Siang itu hujan turun sangat deras, aku berlari menuju sebuah toko sambil memeluk erat tasku, disitu aku berteduh ,sambil merapikan rambutku yang berantakan akibat tetesan air hujan.. 15 menit berlalu, hujan tak kunjung reda, langitnya masih sangat gelap sesekali petir juga terlihat. Aku menoleh ke sebelah kananku,tampak ada empat orang yang turut berteduh dua orang perempuan yang berseragam sekolah,wanita yang berpakaian rapi dengan tas merahnya yang mencolok, juga seorang pria sederhana yang sedang mendekap sebuah koran.
Suasana saat itu sangat tenang, hanya rintikan air hujan dan hembusan angin yang membuatku selalu menguap.. "Kamu ngantuk ya?" , dengan kaget aku langsung menoleh "eh,iya nih hehe" ,
"Hujan-hujan gini enaknya emang tidur, tapi malah berdiri di emperan toko kayak gini"
"Iya nih hujannya gak mau berhenti" jawabku
Pria itu adalah teman satu fakultas di kampusku, aku pun juga tidak begitu mengenalnya tapi kami terlihat begitu akrab, entahlah apa mungkin terbawa suasana hujan.
"Gimana rasanya jadi anak kuliahan? Betah gak di kosan?" Ujarnya
"Sama aja sih kayak pas sekolah,cuma bedanya gak pake seragam hehe, saat ini masih cukup betah kok" jawabku
"Syukur deh kalo gitu, semoga betah terus ya" ujarnya lagi
Aku hanya menganggukkan kepala dan tersenyum.
"Eh, aku pulang dulu ya " kataku
"Hujannya masih deras nih," jawabnya
Belum selesai dia bicara langsung ku potong,
"Kalo ga sekarang bisa-bisa aku ga dapet angkot,mumpung di depan ada angkot yang brenti" lanjutku
"Aku ada payung nih,aku antar sampai angkot ya biar kamu ga basah kuyup" jawabnya lagi
"Okedeh makasih yah "
Dia pun membuka payung berwarna warni,lucu sih! Ternyata payung yang bersandar di pojokan tembok itu adalah miliknya..
Aku dan dia mulai berjalan menyusuri derasnya hujan,satu payung berdua terasa sangat dekat, sampailah aku tepat di depan angkot
"Makasi ya buat payungnya "
"Sama-sama" jawabnya sambil tersenyum
Dia pun kembali berjalan menuju emperan toko itu.
Keesokan paginya,sesampainya aku di gerbang kampus, lagi lagi gerimis memyertai perjalananku, dengan terburu-buru aku berjalan,PLAKK!! "Aww!!" Jeritku
"Eh maaf ya, kita ketemu lagi "
Ternyata pria itu lagi , lagi lagi aku dan dia berjalan di bawah air hujan , tiba-tiba dia mengeluarkan sesuatu dari tasnya
"Pake payung aja ya biar ga sakit kepala,soalnya katanya kalo kena gerimis kita bakal sakit kepala" ujarnya
"Hahaha payung kamu lucu ya warnanya kayak pelangi" kataku
"Oh ini kebetulan aja , waktu itu aku ikut perlombaan ehh malah dapet payung ini " jawabnya
"Ya gapapa sih daripada ga dapet apa-apakan"
Kita pun tertawa bersama, sampailah tepat di depan gedung fakultas, dia menutup payungnya sambil mengucapkan kata peripisahan "selamat belajar ya" ujarnya
"Iya makasi lagi ya buat payungnya" jawabku
Aku pun segera berjalan menuju kelas.
Waktu menunjukkan pukul 15.00Wib ,perutku yang benar-benar keroncongan, aku pun berjalan menuju warung lalapan yang berada tepat di sebelah kampusku. Aku memesan satu paket ayam lalapan+nasi+es teh , ketika aku sedang asyik-asyiknya melahap makananku, aku mendengar suara pria yang tak asing bagiku ,aku menoleh ke arah suara itu dan ternyata pria itu lagi , dia tertawa melihatku yang duduk sambil di temani satu paket ayam lalapan."Boleh gabung ?" Sapanya
"Boleh kok silahkan" jawabku
Dia pun duduk brhadapan denganku,
"Aneh kita selalu ketemu terus ya" aku nyeletuk
"Hahhaa" dia tertawa sambil meminum es teh yang ada di depannya
"Kamu sering makan disini?" Tanyanya
"Ini baru pertama kali kok, abis udah laper banget" jawabku
"Oh ya, kamu selalu bawa payung kamu itu ya?" Lanjutku
"Iya cuma pas musim hujan aja, kebetulan baru beberapa hari yang lalu aku dapetin payung ini, kan sayang kalo cuma aku diemin di kosan"
"Iya juga sih, tapi payung itu lucu banget deh"
"Kamu suka? Ini boleh kamu ambil kok"
"Terus kamu pake apa?" Jawabku
"Kan bisa beli lagi, gampang kan haha ,nih "
Dia memberikan payungnya untukku, kami pun menghentikan obrolan kami dan melamjutkan untuk makan , sehabis makan kami segera berdiri dari tempat duduk itu, "kamu tunggu sini ya biar aku yang bayar" sapanya
"Eh gak usah ,apaan sih" jawabku
"Udah gapapa, anggap aja ini buat awal perkenalan " dia sambil tertawa
"Hmm..makasi banyak loh ya,kalo gitu aku pergi dulu ya soalnya aku masih ada perlu, makasi juga payungnya",
"Hati-hati ya" jawabnya.
Sejak saat itu aku tak lagi bertemu dengannya, bahkan tak pernah aku lihat wajahnya di kampus lagu,entah kemana dia pergi, satu hal yang sangat ku sesali adalah aku lupa bertanya siapa namanya,Mungkin payung inilah yang menjadi saksi perkenalan kita, aku selalu tersenyum setiap kali memandang payung ini.