01

466 50 4
                                    

"Byul-ah..."

"Moonbaby..."

"Sayang... jangan diam saja. Katakan apa salahku. Jangan menyiksa diri dengan diam dan mengabaikan makananmu," ucap Yoongi pelan dengan nada selembut mungkin, berusaha agar lawan bicaranya tidak mengamuk tiba-tiba.

"Hmm," jawab Moonbyul sekenanya sambil mulai memakan yangnyeom yang ada di depannya sambil fokus ke arah acara televisi.

Yoongi menghela napas frustrasi dan mencoba untuk makan ayam bumbu pedas itu juga. Akan tetapi keheningan yang tercipta tak kunjung reda hingga satu kotak paket yangnyeom telah ludes.

Setelah merapikan semuanya, Yoongi kembali ke ruang tengah dan duduk di sebelah Moonbyul. Menatap wajahnya dalam diam. Wajah yang selalu memenuhi pikirannya.

Hidung kecilnya yang selalu bergerak lucu ketika Yoongi memainkannya. Keningnya yang cukup proporsional untuk dia kecup lembut di awal dan akhir hari. Pipi yang dilengkapi dengan lesung pipi yang membuatnya terlihat manis. Bibir mungil yang tidak pernah gagal membuat Yoongi merasa candu.

"Berhentilah memandangi ku, Yoongi. Bisa-bisa kau jatuh cinta padaku."

"Aku selalu jatuh cinta tiap memandangi mu sayang, jangan khawatir," balas Yoongi santai.

Moonbyul merasakan tiba-tiba pipinya jadi memanas mendengar jawaban kekasihnya. Sambil memejamkan kedua matanya, ia mendengus kasar lalu memosisikan badannya sehingga menghadap Yoongi.

Perlahan Moonbyul membuka matanya dan menatap lurus mata Yoongi, mata yang menurut Moonbyul dapat membuatnya meleleh tanpa ampun.

"Baiklah, kau mau aku berhenti merajuk?" tanya Moonbyul sambil cemberut. Merasa sebal karena ia tidak bisa lama-lama menahan cemburunya karena suara Yoongi yang begitu tenang dan membuatnya meruntuhkan acara merajuk hari ini.

Sebentar, cemburu?

"Iya. Apa yang harus aku lakukan? Katakanlah," jawab Yoongi sambil meraih kedua tangan Moonbyul dan menggenggamnya erat dan lembut.

Inilah yang membuat Moonbyul menyerah lama-lama menahan egonya. Suara dan gerak-gerik Yoongi terhadap dirinya yang lembut ini membuatnya selalu luluh dan malah merasa bersalah karena membuat Yoongi bingung.

"Baiklah, aku ingin tanghulu. Sepuluh tusuk tanghulu," balas Moonbyul tegas sambil masih menatap Yoongi dan tak lupa bibirnya yang mengerucut.

Yoongi mengangguk paham, "Baiklah, ayo kita pergi sekarang. Tapi..."

"Tapi apa?"

"Kau juga akan mengatakan apa yang mengganggu dirimu hari ini kan? Alasan kenapa kamu tiba-tiba dongkol dan merajuk setelah aku pulang dari studio."

"Uh-hu, asal tambah sepuluh tusuk lagi."

"Total jadi dua puluh tusuk? Kau akan diabetes sayang..."

"Bukannya sebelumnya tadi kamu berkata akan lakukan melakukan apapun agar aku bisa berhenti merajuk."

"Tapi..."

Moonbyul menarik tangannya yang di genggam oleh Yoongi lalu melipatnya di depan dada sambil memicingkan mata ke arah Yoongi, "Mau apa tidak?"

Yoongi pun hanya menghela nafas pelan sambil berdiri dari duduknya lalu mengambil kunci mobil di meja sebelah televisi, "Baiklah, baiklah. Tapi aku mohon jangan sekaligus memakannya, ok?"

Moonbyul pun akhirnya menunjukkan senyum manisnya sambil mengangguk setuju. Ia pun berjalan mendekat ke arah Yoongi dan memeluk lengannya manja.

"Arraseo, chagi! Ayo belikan kesayanganmu ini dua puluh tusuk tanghulu!"

Yoongi pun tersenyum lega karena akhirnya sisi Moonbyul yang biasanya telah kembali walau harus diberi sogokan manisan kesukaannya. Yoongi masih bingung kenapa semenjak dirinya selesai mengadakan rapat dengan tim proyek terbarunya, Moonbyul mengeluarkan aura mengerikan dan meminta pulang dahulu. Padahal hari itu mereka berdua sudah berjanji sejak beberapa waktu lalu akan bekerja sama membuat lagu duet di studio milik Yoongi setelah selesai rapat hingga makan malam tiba.

"Kenapa harus tanghulu? Tidakkah ia bosan memakan makanan manis itu?" tanya Yoongi dalam hati.

Faktanya, Yoongi tidak suka makanan kesukaan Moonbyul. Ia merasa pusing setelah memakan buah yang dilumuri banyak karamel manis itu.

Sayangnya, kau harus bertahan dengan tanghulu hari ini Yoongi-ssi.

Tanghulu || Yoongi × MoonbyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang