Bab 1 (My name is Crysiza)

609 53 13
                                    

Disclaimer.
I can't believe that Masashi Kishimoto will create such a great character like Naruto.

Genre. Family/Hurt/Drama/Adventure
Rated. T-M

Warning! Dark Naruto, if u don't like story like this, please leave my area.

_______________________________________________

Semua berakhir, setelah pertempuran panjang akhirnya kyubi bisa dikalahkan.

Tapi itu bukan tanpa biaya...

Pertempuran itu menyebabkan hokage ketiga harus mengorbankan dirinya untuk menyegel iblis berekor itu. Hokage keempat dan istrinya mengalami koma selama setidaknya seminggu. Tapi tidak ada yang bisa menyalahkan siapapun karena mengalahkan iblis dan memukul mundur monster itu membutuhkan darah, keringat, dan air mata. Bahkan pada seorang anak yang baru berusia empat tahun memandang orang tuanya dengan pandangan berharap.

"Tuan muda Naruto, apa yang anda lakukan di sini?" Yang diajak lawan bicara tidak bergeming sedikitpun, matanya masih menatap kedua orang tuanya dari balik jendela kamar rumah sakit. Helai pirang itu begitu lembut dan hangat, matanya yang besar sebiru langit musim panas, tanda lahir seperti cakaran di pipi tampak membuatnya makin imut, bibir kecil itu berguman, "apa mereka akan sadar, bibi perawat?"

"Pasti, yang perlu anda lakukan adalah mendukung mereka untuk bangun. Sekarang, apa anda tidak akan ingin melihat adik bayi?" Mata bulat itu menatap sang perawat yang tersenyum membalas, tangannya yang memegang sebuah mainan berbentuk kunai dengan gantungan berbentuk lambang konoha, dia genggam erat. Naruto mengangguk, perawat itu segera memegang tangan kecil Naruto dan membawanya ke sebuah ruangan yang dikhususkan untuk bayi.

Mata Naruto yang awalnya penuh kesedihan berubah berbinar melihat seorang bayi cantik dengan rambut pirang dan tanda lahir yang sama seperti miliknya.

"Aku akan menjagamu, adikku."

"Aku akan biarkan anda melihat adik anda, tuan muda." Naruto mengangguk tanpa menoleh. Tangannya yang kecil mengelus lembut tangan putih bak boneka yang sedang tertidur lelap.

Bibirnya melengkungkan senyum cerah saat mengerti bahwa ia adalah seorang kakak sekarang, perhatiannya yang awalnya terpusat pada sang adik beralih ke seseorang yang baru saja masuk ke dalam ruangan. Seorang pria berambut putih berduri dengan kimono hijau dan baju jala yang menyertainya juga obi hitam dan haori merah. "Jiraiya jii-chan!" Jiraiya bisa merasakan sebuah beban menabraknya begitu dia jongkok dan merentangkan tangannya, sesuatu yang tampak seperti rambut kuning membuat Jiraiya menjadi tenang.

Insiden kyubi begitu menggetarkan ketakutan setiap orang, bahkan beberapa suster mencoba membunuh Narumi karena seperti rahasia umum, bahwa Narumi adalah wadah yang menampung iblis. Para suster merasa jika mereka berhasil membunuh iblis yang masih kecil dan tidak berdaya, hokage akan memberi mereka hadiah atas jasa mereka. Itu menyebabkan Jiraiya selalu memberi tatapan intimidasi setiap kali perawat bergantian memeriksa bayi kecil Narumi.

Tapi Naruto adalah korban lebih dari semuanya, dia sudah berumur empat tahun dan bahkan mengerti apa yang terjadi, Jiraiya berusaha menyembuhkan mental anak muridnya yang terguncang, mencoba memberikan perhatian sebanyak mungkin, setidaknya sampai Kushina dan Minato sadar. "Jii-chan, lihatlah Narumi-chan mirip denganku." Ucap Naruto dengan menunjuk dirinya sendiri.

Jiraiya tersenyum, "Dapatkan dia untuk bisa kau latih Naruto-kun. Aku yakin dengan bimbinganmu, dia bisa menjadi kunoichi terhebat yang pernah berjalan di bumi." Naruto mengacungkan jempol untuk dukungan yang Jiraiya berikan padanya.

Dan malam itu diisi ocehan panjang dari dua anak adam beda usia.

_______________________________________________

I'm CrysizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang