bagian 4

0 0 0
                                    

"satu! Dua! Tiga!"

Pagi yang terik ini, kelas keana ada pelajaran olahraga. Semua siswi mengeluh dari tadi karena teriknya matahari pagi. Keana dan Alana yang sudah selesai pemanasan di lapangan pun berlari ke bawah pohon besar di tepi lapangan.

"Panas banget masyaallah" ucap Alana sambil menyeka keringat di dahinya

Keana pun melakukan kegiatan yang sama dengan Alana, saat itu mendongak, ia melihat Arjuna berjalan di koridor lantai dua, ia mempunyai ide cemerlang yang melintas di otaknya.

"ARJUNAAAAAAAA!" keana berteriak kencang dari pinggir lapangan untuk memanggil Arjuna yang ada di lantai dua. Arjuna yang dipanggil seperti itu pun berjingkat kaget

Dasar kebiasaan!

Keana mengayun ayunkan tangannya tanda menyuruh Arjuna menghampirinya. Arjuna memutar bola matanya dan menghela nafas malas.

"Juna beliin kea minum, nih uangnya" keana menyuruh Arjuna dengan gaya bossynya dan memberi Arjuna selembar uang sepuluh ribu.

"Juna babu baik, Juna anak baik, Juna babu kesayangan kea, Juna tercintanya kea" kata keana dengan mengusap usap kepala Arjuna. Setelah itu Keana menempelkan tangannya di bibirnya, lalu tangannya ia tempelkan di pipi Arjuna, intinya kecup tidak langsung, paham ga lo?

Arjuna kemudian memiting kepala keana di ketiaknya, si empunya pun berteriak teriak heboh minta di lepaskan, setelah terlepas Arjuna menjitak pelan kepala keana lalu berjalan ke kantin untung membelikan gadis itu minum.

                             🦄🦄🦄

Sore hari sepulang Arjuna latihan basket, ia memasuki rumahnya dan menemukan keana tidur dengan posisi tengkurap di sofa rumahnya. Arjuna sudah tidak heran dengan pemandangan semacam ini, karna gadis itu sudah terbiasa seperti itu, bahkan bisa lebih parah lagi.
Arjuna memutuskan untung membangunkan gadis itu karena waktu hampir magrib.

"Ke bangun ke" Arjuna membangunkan gadis itu dengan cara mengelus elus kepala gadis itu. Merasa tidurnya terganggu, keana menggeliat lalu membuka matanya perlahan.

"Juna udah pulang? Hoaaammm" tanya keana dengan keadaan setengah sadar.

"Lo ngapain tidur disini?"

"Kea nungguin Juna"

"Ngapain?"

"Mau nyontek pr kimia"

"Njing kirain mau ada hal penting apa"

Mendengar Arjuna mengumpat, keana melotot dan reflek menabok keras mulut cowok itu, si empunya mengaduh kesakitan karena gerakan tiba tiba keana

"Apaan sih ke?!"

"Juna ngumpat tadi!"

"Yamaap sih ga sengaja, keceplosan"

"Ga boleh Juna"

"Lo sih yang bikin gue ngumpat"

"Kok kea?" 

"Ya Lo abisnya ngeselin!"

"Ohh jadi kea ngeselin, iya?! Gausah temenan sama kea lagi kalo gitu!" Keana berlalu pergi keluar rumah Arjuna dengan menghentak hentakkan kakinya kesal.

"Halah kalo ngambek bilangnya gitu terus dari dia bisa ngomong, tapi ntar gaada sehari juga nyariin gue lagi" gumam Arjuna yang bisa di dengar dirinya sendiri

Sang bunda yang baru keluar dari dapur melihat keana keluar dari rumahnya dengan muka kusut pun terheran

"Kenapa Jun si kea?"

"Biasa Bun, lagi gak mau temenan"

"Nanti juga balik kesini besok pagi pagi"

"Udah biarin aja, sesukanya kea aja Bun, kalo di usik ntar duit jajannya Juna abis buat beliin dia eskrim"

ARKEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang