🌲09🌲

623 56 61
                                    

Yeeeee \('O´θ/ happy 1k readers!!! Makasih udah mau baca book ku yang bobroks ini^^.

Selamat membaca ~

Oh iya ⚠Warning 17+⚠


🌲Hubungan🌲
















Hening dan canggung, dengan segelas coklat hangat ditangan masing-masing. Diluar sedang gerimis, masih ada orang-orang yang berlalu lalang dengan kesibukan masing-masing. Mungkin bagi mereka hujan bukanlah masalah besar.

Di cafe yang hangat ini, Yena dan Changbin sedang berhadapan tapi pandangan keduannya berada diluar cafe dan pikiran mereka melayang entah kemana. Changbin yang sepertinya gelisah ingin mengatakan sesuatu sementara Yena yang terus menunggu Changbin berujar.

“Bin, gue tau lo mau ngomong sesuatu,” akhirnya bilah yang sedari tadi terkatup itu mengeluarkan suara, Changbin sedikit terkejut dan dirinya lengsung menatap kearah Yena. Gadis itu paham, gadis itu peka, dan gadis itu mungkin juga tau apa yang sedang Changbin pikirkan.

Diraihnya kedua tangan hangat Yena dan mengangamnya, mereka tak biasanya seperti ini. Jarang melakukan skinship dan sering bertengkar maski hanya sebuah candaan, tapi karena pertengkaran itulah yang membuat hubungan keduanya jadi makin erat.

“Yen, lo tau kan kalo gue sayang banget sama lo?” Yena tertawa sebentar lalu mengangguk.

“Kenapa jadi drama amat sih, Bin? Biasnya juga ngegas kek gas 12 kg. Hahaha.”

“Gue serius Yen!”

“Iya-iya, gue cuma bercanda aelah! Serius amat, ya dah gimana terusan?” Changbin malah diam. Terlihat sekali jika dirinya tengah frustasi.

“Gue mau – ”

“Putus?” Changbin menatap Yena terkejut, ia menggeleng kukuh. Bukan! Bukan itu yang dimaksud Changbin.

“Terus gimana? Mau langsung nikah aja? hm?” lah kenapa Yena malah ngegas.

“Gak, gak gitu. Gue gak mau putus dari lo, gue udah bilangkan kalo gue sayang sama lo. Gue cuma mau kita break untuk sementara waktu, sorry bukannya gue mau gantungin lo cuma – ”

“Gue paham, Bin. Yaa gak apa-apa, mungkin lo butuh waktu buat sendiri dulu,” Yena tersenyum tapi itu malah membuat Chnagbin merasa sangat bersalah padanya. Pasti sangat sakit dan sesak, Changbin ingin sekali merengkuh tubuh Yena sekarang, tapi entah mengapa ia merasa tak mampu untuk melakuknnya.

“Yena sorry,” Yena mengangguk dan yang selenjutnya Yena lakukan adalah melepas gengaman tangan Changbin dan satu lagi itu membuat hati Changbin merasa sakit. Changbin sendiri bingung, sebenarnya apa yang dia inginkan? Kenapa? Kenapa ia menyuruh Yena untuk menjauh dan saat Yena melakukan itu hatinya juga sakit? Changbin benar-benar tak mengerti.

“Gue pulang dulu ya,” Yena pamit pergi, gadis itu berdiri diikuti Changbin.

“Gue anterin pulang.”

“Gak usah, gue mau pesen taxi aja.” Tersirat luka yang terpancar dikedua mata almond  Yena. Changbin tau, Changbin paham dirinya salah tapi sudah terlanjur. Ia mengambil keputusan ini juga untuk kebaikan mereka berdua. Mereka harus fokus dulu pada simulasi UN.

🌲Keluarga Pinus🌲•Ft. SKZONE [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang