45 || Balasan Dewa

196 29 0
                                    

Setelah mengantar Jasmine pulang ke rumah, Dewa langsung datang ke rumah Papahnya. Dan mungkin kalian tau, apa yang akan Dewa lakukan. Sudah pasti, Dewa akan membalas dendam dengan apa yang sudah Papahnya lakukan pada Jasmine.

Bugh! Bugh!

Dan kini, para bodyguard-bodyguard yang menghalanginya masuk langsung Dewa habiskan dengan satu pukulan saja. Tak perduli sebesar apa tubuh mereka karena Dewa sama sekali tidak takut dengan mereka semua.

Amarah sudah menutup hatinya untuk bisa bersikap tenang, Dewa tidak bisa terima jika Papahnya memperlakukan Jasmine sekeji itu. Apalagi sampai berniat memisahkannya mereka berdua, tak akan Dewa biarkan itu terjadi.

"Kuat juga nyali kamu dateng kesini sampai mengalahkan bodyguard-bodyguard yang Papah bayar dengan mahal," ucap Papah yang berdiri di hadapan Dewa kini.

"Disini bahkan detik ini, Dewa bisa aja ngehabisin Papah tapi Dewa gak mau ngelakuin itu karena Dewa masih inget kalo Papah masih tetep orang tua kandung Dewa. Jadi maksud tujuan Dewa kesini cuma mau ngingetin Papah, jangan pernah ganggu Jasmine lagi dan jangan pernah berniat buat bikin Jasmine ninggalin Dewa karena Dewa gak akan tinggal diem kalo Papah sampe ngelakuin hal itu!!" kecam Dewa menatap geram Papahnya.

"Dewa, ayolah!! Sebenernya apa yang kamu banggain dari Jasmine? Dia itu cuma gadis penyakitan yang cuma bisa bikin hidup kamu susah aja nantinya. Papah janji kalo kamu ninggalin dia, Papah akan cari gantinya yang lebih cantik buat kamu," jawab laki-laki itu dengan angkuhnya.

"Buat apa cantik kalo dalemnya busuk? Dewa bukan Papah yang suka sama perempuan-perempuam jalang di luaran sana!" ucap Dewa dengan sarkastik.

"Jaga ucapan kamu!! Saya ini Papah kamu, gak seharusnya kamu bicara seperti itu ke saya!" bentak Papah yang Dewa senyumi dengan licik.

"Papah? Mana ada Papah yang tega ngerusak kebahagiaan anaknya sendiri?"

"Pokoknya kalo kamu masih tetep kekeh mempertahankan gadis itu, Papah gak akan pernah menganggap kamu anak lagi dan jangan berharap kamu bakal dapat hak warisan dari Papah seperak pun."

"Oh terserah, Dewa gak perduli yang terpenting, Papah jangan pernah ganggu kehidupan Dewa lagi sama Jasmine." Dewa segera berlalu pergi seusainya mengatakan hal yang berhasil membuat Papahnya geram.

"Dewa!! Kamu liat aja, Papah akan buat hidup kamu sengsara dan jangan harap ada yang bakal bantuin kamu!!" teriak Papah yang Dewa acuhkan.

.
.
.

"Pah, Cukup!! Cukup kamu ngusik kebahagiaan Dewa!" Mamah yang mendengar perdebatan mereka sedari tadi langsung menghampiri suaminya selepas Dewa pergi.

"Diam kamu, kamu gak usah ngatur-ngatur aku!!"

"Apa gak cukup selama ini kamu udah ngebuat hidup Dewa menderita?"

"Aku? Keanya aku harus beliin kamu cermin yang besar deh, supaya kamu sadar jika bukan hanya aku, tapi kamu juga ikut andil selama ini ngebuat hidup Dewa menderita."

"Mungkin kamu benar. Tapi itu dulu, sebelum aku sadar kalo kebahagiaan Dewa lebih penting dari segalanya. Dan sekarang, aku gak bakal biarin kamu ngehancurin kebahagiaan Dewa demi ego kamu itu," jawab Mamah menatap nanar suaminya itu.

"Silahkan, tapi siap-siap aja kamu akan menjadi janda karena aku bakal menceraikan kamu dan kamu bakal menjadi gembel di luar sana!" ancam Papah dengan senyum liciknya.

"Apa maksud kamu?"

"Semua aset perusahaan kamu sudah aku ambil alih menjadi atas namaku jadi sekarang kamu udah gak punya apa-apa lagi. Jika kamu berani menentang keinginan aku, aku gak akan segan-segan menceraikan kamu dan mengusir kamu dari sini."

Sadewa Biantara ( SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang