"Pedro, aku gak mau bilang ini. Tapi aku harus mengakhiri hubungan kita." Ucap seorang perempuan yang sedang bertatap muka dengan pria yang disebutnya Pedro.
Perempuan itu sendiri tak kuasa menahan air matanya yang sudah mulai berjatuhan.
Pedro meraih kedua tangan perempuannya dan menggenggamnya dengan erat, "Aku sudah tahu tentang kamu, tapi aku gak keberatan-"
Perempuan itu menepis tangan Pedro sehingga genggamannya terlepas.
"Aku yang keberatan," Ucapnya sambil memalingkan mukanya yang penuh air mata.
"Sia.. Aku menerima kamu apa adanya." Pedro meraih tangan kanan perempuan yang dipanggil Sia itu.
"Jadi, kita lupakan masalah ini, kita teruskan hubungan kita. Oke?!"
Sia menggelengkan kepalanya keras, "Sekeras apapun kita berusaha, kita tetap gak akan bisa bersama!"
"Kamu gak bisa menyimpulkan seperti itu!"
"Karena aku peduli sama kamu, aku sayang sama kamu. Aku mau mereka berhenti mengganggumu!"
"Tapi tidak harus putus kan?, ada cara lain-"
"Sayangnya gak ada."
"Eng-" Sia membungkam mulut Pedro dengan jari telunjuknya.
"Aku gak akan pergi jauh kok. Aku masih tetap disini, di bumi yang sama denganmu. Satu pesan dariku, ingat, disini masih ada namamu." Sia menunjuk dadanya tepat dimana jantungnya berdetak.
Sia menatap sesosok yang berdiri dibelakang Pedro, sosok yang sudah tak asing baginya, sosok yang selalu menghantui sang kekasihnya.
Sia mengalihkan pandangannya kepada Pedro. Ia tatap kedua mata yang tengah memancarkan binar, seolah memohon kepada Sia. Mata itu menatap dengan penuh harap, harap yang sulit dibantah.
Sia berjinjit mengecup kening Pedro lalu berbalik badan meninggalkan Pedro. Stasiun kereta api menjadi saksi tulus berpisahnya mereka berdua.
"Selamat tinggal Pedro.."
🎬
"Oke, cut!!"
🎃🎃🎃
Jakarta, 2020
Lilly sedang menjalani project Web Series dengan perannya menjadi Sia, seorang perempuan asal Bandung yang memiliki mata batin terbuka.
Scene hari itu, Lilly sebagai Sia harus menyatakan putus kepada pacarnya. Karena ada sosok yang terus menghantui dan mengganggu pacarnya, jika Sia tetap memilih untuk bersama dengan pacarnya. Karena itu Sia memutuskan untuk kembali ke Kota kelahirannya, di Bandung, dan meninggalkan pacarnya yang ada di Jakarta.
Pak Sutradara berjalan menghampiri Lilly sambil tersenyum puas.
"Good job Lilly. Pertahankan!!" Sambil mengacungkan jempol, "Sepertinya kamu ada bakat jadi artis."
"Hehe makasih Pak!"
"Saya juga pengen dipuji Pak!" Seorang pria yang ada disamping Lilly tengah mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi.
"Kamu sudah jadi aktor. Kalau mau dapat pujian tunjukkan kalau kamu memang profesional, lakukan yang lebih dari ini!"
"Oya, Siap-siap untuk scene selanjutnya!" Ucap Pak sutradara lalu berlalu pergi menuju tempatnya.
Lilly menyenggol lengan pria yang ada disampingnya dengan sikutnya sambil tersenyum jail.
"Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Villa
Mystery / ThrillerMaaf ya aku sempat unpublish cerita ini karena cerita ini sudah pindah ke Joylada. Disana ceritanya akan sangat berbeda karena sudah aku revisi juga jadi lebih rapi dan sekarang ini sudah tamat. Terus untuk disini aku publish lagi nih 3 bab aja (tap...