7.lab Computer

13 2 0
                                    

Typo tandai!



Esoknya sesuai janji Dian, ia datang pagi-pagi kerumah Vaylen menggunakan mobil ayahnya.

Tin tin tin

Dian menunggu Vaylen sambil memain mainkan klakson mobil nya.

Dari balik pagar rumah besar tersebut terlihat seorang perempuan yang memakai seragam sama dengan rambut terurai serta bandana berbentuk hati terlihat sedang berlari menghampiri Dian yang sedang bersandar di mobilnya.

"Pagi sayang," sapa Dian sambil tersenyum kearah Vaylen yang sudah berada di hadapannya.

"Lo ngomong sekali lagi gue baku hantam loh" ancam Vaylen sambil menunjuk kearah Dian.

"Galak banget sihh kamu," ucap Dian sok manis.

"Jijik tau gak? Jadi mual nih perut gue," ucap Vaylen sambil memegangi perutnya.

Dian hanya cengengesan dan memperlihatkan gigi putihnya tersebut.

"Oya btw lo tau alamat rumah gue dari mana?" Tanya Vaylen penasaran.

"Dari..." ucap Dian sengaja menggantungkan ucapanya.

"Kepo huhh, udah ayo masuk nanti telat, kalo gue yang telat mah gak papa, tapi kalo lo jangan, belajar yang bener," nasihat Dian sambil membukakan pintu mobilnya.

"Sok bijak," ucap Vaylen lalu duduk di samping bangku kemudi.

Dian pun berbalik lalu masuk ke dalam mobilnya, dan menjalankan mobil tersebut dengan kecepatan standar.

Di dalam mobil hanya terjadi ke heningan tidak ada yang memulai pembicaraan baik Dian maupun Vaylen.

Keduanya sibuk dengan urusan masing-masing, Dian yang sibuk mengemudi, dan Vaylen yang sibuk memandangi jalan dari balik jendela.

"Ekhem," ucap Dian.

"Apa?" Tanya Vaylen tanpa menoleh ke arah Dian.

"Lo mau berduan terus sama gue nih? Atau emang pengen jadi pacar ke 10 gue?" Tanya Dian santai.

"What!? Pacar ke-10? Gak tanggung-tanggung nih orang? Niat amat sih jadi playboy?" Batin Vaylen.

"Tuh malah ngelamun, heh! Jangan-jangan ngelamunin masa depan kita ya?" Goda Dian.

"Hah apa?" Tanya Vaylen saat sadar dari lamunanya.

"Cieee yang mikirin masa dep__" ucap Dian langsung terpotong karena Vaylen langsung keluar dari mobilnya dan menutup pintu mobil dengan keras.

"Lo tuh aneh, gue jadi suka" gumam Dian lalu turun dari mobilnya.

***


"Diaaan!" Ucap Clarisa sambil berlari mengejar Dian.

"Apa?" Tanya Dian dingin.

"Kok kamu dingin sih? Kenapa? Aku salah apa?" Tanya Clarisa.

"Mulai hari ini kita putus!" Ucap Dian setengah membentak.

Clarisa tertegun dengan ucapan Dian.

"Ke-kenapa?" Tanya Clarisa gemetar menhan tangisnya.

"Udah bosen" jawab Dian santai lalu pergi meninggalkan Clarisa yang masih mematung di tempat.

"Dian! Tunggu!" Teriak Clarisa menggema ke seluruh koridor kelas.

Dian tak memedulikannya, ia tetap fokus berjalan menuju kelasnya.

"Di-dian!" Ucap Clarisa tersedak isakannya sendiri.

***

Vaylen sedang berada di lab computer, Vaylen hanya sekedar menyelesaikan tugas Bahasa indonesianya itu, mencatat cara mengakses computer, Vaylen sangat hebat dalam hal mengakses computer dulu di sekolah lamanya pun ia pernah meraih penghargaan karena bidang computernya itu.

Saat sedang menyalakan computernya, ia tak sengaja melihat seseorang dari pojok ruangan.

"Woy! Ngapain lo disini? Ini lab computer, bukan kamar tidur lo!" Ucap Vaylen setengah berteriak.

"Diam! Gue ngantuk dan capek!" Ucapnya.

Mau tak mau Vaylen mendekati siswa tersebut.

"Banguuuun!" Ucap Vaylen sambil menggoyang-goyangkan lengan Siswa tersebut.

"Diam! Atau lo mau gue cium disini?" Tanya Siswa tersebut santai, yang masih memejamkan matanya.

"Ini udah jam pelajaran pertama, lo gak masuk ke kelas?" Tanya Vaylen sambil kembali ke computernya.

"Lo sendiri?" Tanya Siswa tersebut.

"Ada tugas bu Karina," jawab Vaylen sambil mengotak-atik computernya.

"Oh," jawab Siswa tersebut.

"Lo lagi ngapain?" Tanya Vaylen tanpa menoleh kesiswa tersebut.

"Menurut lo?" Tanya nya.

"Bolos," jawab Vaylen santai.

"Tuh tau" jawabnya siswa tersebut.

"Semua cowok gitu ya?" Tanya Vaylen.

"Apa?" Tanya siswa itu.

"Males buat belajar," ucap Vaylen lalu beranjak dan keluar dari lab computer.

"Tunggu," siswa itu mengejar Vaylen.

"Apa?" Tanya Vaylen.

"Nama lo siapa?"  Tanya siswa tersebut.

"Vaylen" jawab Vaylen sopan.

"Gue Ramdan," ucap siswa tersebut,

Vaylen hanya tersenyum, di pikiranya ini cowok pasti bad boy, terlihat dari cara berpakaiannya, seragam yang di keluarkan, rambut acak-acakan, bau rokok yang menyengat.

"Salam kenal, gue duluan," ucap Vaylen lalu bergegas pergi.

Ramdan hanya tersenyum melihat Vaylen yang jalan terburu-buru.
Ia tahu Vaylen pasti takut terhadapnya.

"Cantik," gumam Ramdan.

***
AUTHOR!!

Ramdan? Siapa lagi yaa? Au ah authornnya aja bingung ,-_-

Ada masukan?

Vote dan coment!!!!❤

_Olivia :*

~Love You!~[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang