Selamat membaca...
Plan menyelesaikan mandinya tengah malam mendapati Mean masih sibuk didepan komputernya Plan pergi kedapur untuk membuat dua cangkir minuman hangat menyerahkannya pada Mean dan duduk disamping sang pacar "masalah yang kau tanya kemarin. Sampai saat ini aku masih mencari P Perth"
Plan membuka suara Mean tertarik dan mematikan komputernya
"mungkin alasan kita tidak menemukan P Perth karena P Perth sendiri tidak ingin ditemukan. Tapi aku masih berusaha seperti orang bodoh. Sebenarnya P Perth kabur dari rumah bersama pacarnya dan pacarnya adalah adik tirinya"
"maksudnya...?"
"dalam keluarga ada P Perth, P Mark, aku dan Gun. Kami empat bersaudara. Tapi P Mark adalah anak dari selingkuhan paman. Bibi murka saat paman membawa P Mark kerumah mereka hampir bertengkar setiap hari tapi entah bagaimana P Perth bisa jatuh cinta. Jelas bibi menentang hubungan mereka belum untuk menerima P Mark. Hari itu P Perth bertengkar hebat dengan bibi dan memutuskan untuk pergi dari rumah kami semua tidak menyangka kepergian P Perth membawa P Mark akan sampai detik ini"
"kesedihan atas penghianatan paman ditambah hubungan P Perth membuat penyakit bibi kambuh mungkin bibi perlahan akan menerima paman karena itu hubungan dimasa lalu tapi hubungan sesama jenis bibi tidak dapat membiarkannya. Orang belum terbuka soal hubungan ini. P Perth adalah anak pertama dikeluarga kesayangan menjadi banyak sorotan bagaimana itu akan bisa menanggung beban moral yang mereka dapatkan?"
"masalah kembali terjadi setelah bibi mengetahui Gun memilik pacar laki-laki bibi sudah tidak bisa menahannya. Bibi tumbang. Disaat kritis aku hanya ingin mempertemukan P Perth untuk terakhir kalinya karena aku tahu bibi pasti sangat merindukan P Perth tapi aku tidak bisa mewujudkan keinginannya, aku tidak berguna"
Mean menarik Plan kepelukannya mengusap menenangkan
"tidak. Kau sudah berusaha" Mean juga merasa bersalah atas hal ini dulu hanya untuk obsesinya pada Plan tapi melupakan ada hal penting yang dilewatkannya dan itu membuat orang kesayangannya sangat sedih "selagi ada yang mencarinya pasti akan ditemukan dan kau akan kembali berkumpul" Mean menghibur Plan dan Plan mengangguk.
"lalu bagaimana dengan keluarga aslimu?" Mean bertanya pelan ingin tahu lebih banyak tentang Plan mereka dalam hubungan harus saling mengetahui
"keluargaku adalah paman dan sekarang ada kau, aku tidak membutuhkan keluarga yang lain" Plan mengeratkan pelukannya dan membenamkan wajahnya disana merasa sangat nyaman ditambah Mean yang mengusap kepalanya seperti bayi
"kau sudah banyak mengatakan hal yang manis berhenti melakukannya" ucap Mean gemas
"lalu bagaimana dengan keluargamu?" tanya Plan kemudia selagi mereka membahas semuanya
"kau sudah bertemu mereka?"
"kau tahu maksudku"
"papa dan mama mereka suami isteri yang kompak. Dibidang yang sama. Mereka tidak tinggal berpindah. Mereka memiliki target untuk dunia mereka tanpa melibatkan aku jadi aku tidak bisa bercerita banyak tentang mereka. Tapi sekarang aku mimiliki banyak cerita untuk keluarga kita" Mean mulai menggoda Plan dan Plan melepaskan diri pergi beristrahat lebih dulu.
Pagi sekali Plan sudah bersiap sedangkan Mean masih pulas. Karena hari minggu mereka bisa bersantai. Setelah menyiapkan sarapan Plan pergi tidak mengganggu Mean yang nyenyak.
Plan menemui Mr. Cuthbert yang sudah menunggunya. Malas rasanya bertemu tapi Mr. Cuthbert mengatakan ada hal penting untuk dikatakan. Mr Cuthbert menyambut Plan dengan memeluknya tapi Plan tidak ada untuk membalas dan kemudian duduk berhadapan.
"papa sengaja menjadwalkan bertemu pagi agar kita bisa sarapan bersama"
Plan terkejut "papa? Saya tidak memiliki papa! Dan saya sudah sarapan"
"baiklah, tapi saat ini saya adalah suami mama kamu otomatis saya adalah papa kamu, Plan. Seperti ini silsilahnya" ucap Mr Cuthbert "dan kemana berhari-hari tidak pulang. Mamamu mengkhawatirkanmu" Mr Cuthbert bertanya dengan lembut dan menyesap kopinya
"ini hal penting yang anda maksud?" Plan malas untuk berdebat apalagi orang tersebut lebih berumur darinya terlebih menyangkut masalalunya Plan tidak bisa mengungkitnya lagi membiarkan dia berada dimasalalu "jika tidak saya permisi"
"papa mengatakan dengan benar ponselmu tidak menjawab" ucap Mr Cuthbert
"apa yang anda maksud benar? Antara saya dan isteri anda tidak memiliki hubungan seistimewa itu untuk dikhawatirkan!" Plan mulai melupakan kontrolan untuk emosi
"kau mungkin tidak menerima saya sebagai papa, tapi untuk orang yang melahirkanmu kau harus banyak memberinya rasa hormat" ucap Mr Cuthbert
Plan tidak percaya kalimat itu ditujukan untuknya "Mr Cutbert, apa anda mengerti situasinya? Jasanya dalam hidup saya hanya melahirkan jikapun disuruh memilih saya tidak akan mau terlahir dari rahim isteri anda dan untuk memberinya rasa hormat? Sejak saya tahu apa itu rasa hormat orang pertama yang ingin saya hormati adalah dia walaupun dia sudah mengabaikan saya tapi saya masih memiliki keinginan untuk menghormatinya. Tapi apa, dia tidak datang untuk saya hormati"
"Plan...itu adalah perasaan kekecewaan yang kau alami yang kau rawat menjadi kebencian" ucap Mr Cuthbert
"aku tidak peduli itu apa tapi yang jelas dia tidak ada dalam hidup saya" ucap Plan tegas
"Plan...papa tidak ingin melihat mamamu bersedih"
"tidak ada hubungannya dengan saya!" Plan masih bersikukuh
"jika kau bisa membangun sebuah hubungan seharusnya kau juga bisa memperbaiki hubungan yang lain" ucap Mr Cuthbert mengulurkan amplop pada Plan menyambut dan melihatnya Plan terkejut itu adalah fotonya dan juga Mean dari berbagai tempat dan latar lalu Plan menatap tajama pada orang didepannya
"kau mengikutiku?"
"hanya mengabadikan moment putra saya"
"apa yang kau inginkan?!!"
"pergi berbaikan dengan mamamu"
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
MEANPLAN II KENALI AKU ✅
Fanfiction#8 MEANPLAN 16/02/20 'tak kenal maka tak sayang' Perjalanan hidup tidak selalu manis. Kebahagiaan Meanplan renggang begitu saja saat seseorang dari masalalu kembali dan menawarkan kebahagian lain. Ketika rahasia satu persatu terungkap. Apa pilihan y...