About Him

349 5 2
                                    

ini ceritaku yang pertama kali aku upload ke wattpad. pada awalnya agak gugup mo upload kesini, setelah sekian lama bertapa (alah Lebay) akhirnya aku upload juga.. haha enjoy reading and don't forget to Voment ( Vote dan Koment di tunggu hehehehe).

salam kenal=Chivickzz

..............................................................................................................................................

             Aku bertemu dengannya sebulan yang lalu, di minimarket ini. Saat pertama kali aku mulai bekerja di toko ini, aku seperti mendapat sapaan hangat fajar dipagi yang indah saat aku menatap matanya. Dan menggayutkan dalam lautan samudra saat aku melihat senyumannya. Aku yakin senyumannya itu tidak hanya menghiptotisku. Mungkin ratusan gadis akan sama terpesonanya denganku.

                Ia hampir setiap hari datang disini. Jangan dikira ia ialah pelanggan yang setia yang selalu mendatangi minimarket tempatku bekerja setiap saat. Ia bekerja di toko ini lebih tepatnya ia adalah atasanku. Aku mengenalnya sebagai sosok yang baik, Usianya tak jauh dariku mungkin 3 atau 4 tahun diatasku, berkharisma dan tentu saja ganteng/tampan/ cakep seperti itulah. Sedikit jahil. Kuanggap ia sosok yang sempurna.

                Di balik sosoknya yang sempurna, ada sesuatu yang membuatnya memiliki nilai minus. Aku mendengar dari rekan-rekan kerjaku. Kalau dia adalah playboy, SEORANG PLABOY??? Tak salah jika gelar itu disandingnya ia adalah cowok yang tampan dan cukup mapan dalam hal materi. Oh god... apakah kali ini aku salah jatuh cinta lagi???

                Siang itu pengunjung  toko sedang sepi. Dari pada bengong di depan mesin kasir sendirian, aku ikut membantu rekan kerjaku mengganti barang-barang yang sudah exp. Aku mengamati sekitarku, kurasa aman. Dia sedang ada di kantornya, jadi aku tidak terlalu gemetaran saat bertemu dengannya. Aku sedang memilah makanan dalam kaleng saat manik mataku melihat pantulan kaki yang familir yang terpantul di cermin di dinding. Itu kakinya. Oh God, jangan sekarang, ku mohon jangan sekarang. Aku belum siap.

                Kuletakkan kembali kaleng makanan yang sudah kupegang tadi pada tempatnya, ku balikan badanku menghilang dari tempat itu. aku tidak ingin bertemu dengannya saat ini. Tapi sepertinya ia menyadari tindakanku yang menghindar darinya.

                “ Hey kau kenapa kau akhir-akhir selalu menghindar dariku.?” Tanyanya dari balik punggungku.

                Beggkkk pertanyaan itu menghantam hatiku, apa ia menyadari kalau aku akhir-akhir ini aku selalu menghindarinya. Ku harap tidak, aku tidak ingin ia mengetahui rasa yang aku miliki padanya. Tidak... jangan.. ku mohon jangan.   Aku meremas buku jariku yang seoalah mati rasa, bagaimana ini. apa yang harus kukatakan padanya? Pikirku tak karuan. Akhirnya aku membalikan tubuhku sedemikian mungkin dengan seberani-beraninya, aku bisa, aku pasti bisa.

                “ Tidak siapa yang menghindar darimu.” Jawabku yang sengaja ku mantabkan sedemikian rupa. Aku melihat ekspresi wajahnya mungkin sedikit tidak percaya dengan jawabku. “ Tadi aku sudah selesai memeriksa barang, jadi aku harus kembali ke mesin kasirku.” Tambahku meyakinkannya lagi. ayolah percayalah padaku, percayalah. Kuharap Tuhan mengampuni dosa yang telah perbuat karena membohonginya.

                “ Oh ya?” tanya sambil menaikan sebelah alisnya dan menyilangkan kedua tanganya di depan dada. Oh god kenapa ia melakukan ini padaku, tidakkah ia sadari tindakannya menaikan sebelah alisnya itu membuatnya semakin cute dan keren saja. Ohhh aku bisa meleleh jika terus melihatnya. Hey kau sudah punya cewek apa kau selalu melakukan semua ini pada semua wanita, oh pantas saja mereka memberi gelar Playboy padamu.

About HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang