, lama di sini tak menjadikannya fasih berbahasa Palembang masih asik dengan bahasa Jambi nya.
"iyo bang kecak kan lah"
"kau ni, hp bae dari tadi apo gawe? lah siap nak bebini nian kayaknyo"
" kawin siap, nikah gampang lah bang sehari kelar hahaha"
"paten kali kau Arzan"
"lah sore bang, minggat lagi kito"Hardinan Jogja
12:55
Ar, kapan ke Jogja? udah mau akhir tahun katanya mau ke kampus sekalian minta Legalisir? ke sini lah mumpung belum liburan semester anak-anak.
iya, nanti aku kabari lagi. Kerjaan masih banyak
12:56Sudah jadi boss sekarang😂, lah gantengan saiki suu...
12:56wei iya dong suu...
12:58seng penting ojo lali ngopi. Owalah aku lali koe jomblo wae, rabi meneh.
harus ke Jogja besok! awas koe lali entek manuk mu
12:59iyo suu...
13:00Arzan, pria yang sudah matang di umurnya. Mencari calon istri bukan perkara sulit persoalan wajah dia sangatlah tampan, kulit sawo matang, mata teduh, jambang halus tumbuh malu-malu di sekitar dagu, bibirnya terbelah juga hidung mancungnya, keseluruhan Arzan sempurna. Patah hati berkali-kali di Jogja membuatnya seakan menunda terlalu serius mengenal wanita kecuali sebatas teman tapi mesra, bukan tak suka cewek sexy tapi dia suka wanita yang apa adanya, setidaknya hubungannya nanti bisa di bawa ke jenjang yang lebih serius, dia sangat ingin itu tapi dia juga butuh wanita yang mengerti dirinya bukan hanya ingin dimengerti, lalu minta putus karena udah dapat gebetan yang lain alias selingkuh. Arzan bukan pria yang lurus saja dalam hubungan, dia suka berbuhungan badan dengan pasanganya jikalau pasanganya mau diajak 'enak-enak' alasannya gampang kalau udah ketemu badan hati pun saling terikat, alasan yang logis mampu membuat wanita yang awalnya menolak jadi mau karena alasan Cinta. Namun, selama ini setiap wanita yang bersamanya dalam status tidak perawan jadi jangan salahkan dia karena dia hanya makan sisa orang lain.
"Ar, besok kamu ke Jogja cepat urus berkas mu di kampus. Ibu nggk mau tau! pesan tiket besok. Jangan pas mepet akhir tahun kamu pergi, rumah kosong, Deki mau pergi ke Jambi sampai awal tahun" Deki kakak laki-laki Arzan yang sulit untuk berdiam diri di rumah menurutnya laki-laki itu harus merantau. Arzan hidup dengan ibu dan ayah serta adik perempuanya dalam satu atap, hidup berkecukupan dengan banyak kebun kopi dan merica tentu sedikit banyak keluarga mereka makmur dengan hadil kebun walau hanya untuk makan dan kebutuhan lain. hanya saja ibunya begitu manja dengan Arzan kemana pun Arzan pergi akan cepat-cepat di suruh pulang, atau melarang untuk mendaki gunung di mana pun itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imajinasi Hati
RomancePetualangan dan keluarga baru seakan moto hidup untuk Arzan. Cowok yang suka Travelling keliling indonesia ini punya mimpi terakhirnya untuk sampai di Labuan Bajo, tempat terindah yang akan jadi puncaknya kelak dengan kekasihnya Arumi nasha razeta...