Game Online

- 21 - Ciuman Mengerikan

Maaf yang dibawah umur 17 tahun jangan baca. Ada beberapa adegan yang saya sendiri juga pengen muntah😩
Tapi suka kok😆mwehehe
Yang belum vote, kuy vote dulu...

~~~

"Untung aja hp lo gak kenapa-napa" ucap Reksi pasca kejadian ponsel yang jatuh ke washtafel. Dasar ceroboh.

"Gara-gara lo tau!"

"Ih lo mah, lo sendiri yang mau nyuci ayam sambil nonton video"

"Tapi lo nyimpanyennya salah! Harusnya jangan terlalu berlakang"

"Udah ah, gelud mulu gue sama lo mah. Gue lagi bercanda digelutin, sekarang gue digelutin lagi" Reksi mencibir.

"Lo harus nyadar dong, kalo masalah bercanda, lo gak jago. Lo har-"

"ASSALAMUALAIKUM..." tatapan Evlin dan Reksi tertuju pada sumber suara. Mereka kenal suara itu.

"Iya waalaikumsallam" teriak Evlin.

Evlin mendapati Bimo sudah membuka pintunya sendiri. Dia membawa banyak sekali barang. Entah apa isinya. Evlin terkejut karena yang datang bukan hanya Bimo. Tapi Kevin, Zava, Bryan dan JEAN! Perlu di garis keras, Jean! Wtf?

"Mau apa kalian ke sini?" tanya Evlin sembari wajah tak acuh dan berjalan kembali ke ruang makan.

"Emang gak boleh?" tanya dingin Kevin.

"Nggak, bukan gitu. Tumben aja bawa tuh" dagu Evlin mengangkat ke arah Jean. Dan pria itu kebingungan.

"Ke gue?" tanya Jean.

"Eh Bim, lo bawa apaan" Evlin mengalihkan pembicaraan. Membuat kesal Jean. Tapi lupakanlah.

"Oh, ini bawa makanan buat kalian" tanpa berlama-lama, Evlin langsung menyambar makanan itu. Dan membuka lalu memakannya langsung. Sedari tadi dirinya dan Reksi tidak makan. Karena sebuah kesalahan.

"Mafhkasighb ya bimb" di mulut Evlin banyak sekali makanan.

"Jangan ke gue, ke Jean. Di-"

Belum juga Bimo ngomong, Evlin berlari terbirit-birit ke kamar mandi dengan wajah yang terkejut.

Keran kamar mandi ia nyalakan dan langsung memuntahkan makanan pemberian Jean. Si gitu nya Evlin benci ke Jean. Padahal, tanpa disadari Jean adalah laki-laki yang selalu membuatnya tersenyum. Sayangnya ya...

"Gue makan makanan dia! Gimana ini? Nant-"

"Udah gapapa, gak usah malu" Evlin berbalik dan terkejut mendapatkan wajah Jean yang sedang tersenyum lebar di pintu kamar mandi. Setelah itu dia menutup pintunya. Dan melangkah pelan ke arah Evlin.

"Bu-bukan git--gitu, tap-"

Jean memotong ucapan Evlin dengan sikap yang mengejutkan. Lelaki itu melumat bibir Evlin. Tapi Evlin hanya bisa diam, perasaannya tak karuan. Bukan hanya sekali, Jean melakukannya beberapa kali. Hingga lidah nakalnya menjelajahi mulut seksi Evlin.

"Udah" ucap Jean dengan tenang.

"Apa-apaan si lo?!"

"Tadi di ujung bibir lo ada coklat"

"Kenapa lama ngejilatnya? Mau cari kesempatan kan lo?! Kan bisa pake tangan. Dan gue juga bisa sendiri"

"Gue lama jilatnya karena pengen banget. Mulut lo godain gue kalo setiap ngomel" Jean membuka pintunya dan berjalan tanpa dosa keluar.

"Ih! Dasar cowok br*ngsek!"

Bagi Evlin, ciuman itu adalah ciuman paling mengerikan. Biasanya dia melihat ciuman itu di film atau di video clip lagu barat. Tapi baru saja Evlin merasakan ciuman itu.