Jangan lupa vote dan komen ya..
Bacanya pelan-pelan..
~•~
Angga menghampiri mobil hitamnya sambil memberi isyarat pada Reza agar dirinya saja yang menyetir sehingga sahabatnya itu pindah ke jok sebelah. Tiga detik kemudian, Angga membuka pintu mobil lalu membanting dirinya ke jok—lega sembari menghela napas. Tak lama cowok itu membalikan badannya—menaruh boneka pemberian sang pujaan di jok belakang dengan hati-hati.
Reza menatap boneka itu sinis sambil menyerahkan kunci mobil. "Udah deket banget ya kalian?"
Angga menyengir. "Iya dong," balasnya bangga.
Sementara Reza membuang muka—berdecih cemburu. Tak lama mobil pun berjalan. Angga sesekali bersenandung sambil sesekali menyengir saat lirik yang dibawakannya mengingatkan pada gadis berambut indah itu.
Reza menatap ke luar jendela seraya memasang wajah kesal ketika manusia di sampingnya bersenandung ria.
"Sejauh apa hubungan lo sama Putri?" tanya Reza tiba-tiba.
Angga menengok sekali lalu matanya kembali ke jalan. "Belum pacaran sih, tapi lagi pdkt, haha!" jawabnya cengar-cengir.
Reza berdecih. "Baguslah, masih ada kesempatan buat gue," ungkapnya datar.
Angga menyatukan alisnya, dia berusaha menoleh ke arah Reza sambil menatap jalan. "Maksud lo apa?" kini suaranya terdengar serius.
"Gue juga suka sama Putri. Sebelum lo kenal dia juga, gue udah suka sama dia," katanya berjeda. "jadi mulai sekarang kita saingan," pungkas cowok itu sambil tersenyum sinis.
"Hah?! Lo gila ya bro? Kita tuh sahabatan, masa bisa-bisanya lo mau saingan sama gue soal cewek?! Lo gak mikir bro?!" paparnya syok.
Angga pun menggeleng tidak percaya seraya mengusap wajahnya dengan kasar.
"Kalo soal cinta, gue gak perlu mikir," jawab Reza saat itu juga.
Sementara Angga berdecih masih tidak percaya. "Lo juga tega-teganya mau nikung gue? Padahal lo tau gue suka sama dia," ungkitnya lagi.
"Udah deh bro, gak usah banyak bacot. Gue tantang lo, dua minggu ke depan...." Reza menunjuk wajah sahabatnya. "...kita liat, Putri bakal milih lo atau gue," tantangnya.
Angga tertawa puas, ternyata ini sifat asli sahabatnya? Hebat sekali Reza menyembunyikannya setelah dua tahun persahabatan mereka.
"Haha! Lo yakin? Bahkan gue lebih jauh lima langkah dari lo, cih bercanda," ketusnya lalu dia memberhentikan mobilnya di samping trotoar.
"Liat aja nanti," balas Reza tidak mau kalah, kemudian cowok itu membalikan badan dan keluar dari mobil saat itu juga. Tak lupa sebagai rasa kekesalannya, dia menggebrak pintu mobil.
Angga semakin tidak menyangka pada sahabatnya sendiri. Tanpa peduli lagi, dia pun mengegas, dan kembali menjalankan mobilnya. Sedangkan Reza menatap perginya mobil itu dengan mata sinis.
~•~
Hari minggu terlewati begitu saja. Sudah setengah jam seluruh siswa SMA Purnama berdiri berjajar di tengah lapangan sambil memperhatikan upacara bendera dengan khidmat.
Tampak beberapa siswi mengeluh panas karena cahaya matahati tepat menusuk kulit wajah mereka.
"Tanpa perhormatan umum, balik kanan bubar...jalan!" seru pemimpin ucapara.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATSA [ Tamat ] 𝗿𝗲𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻𝗱𝗮𝘀𝗶
Ficção AdolescenteHanya cerita si cewek yang mati rasa bernama Putri. Sudah berkali-kali dikecewakan oleh cowok-cowok yang selalu mempermainkan dirinya, membuat Putri menutup diri dan tidak peduli lagi dengan apapun yang berhubungan dengan laki-laki, apalagi ternyata...