Makasih

5 0 0
                                    

"kenapa harus gue yang salah kenapa harus gue yg nanggung semua perbuatan mereka kenapa harus gue"
"andaikan waktu itu gue mati mungkin gue gak akan ngerasain itu semua hh sial"
tiba tiba hp nya berdering ia mengecek lalu menyimpan hp nya di sisi bak lalu duduk di closet duduk. ia tak peduli dengan hp ny yg terus berdering ia hanya tak ingin berbicara kepada siapapun. fira melihat jam tangannya lalu bergumam "jam 12" beberapa jam lagi jam pulang. ia melamun beberapa menit
"Kira kira gue habis ini kemana ya? hm mending gue ke disco ajah deh gue mau nenangin pikiran gue"
.....
randy dengan buru buru bersama tika pergi ketaman dan mengelilingi sekolah ia mencari fira yg tak kunjung balik ke kelas tiba tiba ia berpapasan dengan ali
"al lo liat adek gue gak si fira"
"gak tuh gue baru ajah dari ruang osis emang si fira kenapa ran"
"gak tau nih al gue baru tau kalau fira gak datang datang dari si bima"
"yaudah deh gue bantuin lo nyari fira ya gue juga mau ngomong sesuatu"
....
hampir 3 jam lebih ia di toilet sedangkan jam pulang sudah berbunyi 1 jam yg lalu. fira mengecek hp nya dan ternyata ada lebih dari puluhan misscall dari randy tika dan ali ia hanya tersenyum seolah olah tidak percaya mereka yg tadi menyalahkannya peduli padanya dan mencari keberadaannya fira berdiri kaki nya mulai terasa kesemutan ia membuka pintu dan terkejut karena pintu toilet terkunci
"hah nih pintu kenapa sih"
ia berusaha membuka pintu tapi hasilnya nihil ia mulai berteriak tolong berkali kali ia tahu hasil nya juga nihil tapi setidaknya ia ada usaha bukan?
"WOI SIAPA PUN TOLONG GUE GUE KE KUNCI DI TOILET PLIS TOLONGIN GUE"
ternyata benar saja sudah 2 menit ia berteriak teriak tapi tak ada yg menolong memang sekolah ini belum sepi total karena ada beberapa anak yg ekskul basket tapi kan ekskul basket itu pemainnya cowok mana mungkin cowok mampir ke wc cewek. fira mulai menggedor gedor pintu sambil teriak teriak
"WOI SIAPAPUN TOLONG GUE PLIS GUE TAKUT DISINI GUE MAU PULANG GUE GAK MAU NGINEP DI WC NIH"
fira mulai mengambil hp nya baru saja ia akan menghubungi randy tapi tiba tiba hp nya mati
"SIAL"
fira bingung ia harus bagaimana dan dengan terpaksa ia harus memanjat agar bisa keluar ia mengambil hpnya lalu menaiki kloset duduk lalu meraih kepala pintu hampir saja ia kaki nya sampai ke luar kepala pintu tiba tiba kaki nya kram dan ia terjatuh
"Aw kaki gue"
kaki kirinya kini terasa sangat nyeri ia tak kuat ia ingin sekali menangis tapi ia tahan
"Siapapun tolong gue plis kaki gue sakit gue gak bisa jalan pintu kloset juga ke kunci plis"ucapnya lirih sambil terus menerus menggedor gedor pintu tiba tiba
"ada orang di dalem?"
"ia ini gue plis tolongin gue gue mau pulang gue gak mau disini"
"bentar ya gue dobrak dulu pintunya"
fira berusaha meraih kloset duduk lalu duduk
BRAK!!
ternyata orang yg menolong itu bagas
"lo ngapain disini siapa yg ngunci elo"
"gue gak tau"
"yaudah deh gue ke lapangan lagi"
baru beberapa langkah bagas meninggalkan toilet
"bagas"
"apa"
"lo bisa bantu gue gak? kaki kiri gue terkilir gue gak bisa jalan"
bagas menghadap ke fira lalu memutarkan bola matanya malas lalu mengulurkan tangannya
"sini tapi gue gak bisa langsung anterin lo pulang gue harus tanding bentar gak lama kok cuma 15 menit"
"iya gak papa kok"fira tersenyum tulus
lalu bagas membantunya dan membantunya duduk di sisi lapangan dan berlari ke lapangan lagi
"wih itu kan si adeknya si randy lagi apa sih dia disana"
"ada yg ngunciin dia di toilet"
"oh pantesan dia tadi nanya ke gua"
"owh jadi ini alasan kenapa dia gak latihan udah yok ah lanjut tandingnya"
lalu bagas dan teman temannya melanjutkan tanding dan fira hanya melihat nya entah mengapa ia merasa hati nya sangat tenang saat ia tau jika bagaslah yg menolongnya apa ia mulai menyukai bagas seperti cewek cewek yg alay (menurut nya) nya sepertinya jika benar ia mencintai bagas maka ia akan membuang jauh jauh perasaan itu karena ia takut ia akan mengalami hal yg sama dengan mama nya itu
15 menit kemudian bagas menghampirinya
"rumah lo dimana biar gue anter"
"di perum indah no 14F"
"kalau gitu kita satu arah dong cuma gue di blok H"
bagas memakai jaket nya lalu membantu fira berjalan dan menaiki motornya.keadaan saat itu sangat sepi kecuali suara kendaraan dan pikiran fira yg terus melayang kemana mana ia tak tau lagi apa yg harus ia katakan setelah bertemu dengan randy yg hampir 90 menit mengkhawatirkannya
"udah sampe fir"
lalu bagas membantunya turun dari motor setelah turun bagas langsung menaiki motor nya dan memakai helm
"bagas"
"apa"
"makasih"fira tersenyum dengan sangat manis sambil menyatukan kedua telapak tangannya yg di balas anggukan oleh bagas lalu pergi begitu saja
fira berusaha masuk ke dalam rumahnya dengan tertatih tatih lalu saat membuka pintu tiba tiba randy dan tika menghampirinya dan membantunya berjalan dan duduk
"lo dari mana ajah sih hah bikin khawatir ajah"
"udahlah randy fira kan baru pulang dia pasti cape"
fira hanya melamun
"fir kok lo baru pulang sih dari mana"tanya ali dengan lembut
"ada yg ngunciin gue di toilet dan pas gue mau manjat pintu tiba tiba kaki gue kram trus gue jatoh dan kaki gue terkilir"
"yaudah kalau gitu lo istirahat ajah dulu nanti biar abang yg anterin makanan ke kamar lo"
lalu tika membantu fira berjalan ke kamarnya
"fir lo bisa ngirain gak siapa yg ngunci elo"
"kalau gak daby ya sandra siapa lagi kan musuh gue cuma mereka berdua oh iya jan lupa tanyain ke mia besok sekolah gak"
"ok"

cuekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang