Kai menarik Alexy menjauh karena teman si pria yang dihabisi oleh Alexy datang berhamburan untuk menyelamatkan temannya yang sudah tidak berbentuk akibat bogem mentah dari wanita barbar.
"Oh.. Shit!! Bibir kamu berdarah, Lex." Panik Kai yang baru menyadari jika bibir Alexy berdarah akibat tamparan pria itu.
"Mati aku Lex." Kai bertambah panik karena mengingat sesuatu.
"Apa si Kai. Jangan lebay." Alexy memutar bola matanya malas melihat tingkah berlebihan Kai.
"Bukan gitu Lex, kalau kamu luka mati aku ditembak mati sama Daddy kamu." Kai mengingat sosok Dominic yang menyeramkan saat keluarganya sedikit saja tergores. Kai juga melihat beberapa koleksi senjata api milik Dominic yang terpasang sebagai pajangan dinding.
"Ah.. Aku baru ingat, Daddy membeli senapan besar untuk membunuh lalat." Alexy malah menakut-nakuti Kai.
"Diam kamu Lex. Ini karna kamu yang malah berkelahi dengan fans fanatik itu." Kai membela diri.
Alexy mengangkat bahu nya. "Gemes, pengen nyubit paru-paru nya."
Mendengar jawaban Alexy, Kai menepuk dahinya. "Sekarang cepat naik. Kami lihat mereka sudah berlari ingin memutilasi kita." Kai menunjukkan segerombol pria yang berlari kearah Kai dan Alexy. Bukan naik, Alexy malah berdiam diri seolah menanti mangsa menyerahkan diri.
"Anak ini." Akhirnya Kai menarik Alexy dan segera menyalakan motor.
"Kenapa kamu panik gitu si, Kai. Kamu tidak lihat mereka sedang menyerahkan nyawanya sendiri padaku." Alexy kesal karena Kai malah menghindar.
"C'mon Lex!! Aku bisa mati berdiri kalau Daddy kamu lihat anaknya terluka saat bersamaku. Sudah diam, jangan banyak bicara. Sekarang kita ke apotik dulu untuk membersihkan luka di sudut bibir kamu." Kai mengendari motor sport milik Alexy dengan kecepatan tinggi.
Sebenarnya Kai panik melihat darah kering yang ada di sudut bibir Alexy. Dan yang ucapannya tentang takut Dominic marah itu bohong. Memang sedikit takut, tapi Kai mengutamakan Alexy lebih dulu. Dan memang saat fans pria tadi menampar Alexy cukup keras, jadi tidak heran Alexy terluka.
"Kamu duduk disini. Aku beli obat luka dulu." Kai menyuruh Alexy duduk, sedangkan Kai membeli obat untuk luka Alexy.
*****
"Aw.. Pelan-pelan Kai." Alexy mengaduh perih saat Kai mengoleskan obat luka ke sudut bibirnya.
"Ah.. Kai." Alexy mengaduh sakit. Tapi di kuping Kai terdengar lain. Kai malah mendengar Alexy seperti sedang mendesah.
"Jangan lebay, dipukul tidak mengaduh, dioles obat mengaduh. Nih olesin sendiri, aku mau ke toilet." Kai memilih meninggalkan Alexy dan pergi ke toilet.
Di dalam toilet, Kai membasuh mukanya berkali-kali. Otaknya hari ini sedang tidak waras karena selalu berpikir yang iya-iya bersama Alexy.
"Kai bodoh.. Bodoh!! Kenapa otak kau kotor sekali. Sadarlah, dude!!" Kai menampar pipinya sendiri dengan keras agar menyadarkan dirinya sendiri.
Di ruang tunggu apotik, Alexy sedang menunggu Kai yang berada di dalam toilet. Alexy kembali teringat tentang mimpinya yang terus berulang, bahkan ada orang yang membuatnya penasaran. Apa dari mimpi arti itu? Kenapa mimpi itu selalu datang? Apa ada sesuatu di balik mimpi itu? Dan siapa pria di mimpinya? Pertanyaan seperti itu yang kini menunpuk dikepalanya.
"Jangan bengong, kasian nanti mereka sakitnya makin parah." Gurau Kai terdengar garing di telinga Alexy.
"Pulang? Atau mau makan dulu?" Tanya Kai.
KAMU SEDANG MEMBACA
BILLION DOLLAR BABY 21+
RomanceBanyak yang bilang buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya. Begitulah adanya. Alexy Dominika Archer, anak dari Dominic Archer. wanita barbar yang menyukai kebebasan. Bagaimana dengan kisah Alexy anak dari Jean Florence dan Dominic Archer. Akankah...