"Apa liat - liat huh?!"'aduh gawat'
"Engak papa kok, aku permisi" aku berjalan perlahan melewatinya tapi tiba-tiba aku merasa pergelangan tanganku ditahan olehnya.
"Kau pikir bisa pergi saja setelah menatapku seperti itu?"
"N-ne?"
'aduh ini benar-benar gawat sepertinya aku membuatnya marah'
"Kau tuli yah?"
"Mian? Bukannya ucapan anda terlalu berlebihan yah kalau anda mengatai seseorang yang baru saja anda temui itu tuli?"
"Bukannya memang benar begitu? Ucapanku yang tadi saja kau tidak dengar"
'kok dia menyebalkan sekali yah?'
"Ada apa dengan senyumanmu itu? Kau marah aku bilangin tuli?" Ucapnya dengan senyum menyeringai
"Ngak saya hanya merasa anda sangat kurang ajar ke pada orang baru, dan tolong lepaskan tanganku"
"Kalau aku tidak mau melepaskan tanganmu kau may apa?"
"Lepaskan atau aku akan berteriak" ucapku dengan nada suara Naik satu oktaf
"Kau berani mengancamku sekarang?" Ucapnya dengan tatapan dingin
"Baiklah kalau itu mau mu TOL-" mulutku tiba-tiba ditutup dengan tangannya
"Diam atau aku akan membunuhmu" ucapnya dengan tatapan membunuh
Aku hanya mengangguk dengan wajah ketakutan dan tanpa berkata apapun dia menghempaskan tanganku dan melepaskan tangannya dari mulutku dengan senyum menyeringai
"Kenapa belum pergi juga? Kau mau pulang atau tinggal disini untuk ku bawa pulang?"
"Membawaku pulang? Kau memangnya mau apa kalau membawaku pulang denganmu?"
"Kau pikir namja cantik sepertimu akan ku dibiarkan pergi? Tapi karena kau tadi menyebalkan aku tidak jadi membawamu pulang"
"A-apa? Apa kau sadar bahwa sebenarnya yang menyebalkan itu kau?"
"Terserah dan sana pergi lama denganmu membuatku ingin meleparmu ke kasurku"
"A- dasar menyebalkan!" Ucapku sambil berjalan dangan wajah marah
"Hati-hati nanti kau digoda oleh om-om genit diperjalanan pulang" ucapnya dengan agak keras karena jarakku yang sudah agak jauh darinya
"Berhenti bicara denganku dasar menyebalkan!" Aku terus berjalan pergi dari sana dan sesekali melihatnya dari kejauhan dia terlihat masih saja bersandar dengan santai ditembok gedung itu dan tanpa sengaja aku menabrak seseorang yang tengah berdiri diujung gang sempit tempat biasanya aku lewat
"Ah, mianhae" ucapku sambil membungkuk dihadapan namja itu
"Ah tidak papa"
"Kalau begitu aku akan pergi" ucapku sambil berjalan pergi namun pergelangan tanganku ditahan olehnya
"Anu, tapi bisa berikan dulu nomormu?"
"Ah, mianhae tapi aku tidak bisa, Dan tolong lepaskan tanganku aku harus pulang"
"Berikan dulu nomormu dan aku akan melepaskan tanganmu" ucapnya dengan mengancam
Aku hanya bisa diam dan menunduk karena takut dia akan melakukan hal yang tidak aku inginkan
"To-tolong lepaskan tanganku rasanya sakit"
Buk!
Dan tiba-tiba aku mendengar suara pukulan Dan aku pun mengangkat kembali kepalaku untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi dan aku melihat namja menyebalkan tadi memukul namja itu
"Hey! Bocah apa-apaan kau! Jangan ikut campur urusanku!"
"Urusanmu? Kau pikir aku akan membiarkan pacarku digoda oleh orang sepertimu?"
"Cih sudah punya pacar ternyata" ucap namja itu sambil berusaha berjalan pergi dari kami
"A-anu, gomawo"
"Sudah aku bilangkan kau harus berhati-hati, dan aku tidak butuh ucapan terima kasih"
"Kalau begitu bagaimana aku bisa balas budi?"
"Hm, kau lemat dan kecil, dan yang menarik darimu hanya penampilanmu saja, hm, kalau begitu jadi peliharaanku" ucapnya sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku
"Ne? Bukannya itu terlalu berlebihan?"
"Kalau tidak mau yaudah"
"Tidak, aku harus balas budi karena kau sudah menolongku"
"Kalau begitu jadilah peliharaanku"
"A-aku hanya perlu menjadi peliharaanmukan? Kau hanya akan menyuruh-nyuruhkukan?" Ucapanku Dan hanya dibalas senyuman olehnya
"Baiklah kalau begitu aku harus pulang sekarang, um dah" aku pun berjalan pergi meninggalkan tempat itu tidak lama kemudian aku sampai dirumahku
"Taetae udah pulang belum yah?"
"Nanti aku SMS deh"
"Aku pulang" ucapku dan berjalan mendekati sofa yang Ada diruang tengah aku terdiam beberapa saat dan tanpa sadar air mataku menetes saat menatap foto appa dan eommaku
"Appa, eomma, aku merindukan kalian hiks" iya appa dan eommaku sudah meninggal mereka meninggal dalam kecelakaan mobil saat pulang dari berlibur saat itu aku sedang sakit dan masih kecil jadi aku tidak bisa ikut dengan mereka appaku meninggal ditempat sedangkan eommaku sekarat dan lebih memilih untuk menyelamatkan nyawa adikku.....
•
•
•
•
•
Tbc
Hi, hi ini author kalian yang paling ganteng sedunia!(。•̀ᴗ-)✧
Kalian kangen ngak?
'ngak, ngak kangen tuh'
Apa? Ngak kangen? Yah gimana dong akunya udah kangen:'(
'yaelah Thor malah baper'
Yaudah deh aku rapopo:')
Jadi, jadi, jadi maaf kalau cerita kali ini pendek karena aku tidak tau pasti maksimal berapa kata yang harus digunakan kalau buat Wattpad jadi yah aku juga asal kasihnya setidaknya sekarang aku bakal buat minimal 1000 kata per chapter gimana? ( ╹▽╹ )Kalau gityu author kalian yang paling ganteng sedunia pamit dulu(ノ◕ヮ◕)ノ*.✧
Jangan lupa divote yah para readers kyu yang cyantik Dan gwanteng bubay✧◝(⁰▿⁰)◜✧
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stone Hearted Boyfriend [ Yoonmin ]
FanficSeorang namja imut bernama park jimin tanpa sengaja bertemu dengan kakak kelasnya yang sedang merokok di gang sempit tempat biasanya jimin lewat jika ingin pulang ke rumah. "apa liat - liat huh?!" "Aduh, gawat" apakah yang akan terjadi dengan jimin...