Pertemuan Takdir Cermin

25 4 0
                                    

#Rin#
Aku Rin.. aku selalu sendiri dengan keadaanku yang lumpuh.. dirumah tidak ada seorangpun yang menemaniku.. bahkan aku tidak tau siapa ayah dan ibuku..

Aku baru sadar, bahwa dikamarku ada cermin yang sangat cantik.. aku menuju cermin itu.. alangkah kagetnya aku melihat sosok laki-laki dan bukannya pantulan diriku..

Aku menyentuh cermin itu.. tiba-tiba sosok laki-laki itu menuju ke arahku.. aku terkejut karena dia bisa masuk ke duniaku..

Dia memperkenalkan dirinya padaku
"Hai, aku adalah Len. Aku datang untuk mengabulkan semua keinginanmu. Apakah kamu Rin?"
Aku terkejut dia tau namaku.. darimana dia tau? Pikirku
"Ummm darimana kamu tau namaku Rin?"

"Aku adalah penyihir.. aku datang untuk mengabulkan semua permintaanmu. Karena aku adalah penyihir untukmu seorang,"

"Wahhh benarkah? Sudah lama sekali belum ada pengunjung di rumahku.. kau adalah orang yang pertama kali menyapaku. Aku sangat berterimakasih. Apa aku boleh meminta sesuatu?"

"Tentu saja Rin, karena mulai sekarang aku adalah penyihirmu,"

"Baiklah, aku ingin semua penyakit yang ada di tubuhku menghilang,"
Len menyuruhku untuk berdiri seraya mengikutinya. Aku kaget saat aku bisa berdiri, Len tersenyum aku tersenyum juga, aku coba untuk berjalan bahkan berlarian.. semua penyakitku hilang termasuk lumpuh.

"Wahhh Len, bagaimana kau bisa melakukan itu? Aku sekarang bisa berjalan lagi.. terimakasih Len.. oh iya, boleh aku meminta sesuatu lagi?"

"Tentu saja Tuan Putriku,"

"Bercandaku terlalu Len, aku hanya ingin seseorang dalam hidupku.. tapi dia sudah ada didepan mataku.. itu kau Len. Maukah kau tinggal bersamaku?"

Dengan mata berbinar, Len menyetujuinya "Iya, aku mau"

Aku sangat bahagia, akhirnya ada seseorang dalam hidupku. Tapi, hari demi hari telah kulalui bersama Len.

#Len#
Betapa bahagianya Rin dengan kehadiranku, batinku
Tapi, aku juga tak bisa disisinya selama mungkin.. karena aku dengannya hanyalah cerminan, layaknya seseorang yang bercermin didepan cermin, lanjutku

"Hei, Rin"
Dengan muka sedih Len menghampiriku yang asyik memetik bunga untuknya.

"Len, lihatlah bunga yang kupetik untukmu. Bagus tidak?"

"Rin, bunga itu sangat bagus dan cantik. Tapi, lebih cantikan kamu. Rin, aku ingin mengatakan sesuatu"

"Katakan saja Len, aku akan mendengarkannya,"

"Rin, aku tak bisa selamanya ada di hidupmu. Karena kau dan aku adalah cerminan yang seharusnya pantulannya tidak ada didalam Kehidupan. Begitu juga denganku. Aku hanya pantulan darimu, aku harus pergi, kalau aku tidak pergi semua sihirku akan menghilang dalam hidupmu,"

Dengan menangis Len mengatakan itu semua, aku yang mendengarnya entah kenapa terasa menyakitkan. Bagiku Len adalah orang yang pertama kali hadir dalam hidupku. Lalu dia mau pergi, meninggalkanku sendirian?

"Len, kau tanpa sihir pun aku masih ingin menginginkan keberadaanmu disisiku,"

Tiba-tiba Len memelukku, dia mengatakan banyak hal padaku
"Sehatlah selalu, ingatlah aku. Aku pasti, pasti tak akan melupakan semuanya. Terutama senyumanmu Rin:)"

Len menghilang dari pandanganku, dia kembali lagi ke cermin itu.. dan cermin itu hanya ada pantulanku saja.. tidak ada Len.. hanya ada pentulanku saja.

Len, terimakasih.. Bagiku kau tetap pertama dan segalanya bagiku.. semoga kita akan bertemu lagi.

Kagamine Rin LenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang