tiga,

354 44 5
                                    

"Sungjin, sejak kapan kau bisa bermain seperti itu? Kau jauh lebih hebat sekarang!" Jae bertepuk tangan. Nyanyian dan permainan gitar Sungjin sangat mengagumkan. Ia merasa seperti guru yang bangga akan muridnya yang sudah naik kelas.

"Belum seberapa, hyung," Sungjin tersenyum mendengar pujian dari seniornya. "Masih banyak yang harus aku pelajari. Oh ya, sudah lama sejak aku mendengarkanmu bermain langsung," Sungjin menawarkan gitarnya, "Sekali saja."

"Apa kau sedang mencoba untuk menantangku?" Jae menyeringai. "Oke, Park Sungjin."

Akhirnya, tiba saatnya bagi Younghyun untuk masuk ke universitas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya, tiba saatnya bagi Younghyun untuk masuk ke universitas. Berbeda dari dugaannya, ia lebih memilih masuk ke jurusan manajemen bisnis.

Dan tak sesuai dengan dugaannya pula, ia bertemu Wonpil di kampusnya pada hari kedua sejak ia masuk. Wonpil juga tak menyangka akan bertemu Younghyun di sini. Tapi sesuai dugaan, Wonpil masuk ke jurusan yang berkaitan dengan dunia entertainment-modelling.

Younghyun rasa Wonpil cocok mengambil jurusan modelling. Selain pamornya yang kini lumayan melesat, ia juga cocok menjadi seorang model. Cara ia berekspresi-baik dari wajah maupun tubuhnya-sudah layak dikategorikan sebagai model profesional, setidaknya menurut Younghyun. Wonpil juga tak kalah modis dalam berpenampilan sehari-hari. Apalagi busana yang dikenakannya saat tampil sebagai penyanyi.

Younghyun mengatakan pendapatnya itu pada Wonpil. Kedua pipi Wonpil merona. Terlihat sedikit rasa malu dalam senyumnya. "A-ah ... aku sangat menghargai pujian dari Younghyun-hyung, tapi aku sendiri belum sebagus itu," Wonpil tertawa kecil. Seperti biasa, wajahnya terlihat sangat berseri-seri dengan gigi yang berderet rapi.

Bagi Wonpil, ia sendiri masih belum layak sedikitpun untuk disandingkan dengan model yang menganggap pekerjaannya dengan serius. "Masih banyak yang harus aku pelajari, hyung," ungkapnya pada Younghyun. "Sepertinya dua tahun disini tidak akan mudah, tapi aku akan berusaha."

Younghyun menepuk bahu Wonpil. "Nah, begitu. Kita tidak boleh patah semangat. Dua tahun itu tidak terlalu lama, kan?" Wonpil mengangguk.

"Kau punya aku di sini. Aku juga punya kau di sini. Berceritalah kalau ada yang sedikit mengganjal," Younghyun berdiri dari kursinya.

"Aku pulang dulu, Wonpil." Younghyun lalu menepuk bahu Wonpil sekali lagi dan melambaikan tangan padanya sembari berjalan menuju pintu keluar.

Wonpil menatapnya kagum. Seorang hyung yang ada untuknya di tempat seperti ini ...

Mungkin Wonpil suka pada Younghyun?

Mungkin Wonpil suka pada Younghyun?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
farewell stop. | DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang