Rektor Universitas Tetronida Bandung, Chairul Sutisna, ditetapkan sebagai tersangka dalam pengembangan kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait pembangunan gedung Fakultas Teknik Industri dan dugaan tindak pidana korupsi dalam peningkatan sarana dan prasarana gedung Fakultas Teknik Industri.
Tersangka terbukti menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi dan memperkaya diri sendiri.
Windi dan Ratu yang sebelumnya menatap TV di sudut atas kantin langsung melirik lelaki yang kini masuk ke area kantin dengan dua kotak kosong bekas risol goreng.
"Sst, itu liat! Ada anaknya!"
Desisan temannya membuat Windi menoleh, mengikuti ke mana jari Ratu mengarah.
Jari itu tertuju pada lelaki tadi. Kali ini ia sedang menyerahkan wadah kosong itu ke ibu kantin dan berbalik meninggalkan area kantin kampus.
"Jatuh miskin kan tuh!" ucap Ratu pelan. Matanya masih mengekori lelaki tadi. "Gue masih heran kenapa dia masih punya muka kuliah di sini."
Windi mengangguk setuju. "Asli! Mamanya aja sampe jatuh sakit gara-gara ngedenger kelakuan suaminya. Hebat sih dia nggak tau malu."
Darrel yang sejak tadi mendengar keduanya bergosip mulai geram. Ia membanting sendok baksonya dan memutar duduknya ke belakang, tepat ke arah gadis-gadis itu.
"Lo berdua bisa nggak sih kek, apa ya, lebih dewasa dikiiiit aja gitu?"
Ratu memutar matanya. "Orang kayak elo mana ngerti rasanya kerja banting tulang buat bayar kuliah tapi duitnya masuk perut orang!"
Darrel memutar matanya. "Gue juga nggak ikhlas duit bokap-nyokap gue jadi duit haram untuk perut orang lain, tapi bukan berarti lo bisa ngomongin anaknya kayak tadi. Elo juga ngerti kan kalo yang berbuat itu bokapnya?"
"Ya tapi dia juga makan uang kita, Darrel, UANG KITA!" tekan Ratu. Ia meneguk minumannya sekilas. "Lagian dia punya suara buat laporin ayahnya, kan? Lo tau nggak ada mahasiswa yang sampe dirumahkan karna laporin rektornya ke KPK?! Anaknya Jurusan Administrasi Pemerintahan, Rel! Lo tau nggak?!"
"Tau, kan masuk berita kampus kemarin," jawab Darrel ringan. "Tapi ya dia juga masih tergolong maba, Tu. Entar kalo macem-macem dikira sok tau."
"Terserah Darrel!" putus Ratu. Ia memilih bangkit dan membeli tambahan gorengan di warung dekat gerbang masuk kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepada Tuan Detritus
FanfictionKepada Tuan Detritus, Kamu bisa saja dijatuhkan, diludahi, dibuang, dan diperlakukan seperti sampah. Tapi nadamu ... masih sampai di setiap telinga tanpa dipertanyakan, kan? © May, 2020 - April, 2021