21.Selanjutnya

68 10 0
                                    


Tengah malam, kini Rika sedang menangis kejadian tadi siang terus menggema di fikiran nya, entah lah baru kali ini Abda mengecewakan nya, pantas saja jika Rika sekesal ini di tambah teror-teror yang akhir-akhir ini terus selalu mengejutkan nya.

Beberapa menit yang lalu juga, dia mendapat kan pesan dari no tidak di kenal, yang isinya.jika dia tidak menjauhi Abda secepat nya maka nyawa orang tua dan orang terdekatnya akan terancam.harus kah dia bersikap egois untuk membiarkan Abda terus berada di dekat nya? Namun bagaimana nasib orang-orang terdekatnya?.

Yaa dia akui, dirinya begitu lemah, wajar saja dari kecil dia hanya mendapat kan kasih sayang dan kemanjaan lantas bagaimana sekarang? Dia harus memilih antara orang tua dan kekasihnya, pastilah dia memilih orang tua, namun bagaimana dengan hatinya? Dia tidak sanggup untuk benar-benar melepaskan Abda.

Baru kali ini, dia harus benar-benar merasakan se frustasi ini, dia pun tak berani untuk menghubungi salah satu dari sahabat nya, cukup selama ini dia selalu menyusahkan mereka tapi tidak untuk kali ini,apakah dia harus benar-benar pergi jauh dari orang-orang terdekatnya? bahkan jika perlu apakah dia harus mengasingkan diri?untuk menjaga keselamatan orang-orang terdekatnya, itulah yang sekarang terus mencekcoki fikiran Rika.

Berulang kali dia memperhatikan isi dari pesan tersebut, dan berulang kalipun dia meneteskan air mata, lihat lah sekarang matanya sudah tak berupa, membesar dan sembab lebih tak sanggup nya lagi Abda pun tak henti-hentinya mengirimkan pesan kepadanya isinya hanya kata maaf.

Satu lagi kebodohan nya adalah mempercayai perkataan orang yang tidak dia kenal sama sekali, tapi apalah daya nya dia baru mendapatkan kejadian seperti ini seumur hidup nya pantas saja dia langsung mempercayainya, bahkan untuk sekarang dia tidak bisa berfikir jernih, sikap nya yang selalu ceria dan tidak pernah tidur selarut ini ,kini kebalikanya kini hanya lah ada Rika yang lemah yang kusut dan Rika yang belum tidur pada larut malam seperti ini, matanya sulit untuk terpejam beban yang di tanggung nya begitu rumit dan berat.

****

Pagi....sekarang Abda telah berada di rumah Rika untuk menjemputnya pergi ke sekolah, bahkan sekarang lebih awal dari biasanya karena perasaan nya yang terus di selimuti rasa bersalah karena kejadian kemarin, sikap Rika yang berubah drastis karena sebuah kesalah pahaman, dia mengerti karena selama hubungan dengan Rika dia tak pernah melakukan apapun yang menyebabkan pertengkaran besar, mungkin alasan inilah Rika marah besar kepadanya, bahkan beribu ribu chat yang Abda kirim tak Rika lihat sama sekali.

Tak biasanya juga Rika belum tidur padahal kemarin malam sudah larut, itulah alasan Abda terus mengirimi chat karena sangat khawatir,sekarang pun Abda kerumah Rika lebih pagi dari biasanya namun Rika tak kunjung keluar juga, dia sangat sangat memaklumi mungkin Rika sedang merias diri namun sesaat....

Abda di kejutkan dengan penampilan Rika, dia kira Rika lama karena sedang dandan atau apalah namun sekarang? Lihat lah apa yang Abda lihat bahkan Rika tak sedikitpun mempolesi wajah nya dengan bedak, pakaian pun kusut tak seperti biasanya dia seperti ini, bukan Rika sama sekali, kalau biasanya kusut sedikitpun malas memakai lantas apa sekarang? Semua nya berantakan, rambut nya sekarang dibiarkan di gerai dengan berantakan poni di mana-mana.

"Lo kenapa hah?"tanya Abda sedikit prihatin melihat penampilan kekasihnya, namun tak ada sahutan sama sekali.

"Rik, maafin gue, gue kan udah bilang kejadian nya nggak kaya yang lo liat, dia jebak gue."jelas Abda.

"Hm."gumam Rika sebagai jawaban, rasanya hanya kali ini di pagi hari ia tak punya semangat hidup, semua nya abu-abu.

"Jangan pernah giniin gue Rik, gue rela lo apain tapi jangan diemin gue."pinta Abda.

Story Old [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang