🎡Bohong untuk kebaikan🎡
Alunan musik pop mengalun mengikuti irama di radio, menjadi alunan musik yang mengiringi pembicaraan di tengah-tengah kemacetan kota yang tidak pernah absen dalam kawasan merah. Pembahasan berubah, yang awalnya Antariksa membahas lagu pembodohan yang berujung perdebatan sekarang mereka mengubah topik soal, Athifa.
"Gue salah apaan dah, sama si Athifa. Perasaan setiap papasan dia pura-pura nggak kenal terus sama gue" tutur Antariksa bingung, tatapan nya mendelik kesal.
"Bukan lo doang yang salah, gue juga berarti. Kemarin gue mau nyamper tuh bocah ke kelas nya, eh dia malah ninggalin gue gitu aja, sialan" timpal Maveen, "eh, Feel. Kemarin kan jadwal lo check up, si Athifa nemenin?"
Kafeel menggeleng seraya membelok-an stir mobil, "gue check up sama si Karin" balas Kafeel.
"Lah, kok sama si Hello Kitty. Lo tahu, setiap gue deket dia, perasaan gue nggak enak terus, hawa nya panas. Gue curiga kalo dia siluman nenek sihir" sahut Antariksa heboh.
Maveen dari jok belakang menoyor kepala Antariksa, "lo kalo ngomong, suka bener"
"Nih ya, Feel. Gue mau ngasih tahu lo sebelum lo nyesel. Tuh cewek, kalo di perhatiin setiap kita lagi ngumpul bareng si Athifa, wajah nya sinis abis. Ini nggak tahu emang cuman gue yang pinter, apa lo yang gampang di bego-in" ujar Maveen, "kalo lo lebih merhatiin, tampang tuh cewek kayak suka sama lo"
"Ngaur lo, si Karin cantik, ngapain naksir nya sama gue" ujar Kafeel tak percaya.
"Wah, gue bingung sama lo. Ini sebenernya lo suka sama si Athifa apa si Hello Kitty sih? Konsisten dong lo, kalo suka sama Athifa, ya si Athifa aja" seru Antariksa kesal, "coba gue tanya sama lo, lo suka sama si Athifa karena apa?" lanjut Antariksa.
"Nggak ada alasan untuk mencintai, unch"
"Yang gue tanya si Kafeel, sialan. Ngapain lo nyaut" protes Antariksa.
"Masalah nya gue aja belum mutusin kalo gue suka sama si Athifa atau nggak" bela Kafeel.
Antariksa berdecak malas, "lo mau gue buka Roomchat minggu kemarin? Lo nyaman sama dia, lo ngerasa pengen nge-jagain dia, lo pengen selalu ada di samping dia" jelas Antariksa.
"Feel, lo emang pinter di mata pelajaran, tapi kok lo bego di soal beginian" sahut Maveen tak mengerti.
"Apa salah nya nyaman? Gue rasa itu hal wajar buat pertemanan antara cewek sama cowok. Nta, Veen, urusan percintaan tuh ribet, gue juga nggak yakin kalo perasaan gue itu perasaan yang lebih ke si Athifa" elak Kafeel.
"Lo terlalu sibuk ngelak, sampai lo jadi bego sendiri" decak Maveen.
Kafeel menggeleng, ia masih tetap dalam pendirian nya, "sebelum gue bilang gue suka sama dia, tandanya gue emang belum punya rasa apa-apa" Kafeel bersikukuh.
"Jangan nyesel kalo tiba-tiba tuh cewek di deketin sama orang lain" ujar Antariksa.
Antariksa meneguk air mineral, berdebat bersama Kafeel memang tidak akan ada ujungnya, seperti perdebatan 3 tahun lalu, sama-sama tentang perempuan, Laviska.
Flashback On
"Gue bilang apa, dia nggak niat sama lo, dia nggak peduli sama lo. Kalo punya mata, punya telinga, pake. Jangan mau di bego-in terus" seru Antariksa, ia terbawa kesal saat tak sengaja melihat Laviska yang sedang makan di restoran bersama laki-laki lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athifa - s e l e s a i -
RomanceAthifa bertemu dengan Kafeel, awal pertemuan mereka yang sama sekali tidak menyenangkan. Namun karna suatu insiden yang dialami Athifa, Kafeel tertarik masuk ke dalam hidupnya. Kafeel membantunya dalam banyak hal, Kafeel juga membantunya untuk kelua...