Chapter 1 : Remaja yang berulang tahun

2.6K 46 3
                                    

"Selamat ulang tahun. Selamat ulang tahun. Selamat ulang tahun Kyungsoo. Selamat ulang tahun," Jungkook bernyanyi untuk Kyungsoo saat dia meletakkan kue ulang tahunnya di atas meja di depan remaja yang berulang tahun tersebut.

"Ayah, apakah kau benar-benar perlu menyanyikan itu untukku ? Kurasa aku terlalu tua untuk itu," beritahu Kyungsoo pada ayahnya.

"Omong kosong. Kau tidak terlalu tua untuk ini. Lagipula, setelah melewati tahun yang sulit, aku benar-benar ingin melakukan sesuatu yang istimewa dan apakah kau akan menyalahkanku ?" tanya Jungkook.

"Tidak, kurasa tidak. Terima kasih sudah melakukan ini untukku, Ayah," jawab Kyungsoo.

"Sama-sama. Sekarang sebelum kau meniup lilin angka 16 itu, buatlah permohonan dan tiup lilinnya." Ujar Jungkook pada putranya. Kyungsoo berpikir sejenak kemudian meniup semua lilin angka 16 itu dengan satu hembusan nafas. Dia melakukannya dengan cara yang luar biasa.

"Baiklah, ayo dipotong. Aku harap kau suka kue blackforest dengan cokelat beku," ujar Jungkook. "Aku tahu. Ini kue favoritku," jawab Kyungsoo.

"Baguslah. Aku senang itu benar. Sekarang, jika kau tidak keberatan aku bertanya, apa permohonanmu ?" tanya Jungkook. "Jika kau tidak ingin memberitahu ku, tidak apa-apa," tambah Jungkook.

"Tidak. Aku akan memberitahu mu. Aku berharap untuk tahun yang luar biasa dan awal yang baik untuk kehidupan baru kita di sini, di Arizona," beritahu Kyungsoo pada ayahnya. "Itu harapan yang luar biasa. Kurasa kita sudah membuat keputusan yang baik untuk pindah ke Mesa, kota kecil yang cantik," kata Jungkook.

"Kau tahu, ayah. Ada harapan lain yang ingin kubuat, tapi aku tahu itu tidak akan menjadi kenyataan," ujar Kyungsoo. "Apa itu ?" tanya Jungkook. "Aku berharap Ibu ada di sini, bersama kita," ujar Kyungsoo sambil meneteskan air mata.

"Aku tahu nak. Aku berharap dia ada di sini juga. Tapi dia akan selalu bersama kita, di hati kita. Kau tahu, nak. Aku punya hadiah lain untukmu," kata Jungkook. "Satu lagi. Bisakah hadiah ini berupa Playstation 4 dan tiket untuk melihat band musik country favoritku Lonestar ?" tanya Kyungsoo. "Ya. Kurasa hadiah ini akan menjadi yang terbaik melebihi 2 hal tadi," jawab Jungkook.

Jungkook menyuruh Kyungsoo untuk mengikutinya ke ruang tamu. Kyungsoo mengikuti Jungkook ke ruang tamu. Jungkook meraih hadiah yang berbentuk seperti gambar, tapi dibungkus. Jungkook memberikan hadiah itu untuk Kyungsoo. Kyungsoo bertanya-tanya apa itu.

"Silakan, nak. Buka saja," kata Jungkook. Kyungsoo merobek kertas itu. Kyungsoo melihatnya dan hampir menangis. Kyungsoo melihat foto ibunya. Gambar itu dari seorang seniman dan digambar dengan pensil.

"Baiklah nak. Apakah kau suka ?" tanya Jungkook. "Suka. Bukan. Aku sangat menyukainya," jawab Kyungsoo. Kyungsoo mendekati ayahnya dan memeluknya. "Terima kasih banyak untuk ulang tahun yang begitu indah," ujar Kyungsoo. "Sama-sama, nak," jawab Jungkook.

"Ayah. Apakah kau boleh memajangnya untukku ?" tanya Kyungsoo. "Tentu saja boleh. Bawalah foto itu ke kamarmu. Aku akan mengambil kotak peralatanku dan segera menyusul," ujar Jungkook. Kyungsoo naik ke atas menuju kamarnya. Kyungsoo memasuki kamar dan mencoba menemukan tempat yang cocok untuk foto itu.

Jungkook sekarang memasuki kamar putranya. "Baiklah nak. Apakah kau menemukan tempat yang sempurna ?" tanya Jungkook. "Ya. Kurasa sudah. ​​Tepat di atas tempat tidurku," jawab Kyungsoo. Jungkook dan Kyungsoo sama-sama memindahkan ranjang menjauh dari dinding. Jungkook menumbuk paku ke dinding dan Kyungsoo memberi fotonya. Jungkook menggantung gambarnya dan mereka memindahkan ranjang itu kembali ke dekat dinding, tepat di bawah gambar Lisa.

"Sekarang kau lihat, nak. Ibumu akan selalu memandangmu," kata Jungkook sambil memeluk putranya. Kyungsoo berjalan ke jendela dan memperhatikan pekerjaan yang dilakukan di halaman belakang. "Ayah. Kau benar-benar tidak pernah memberitahu ku apa yang sedang dikerjakan di halaman belakang. Ada apa? " tanya Kyungsoo."Oh. Itu hanya untuk diperindah, itu saja," jawab Jungkook.

The ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang