Hari ini Azka dan Alesha tengah bersiap-siap untuk pemotretan, Azka memang sengaja membawa istrinya kabur dari Rumah ketika dirinya masih terlelap, Azka kira Alesha tidak akan marah rupanya istrinya ini ketika bangun marah-marah pada Azka, bahkan sekarang Azka didiamkan oleh istrinya yang sedang merapikan jilbab yang dibantu oleh penata rias.
"Sayang udah dong marahannya," rengek Azka yang melihat Alesha masih saj diam tidak bersuara, "Sayang," panggil Azka lagi.
Alih-alih Alesha tidak menghiraukan panggilan Azka, penata rias sudah beres merapikan dandanan Alesha dan hanya tersisa Azka dan Alesha saja, Azka langsung menarik istrinya yang sedang sibuk merapikan gaun yang sedikit kebesaran, Alesha yang tidak bisa menyeimbangkan dirinya ketika ditarik oleh Azka, diapun langsung terduduk dipangkuan Azka.
"Maaf," guman Azka memeluk istrinya dengan erat.
Alesha yang tidak tahan dengan sandiwaranya, langsung membalas pelukan Azka.
"Aku juga minta maaf Bih," balas istrinya yang langsung luluh dan membalas pelukan Azka.
"Kamu gak salah," ucap Azka mengusap punggung istrinya lembut.
Cup...
Cup...
Cup...
Azka langsung mencium semua area wajah Alesha tanpa ada sedikitpun yang terlewat, Alesha memukul lengan Azka, walaupun dia kira itu pelan tapi bagi Azka itu sakit.
"Kamu ko mukul Aku?," tanya Azka sambil mengusap lengannya.
"First kiss Aku udah diambil sama kamu," ucap Alesha menekuk wajahnya.
"Masa?, yaudah sini second kissnya Aku ambil dari Kamu," goda Azka.
"AZKAAA!!!, nyebelin banget sih," teriak Alesha frustasi karena Azka terus menggodanya.
"Aku udah jadi suami kamu jadi mau berapa Kisspun gak akan dosa," saut Azka.
Semenjak Azka menikah dengan Alesha entah kenapa pola pikir Azka sedikit lemot, lola, alias lambat, Alesha saja sebagai istrinya terkadang jengah sendiri melihat tingkah Azka seperti itu.
Pemotretan pertama di Pantai dengan nuansa berwarna biru, pemotretan kedua di Tengah jalan yang sepi dan disampingnya terdapat pohon-pohon hijau, pemotretan ketiga di Studio dengan baju kebanggan mereka berdua yaitu Pilot, nanti saat Mereka pulang dari Lombok, Mereka juga akan pemotretan di Bandara, didalam pesawat yang sedang tidak digunakan dan yang terakhir di tempat mereka berdua dipertemukan dan kuliah belajar Ilmu Penerbang.
"Yang!," panggil Azka dan langsung menoleh melihat kearah sumber suara, "Kamu nanti mau punya anak berapa?, Cowok atau Cewek?," tanya Azka sambil membelai rambut Alesha yang tidak tertutupi oleh hijab.
"Cewek atau Cowok sama aja yang penting sehat, seterah Kamu aja, Kamu yang nafkahin, asal jangan melampaui batas," jawab Alesha dan membuat Azka selalu puas dengan jawban sang istri.
"Dear membantah perintah Suami itu dosakan?," tanya Azka dan Alesha mengangguk pelan.
"Nanti malem sehabis sholat isya Kita laksanain Lailatul Zifaf ya," ajak Azka yang masih memainkan rambut istriya.
"Lailatul zifaf?," tanya Alesha kebingungan dan langsung membalikan badannya kearah Azka.
"Katanya Lulusan pondok tapi gak tau Lailatul zifaf itu apa," ledek Azka pada istrinya
"Emang Kamu tau?," tanya Alesha balik pada Azka, namun Azka mendorong tubuh istrinya pada sandaran kasur.
"Aduh Sayang bangun berat Aku sesak ini," ujar Alesha berusaha mendorong tubuh Azka sekuat tenaga.
"Kita bikin baby yuk!," ajak Azka berbisik lembut tepat dikuping istrinya.
"Tap...," belum sempat Alesha melanjutkan ucapannya, Azka sudah menaruh telunjuknya tepat didepan bibir istrinya.
"Ssttt..., membantah permintaan suami itu dosa," jelas Azka tersenyum penuh kemenangan.
Setelah Azka meminta untuk meminta haknya pada Alesha, Azka langsung menyulap kamarnya dan menaruh haruman-haruman pada Kamarnya.
Malampun tiba, sebelem melakukan sunah Rasul, Mereka berdua solat terlebih dahulu dan malam ini Mereka berdua sudah memiliki satu sama lain, jasmani dan rohani.
Setelah seminggu Azka dan Alesha di Lombok, acara resepsi dilaksanakan, Alesha sudah siap dengan balutan gaun berwarna abu muda yang dirancang langsung oleh disainer terkenal, di Ruangan lain Azka sudah rapih dengan balutan jas dan tuksedo yang senada.
Acara demi acara berlangsung dengan lancar, sekarang Alesha dan Azka sudah duduk diatas pelaminan, hari ini Azka dan Alesha menjadi Raja dan Ratu, bagaimana tidak Azka sangat tanpa dan berwibawa, didampingi Alesha yang hari ini seperti bidadari.
"Ini undangan siapa sih kenapa banyak banget," keluh Alesha yang berada tepat disamping Azka.
"Capek yah?, duduk dulu aja," ucap Azka dan Alesha segera duduk dan disusul oleh Azka, "Mau Aku ambilin minum, makan, atau buah?," tanya Azka mencoba menghilangkan kekesalan sang istri.
"Minum air putih aja plus buah tolong," jawab Alesha sambil tersenyum manis pada sang suami.
Azkapun turun dari pelaminan untuk mengambil pesanan sang istri, tidak lama Azka menghampiri Alesha, dengan membawa pesanan yang dia minta.
"Maaf jadi ngerepotin, seharusnya Aku yang ngambil bukan Kamu," ucap Azka yang sudah duduk disampingnya.
"Gak apa-apa lagian Kamu ribet masih pake gaun ini," tunjuk Azka pada gaun yang dipakai oleh istrinya.
Merekapun larut dengan acara suap-suapan buah dan diiringi tawa, tiba-tiba suara dari balik panggung membuat mereka diam, begitupula para tamu undangan.
"Jangan liatin Aku kaya gitu serem tau," ucap Alesha langsung membuang mukanya.
"Sayang nanti malem Aku minta jatah yah," ucap Azka berbisik tepat dikuping istrinya dengan manja.
"Gak ah badan Aku pegel-pegel," elak Alesha yang cukup kelelahan karena acara hari ini.
"Yaudah tapi mandi bareng," pinta Azka memohon,
"Emangnya boleh kalau mandi berdua ?," tanya Alesha sangat polos dan membuat Azka menahan tawa, Azka yang tidak bisa menhan kepolosan istrinnya, dia langsung menggendong istrinya menuju Kamar mandi.
---
Kebahagian itu akan datang pada kita walaupun waktunya sangat lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Penerbang
Любовные романыAlesha Farahah nama yang bagus, cantik & indah, Perempuan tomboy yang menempuh masa SMK di Sekolahan bersemi mileter (Taruna) & dia berjanji akan selalu menjadi Taruna sampai kuliah nanti. 'Nikmati saja prosesnya, jangan hanya ingin hasilnya saja' R...