01. Satu Bus dan Cara Azka

16.2K 1K 127
                                    

Mulmed: Trailer AZKASEA
(maaf ya trailernya sederhana, karena skill edit seadanya :D)

Welcome RAADERS! 💙🧡

Jika kamu sudah membuka chapter ini, berarti kamu sudah siap memasuki kehidupan AZKASEA. Mari berteman baik dengan kami (cast-cast AZKASEA). Selamat bergabung bersama siswa-siswi SMA Arles yap! Have fun!

WARNING: There are harsh words and bullying scenes!
ambil baiknya buang buruknya, okey?

Kamu dapat cerita Rira darimana?

Mari berkenalan?
Aku Rira, kamu?

Salam kenal.

Jangan hanya vote dan komen saat part awal aja ya, dan cerita AZKASEA tidak pernah di revisi, jadi mohon maaf jika masih ada kata-kata typo :)

Jangan hanya vote dan komen saat part awal aja ya, dan cerita AZKASEA tidak pernah di revisi, jadi mohon maaf jika masih ada kata-kata typo :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

01. Satu Bus dan Cara Azka

"Buku lo jatuh."

Buku yang jatuh di depan sepatunya itu Azka ambil, buku milik seorang gadis berkepang satu itu Azka berikan kepada gadis itu yang saat ini membalikkan tubuhnya menghadap Azka.

Merasa gadis di depannya tidak merespon dan hanya diam saja sembari mengecek buku yang dibawanya di dalam didekapan tangannya, Azka pun segera mengambil telapak tangan kiri yang mungil dalam genggaman tangannya itu yang kosong.

Gadis itu mengambil bukunya yang disodorkan oleh Azka. "Makasih," ucap gadis itu tersenyum kecil setelah tersadar, entah apa yang gadis itu lamunkan, Azka pun tidak tahu.

"SEA!!"

Gadis di depannya pun membalikkan badan membelakangi Azka setelah panggilan yang lebih tepatnya lebih mengarah ke teriakan yang Azka lihat dari salah satu sahabat dari gadis di depannya ini. Sea.

Azka menatap intens setiap pergerakan dari gadis bernetra kecokelatan di depannya. Ketika gadis itu tengah gugup, resah, bahkan tertawa bersama sahabatnya.

Azka segera melangkah mundur tanpa membalas ucapan terima kasih yang tadi Sea ucapkan. Sebelum menjauh hingga punggungnya tidak terlihat, Azka terdiam sebentar untuk mendengar pembicaran Sea dan ketiga sahabatnya.

"Pulang naik apa?" tanya Sella, teman satu kelasnya dan Sea.

"Bus, Sella."

"Yah, padahal gue mau ajak lo buat mampir dulu ke cafe." Clara yang tadinya terlihat bersemangat sekali seketika wajahnya berubah menjadi kecewa.

"Maaf ya, soalnya aku pulang sekolah harus langsung kerja." Sea hanya tersenyum kecil, merasa tidak enak telah menjawab ajakan sahabatnya dengan penolakan.

AZKASEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang