Prolog

23 5 1
                                    

Waktu yang kita lewati bersama, semuanya telah menjadi butiran memori yang indah.
Aku tak tahu akankah memori itu bertahan selamanya, ataukah hanya akan bertahan sesaat saja di dunia ini.
Aku masih mengharapkanmu, aku masih menginginkanmu, jauh di dalam hatiku aku tak ingin kita terpisah oleh jarak dan waktu ,aku takut semua kenangan indah kita akan lenyap.
Apakah kau akan melupakanku setelah ini? Apakah aku masih diperbolehkan berada di sampingmu nanti?
Semoga kau tak pernah melupakanku.

*****
"Langit masih saja berwarna seperti itu" Gumamku sambil memandang ke atas
"tentu saja, langit tidak akan pernah merubah warnanya" Seorang perempuan tiba tiba berbicara di sampingku.
Sontak kaget, aku pun langsung melihat ke arahnya.
Perempuan yang sangat cantik, rambut kemerahan dan memakai ikat rambut berwarna merah. Dia masih saja memandangi langit dengan tersenyum manis, akupun terpaku melihatnya.
aku juga tak ingin berpaling darinya saat itu.
"siapa namamu?" tanya perempuan itu
"eh.. Namaku ren"
"Ren, aku Alia panggil saja aku Lia" ucapnya sambil tersenyum ke arahku
"Sekarang kita berteman ya Ren. Oh iya sekarang sudah waktunya aku pulang, aku duluan ya daah" dia tersenyum lalu berlari pergi meninggalkan ku.
Aku memandangi punggungnya yang sudah mulai menjauh dan akhirnya menghilang dari sana.
"Perempuan aneh" gumamku
Itulah pertama kalinya aku bertemu gadis itu.

EA EA EA EA EA :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang