Andy

12 1 1
                                    

"Selamat tinggal!" ujar seorang anak laki-laki.

Seorang anak dengan rompi hitam melangkah keluar dari balik pintu. Ia adalah Andy, remaja 12 tahun yang baru saja keluar dari sebuah rumah besar. Ia membawa beberapa buku di tangannya sambil tersenyum. Anak itu berjalan ke arah yang berlawanan dari rumah besar tadi.

"Yo Andy!" teriak anak berbaju putih dari seberang jalan. Anak itu adalah Tommy, teman satu kelas Andy di sekolah.

"Eh, apa kabar, Tom?" sahut Andy, lalu ia datang menghampirinya.

"Banyak sekali bukunya! Kau habis memborong buku di perpustakaan ya?" tanya Tom sambil menepuk punggung Andy.

"Um... Hehehe, bukan kok. Aku habis berkunjung ke rumah Mr. Gregory tadi" ia tersenyum.

"Oh... hehe..." Tom tertawa kecil "Jadi, uh... buku apa saja yang kau bawa?" tanya Tom.

"Aku dapat buku fiksi, dan beberapa buku dongeng dari Inggris, tapi ini bukunya bagus kata Mr. Gregory" jawabnya. "Kamu harus coba mampir sekali-kali, Mr. Gregory punya banyak buku bagus di perpustakaannya, sesuaikan saja dengan seleramu".

"Hahaha tidak terima kasih, aku enggak terlalu suka membaca" jawabnya dengan gugup. "Kau sendiri, masih suka baca yang kayak gitu toh. Kirain cuma iseng saja waktu itu".

"Yaa, emang dari dulu suka sih, kebetulan aja kamu ngeliatnya pas pelajaran bahasa di kelas kan" jawab Andy. "Oh iya, omong-omong apa yang kamu lakukan disini? Sendirian aja" tanya Andy kepada Tom.

"Aku hanya ingin ke taman, tapi aku takut ngelewatin rumah itu" ia menunjuk rumah besar dari arah Andy datang.

"Ya ampun, kenapa takut lewat rumah Mr. Gregory, kan nggak ada hantu".

"Iya deh, terserah kamu, cuma kamu doang emang yang berani dekat-dekat ke situ, sampai masuk ke dalam pula".

"Ya sudah Tom, aku pulang dulu ya, semoga beruntung menuju ke taman" ujar Andy sambil tertawa.

"Iya Ndy. Hati-hati di jalan, sampai jumpa"

Andy kembali melanjutkan perjalanannya, sementara Tom merinding ketakutan setelah mengetahui bahwa Andy tidak bercanda saat mereka mengobrol. Sesampainya Andy di depan sebuah rumah, seorang wanita sudah meunggu di depan pintu, ia terlihat kesal.

"Oh halo ibu" sambut Andy dengan senyum.

"'Halo bu'? Kamu habis dari rumah Mr. Gregory lagi kan?" bentak Maria "berapa kali ibu bilang untuk tidak lagi ke rumah Mr. Gregory?!"

"Memangnya kenapa, bu? Kan Mr. Gregory baik" balasnya, Maria terkesiap mendengarnya. "Toh, ia memberikanku buku-buku yang menarik. Seperti buku tentang paus Moby Dick, The Babadook dan oh ini yang aku suka, Mr. Gregory sering menya-"

"Cukup!!" bentak ibunya, "sudah cukup dengan Mr. Gregory! Ibu tidak ingin mendengar namanya lagi, dan kamu tidak boleh kesana lagi! Tidak ada lagi Mr. Gregory, kamu dilarang untuk menyebut namanya lagi atau bahkan berpikir untuk ke rumahnya lagi". Andy kaget, ia sedih mendengarnya, dan segera pergi ke kamarnya. Maria berpikir kalau ia sudah terlalu keras terhadap anaknya, tetapi itulah yang terbaik bagi Andy, supaya tidak lagi mengingat Mr. Gregory.

Beware of The Crooked ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang