Chan tidak pernah lupa kali pertama ia melihat Yeeun.
Kejadian itu terhitung sudah empat belas tahun lamanya. Tepatnya ketika keluarga Chan baru saja pindah ke Seoul. Saat itu matahari juga tengah menggantung indah. Ditemani awan-awan tipis bak benang putih yang merajut cakrawala. Siang itu, Chan kecil yang tengah menyusun lego di kamar terpaksa beranjak ketika ayahnya memanggil.
Ayah Chan memintanya untuk menemani sang ibu mengantar kotak-kotak kue kepada para tetangga. Saat itu sang ayah masih sibuk memperbaiki keran wastafel yang sedikit macet dan beliau pun tak cukup tega membiarkan istrinya yang sedang hamil besar mengantar kue sendirian.
Chan yang memahaminya pun mengangguk tanpa ragu. Bagi Chan kecil tak ada salahnya menemani sang ibu yang tengah mengandung adik pertamanya. Adik pertama yang suatu saat akan menjadi adik paling cantik yang selalu bisa Chan andalkan. Dia bahkan dengan senang hati membawa lima kotak kue sementara sang ibu hanya membawa tiga kotak.
Satu tangan Chan berada di genggaman sang ibu ketika mereka berjalan ke rumah-rumah tetangga paling dekat. Mereka membagikan kotak kue sembari berkenalan dengan pemilik rumah lainnya. Sepanjang membagikan kue, Chan kecil tak pernah barang sedetik menghapus senyumnya.
Hingga tersisa satu kotak di tangan. Dan kotak terakhir itu ditujukan kepada rumah keabuan yang terletak di serong kiri depan rumah Chan. Rumah itu sedikit berbeda dari rumah lainnya. Di halamannya yang luas terdapat sebuah ayunan kayu dengan beberapa tanaman yang tampak layu dan tak terawat.
Setibanya di rumah tersebut, Ibu Chan menekan bel yang ada di samping pintu. Selama beberapa saat mereka hanya berdiri tanpa mendapatkan jawaban. Chan kecil mengedarkan pandangan sesaat, berusaha mencari tahu ada atau tidaknya orang di rumah tersebut.
Bel kembali ditekan oleh sang ibu, kali ini sedikit lebih lama hingga beberapa suara ribut dari dalam rumah terdengar.
"Sebentar!" Teriakan seorang wanita diikuti langkah kaki berderap terdengar. Tak lama pintu pun terbuka. Menampilkan sosok wanita yang terlihat sedikit lebih tua dari ibu Chan.
Wanita berambut hitam yang digelung dengan pita itu menggunakan gaun putih selutut serta apron hitam berenda. Melihat penampilannya Chan jadi teringat pada asisten rumah tangga yang muncul di drama-drama yang sering ibunya tonton.
"Ada yang bisa dibantu?" Ucapnya dengan sopan.
Ibu Chan menunjukkan senyumnya kemudian sedikit menggerakkan jemarinya yang menggenggam tangan Chan-memberi kode--sebelum kemudian keduanya membungkukkan badan dengan sopan. Kotak terakhir yang Chan bawa pun disodorkan pada si wanita.
"Saya Jessica Bang dan ini anak saya Christopher Bang Chan. Kami sekeluarga baru pindah ke rumah nomor 97," ucap Ibu Chan sembari menunjuk posisi rumahnya, "Kami kesini untuk membagikan kue dengan harapan bisa menjadi tetangga yang baik."
Wanita itu membalas senyum Ibu Chan dengan senyum serupa. Ia pun menerima kotak kue terakhir yang disodorkan kemudian mengusap pelan rambut kecoklatan milik Chan, "Terima kasih atas kuenya."
Ibu Chan baru saja akan kembali berucap ketika tiba-tiba sebuah kotak krayon kecil melayang tepat ke punggung wanita berapron hitam. Kotak krayon itu tidak penuh, tetapi sepertinya tepat mengenai salah satu tulang hingga membuat si wanita memekik tertahan.
"Deokmi ppabo! Aku bilang aku ingin susu coklat, bukan susu putih!"
Chan sedikit memiringkan tubuhnya hanya untuk melihat seorang anak perempuan berkepang dua dengan pipi menggembung. Anak perempuan itu menatap si wanita yang dipanggil dengan julukan 'Deokmi' penuh kekesalan.
"Baik, Agassi, nanti saya buatkan susu coklatnya. Saya menerima tamu dulu sebentar."
Chan masih tak mengalihkan pandangannya pada anak perempuan itu. Pandangan mereka bertemu ketika si anak perempuan sedikit penasaran dengan tamu yang datang ke rumahnya. Saat itu terjadi Chan secara otomatis menunjukkan senyumnya dan melambaikan tangan. Namun, bukannya membalas, anak perempuan itu justru mendengus kasar kemudian berbalik sembari menyeret boneka beruangnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stand by Me - Stray Kids Fanfiction
Hayran KurguChan hanya mempunyai satu keinginan. Yaitu tidak datang terlambat. Karena dia ingin ada di sisi gadisnya sampai akhir. Stray Kids' Bang Chan × Park Yeeun (oc) Dell, 2020