Part 17

334 19 0
                                    

Jam menunjukan sepuluh malam, Toni dan Alesha pamit pulang dari tempat acara.

Besoknya Arka, Toni, Arka, dan Arlan sudah berkumpul di Lapangan basket.

"Ok dua lawan dua?," tanya Arka yang masih pemanasan untuk bermain basket.

"Ok, gua sama Alesha," jawab Toni langsung merangkul Alesha yang juga masih pemanasan.

"Gua sama dia," ucap Arlan yang sedang merapihkan tali sepatu yang dia kenakan.

"Lu sama Arka aja sana," perintah Toni pada Arlan yang sedang berlari kecil agar saat bermain tidak kaku.

"Alesha maenanya senggol-senggolan cuma bagus dipivot sama masukin bola doang gak ada apa-apanya." jelas Arka pada mereka seperti meremehkan Alesha, Alesha yang tidak terima langsung menghampiri Arka.

"Lo ngeremehin gua?!!!," tanya Alesha dengan sedikit emosi namun Arka masih saja santai melakukan pemanasan walaupun Alesg sedang emosi pada dirinya.

"Fakta coy," jawab Arka dan langsung mengambil bola basket lalu melemparkannya, Aleaha dengan sigap langsung menngkap bola yang dilempar oleh Arka.

"Udah lah jangan main basket gimana kalau maen TOD?," ajak Alesha pada Sepupunya agar permaian terasa berbeda dari sebelumnya, "Dengan bola sebagai benda yang akan di mainkan, orang yang gak bisa masukin bola ke ring, dia yang kena," jelas Alesha pada mereka dan mereka menagngguk setuju dan langsung mengambil posisi masing-masing, permainan dimuali darI Toni lalu pada Arka setelah itu Arlan mereka berhasil memasuki bola ke Ring dengan jarak lima meter dari tiang, sekarang gilaran Alesha dia sudah siap akan melemparkan bolanya, Alesha yakin bahwa bolanya akan masuk Ring namun dugaanya salah bola melesat kepinggir dan tidak memasuki Ring.

"Lo kena!," tunjuk Arlan penuh kemenangan sedangkan Alesha mendengus kesal dia yang mengajak permainan ini dia juga yang terkena hukumannya.

"Truth or Dear," tanya Arka pada Alesha sudah badmood lebih dulu.

"Dear," jawabnya yang sudah lesu karena mendapat hukuman.

"Alesha Farahah, orangnya itu baik, ramah, gak suka anak kecil, ke sepupunya manja suka jahilin orang, keras kepala, punya tampang jutek, penglihatan tajam, tomboy, bandel tapi kadang-kadang dan petakilan," jelas Arka pada mereka dan membuat Alesha langsung menatap Arka tanpa ekspresi.

"Gua gak bandel Ka," jelas Alesha pada Arka yang sedang memeluk bola.

"Iyah gak bandel sekali dua kali," ujarnya berkata jujur.

"Udah-udah," lerai Toni, "Sekarang hukumannya lo harus minta selfi bareng sama Azka," perintah Toni, Alesha seketika langsung menatap Toni.

"NO!!!," teriak Alesha kencang dan membuat mereka menutup kedua kuping mereka, "Yang lain deh Defan, Riki, Pahmi, atau siapa aja asal jangan si kutub," mohon Alesha pada Toni.

"Enggak pokonya harus, kalau enggak lo gak boleh pulang ke Rumah gua atau ke Apartemen gua," ancam Toni dan membuat Alesha berhenti merengek.

"Ok cuma selfie doank yah," ucap Alesh pasrah tanpa mmohon atupun bernegosiasi lagi.

Setelah Alesha dan yang lainnya selesai bermain basket mereka langsung pulang ke Apartment Toni karena Alesha dan Toni harus segera pulang ke Barak.

Kicauan Burung sudah terdengar orang berlalu lalang kesana kemari untuk melakukan aktifitasnya dimalam hari, setelah Alesh dan Toni sampai di Barak merekapun berpisah dan bertemu besok hari untuk melanjutkan aktifitas.

Keesok harinya mereka tanpa sengaja bertemu dilorong kelas.

"Ka selfie doank yah gak lebih," ucap Alesha pada Toni sedangkan Toni tersenyum miring seperti sedang ada yang disembunyikan.

Duo PenerbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang