CH. 10 : E-ND YET

109 10 3
                                    

       
   hehe..~
   
       
   .
             
      
        
        
         
           
DOORR!!
          
        
       
     
Sebuah peluru melesat ke dalam mobil, tidak lain dan tidak bukan hanya satu tersangkanya, dan Minho sudah tahu siapa pemegang pelatuk itu. Sebuah peluru itu menembus kaca mobil dalam persekian detik, memecahkan kaca mobil yang beruntungnya tak pecah berkeping-keping. Dan yang lebih membuat bersyukur lagi, tembakan itu tidak mendarat pada salah satu tubuh diantara kedua sasaran tembakan itu, melainkan pada sandaran kursi tempat duduk Minho dan peluru panas itu sempat menyenggol telinga kirinya.

Hati Minho terkaget hebat, jantungnya berpacu tak normal. Ketika mendengar suara tembakan yang dilepaskan itu, Jeongin yang berada di sampingnya refleks menangis dengan kencang dan masih menutup wajahnya. Jeongin tak henti-hentinya memohon dalam tangisanya.

"Huwaaaaa.... Hyunggg selamatkan akuuuu, aku takut..."

"Huuwaaaaaa.... Jangan bunuh akuuu, a-aku akan berbuat baik, aku j-janjiiiii huwaaaaa..." Jeongin meringkuk dalam duduknya, dia memeluk kedua kakinya erat. Jeongin merasa tidak ada yang akan bisa menyelamatkannya kali ini, hanya Tuhan yang bisa.

"Itu peringatan karena melirik milikku," ucapan kelewat dingin itu keluar dari salah satu mulut pria bersetelan jas hitam, lebih tepatnya dari salah satu pria yang berdiri di tengah dengan pelatuknya yang masih mengeluarkan asap keabuan.

Minho menatap pria itu lekat, tapi bukan pada matanya. Baru kali ini Minho melihat pria itu, baru kali ini dia melihat seseorang yang mengarahkan senjata api padanya dan memberi ancaman dengan hampir membunuh dirinya. Bahkan Minho tak habis pikir, orang macam apa yang mengancamnya barusan, siapa orang ini, dan untuk apa.

   Ini gila, ini darurat..

Tubuh Minho kaku tak berkutik, dia terlalu takut dan tak tahu apa yang harus dilakukan. Namun sepertinya kerja otak Minho berbanding jauh lebih lamban daripada seorang pria yang berdiri diluar mobilnya itu. Pria itu kini kembali menjentikkan jari-jarinya, sekali, dan beberapa pria berjas hitam lain berjalan dan mengerubungi mobil mereka, lebih spesifiknya lagi mereka akan membuka pintu bagian kanan depan mobil.

Dugaan Minho berjalan seperti apa yang dipikirkannya, terlalu sempurna. Para pria diluar pintu Jeongin sedikit berkomunikasi lewat gerstur tubuh mereka, sulit mengetahui apa maksud dari yang mereka bicarakan. Pria yang memimpin semua kekacauan ini hanya terus menajamkan tatapannya pada Jeongin, membuat Minho merasa seolah menjadi seorang ibu yang akan kehilangan anaknya karena diincar oleh pemangsa.

Mobil mereka terkunci, itu sebabnya orang-orang diluar tidak mencoba membuka pintu mobil. Beberapa pria di dekat pintu mobil mereka menengok dan memberi sebuah gestur tubuh ke arah pemimpin mereka, pria yang diminta persetujuan terlihat menyetujui dengan sebuah anggukan. Entah apa yang mereka bahas, yang pasti Minho tahu itu sesuatu yang tidak bagus. Secara otomatis tangan Minho meraih lengan Jeongin, sekuat tenaga ia mencengkramnya. Satu tangan Minho yang lain meraba-raba dasboard mencari ponselnya.

Sial, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri jika orang disampingku ini akan celaka karena kecerobohanku sendiri..

Minho menemukan ponselnya, dengan pegangan yang gemetaran ia mencoba menahannya. Angin AC benar-benar tidak mampu membantu menghilangkan keringatnya sama sekali. Dengan tangan kiri yang gemetaran Minho mencoba membuka sandi dengan tetap menahan tangan kanannya dilengan kiri Jeongin. Nafas Minho memburu, jantungnya berdegup tidak karuan. Minho mencoba memanggil nomor darurat.

0
       
      
        
     

DORRR!!
     
    
   
   
Sebuah peluru lagi-lagi melayang dari pistol dan pelaku yang sama, kali ini sang pelaku berhasil mendaratkan tembakannya pada target sasaran yang tepat. Tangan kiri Minho terluka parah, sebuah peluru berhasil menembus tulang pengumpilnya. Korban meringis hebat, dan pelakunya tersenyum pias membanggakan hasil tembakannya.

「Stay With Me • 내 곁에 있어줘」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang