Enjoyyy
Mean si pemaksa menyeret Plan kesalon dan memiliki baju cantik untuk pergi dinner hal yang sama sekali tidak disukai Plan apalagi alasan dibaliknya tapi Mean terlihat sangat bahagia dan mendewakan Mr Cuthbert orang yang sudah menyelamatkan perusahaannya bukan hanya itu bakat bisnis yang dimiliki Mr Cuthbert juga menjadi inspirasi bagi Mean terlihat Plan banyak tahu dari cerita Mean.
Mereka disambut nyonya Cuthbert yang sangat senang ada Plan tapi Plan bersikap biasa saja setelah mereka dipersilahkan untuk duduk Mr Cuthbert datang dengan seorang anak kecil digendongannya. Gadis kecil yang sangat menggemaskan dengan permen kapas ditangannya.
"selamat datang dirumah kami...Princess ayo..kenalkan dirimu" Mr Cuthbert menurunkan sicantik dari gendongannya
"hallo paman selamat datang dirumah Princess, perkenalkan namaku Princess anak kesayangan papa dan mama" anak yang menyebut namanya Princess itu memperkenalkan dirinya dengan bangga dan riang. Nyonya Cuthbert mengambil Princess dan menggendongnya
Plan yang awalnya tersenyum seolah pudar pemandangan didepannya saat ini dimana mereka sangat serasi dengan baju yang bernada sama dan tentu saja mereka bahagia. Satu hal yang tidak didapat olehnya. Plan memalingkan wajahnya dari pandangan itu dan menghapus buliran yang sempat jatuh dipipinya.
"paman...nama paman siapa?" si cantik Princess memegang kakinya dan menggoyangkan
Plan melihat kebawah dan melihat kedua orangtua mengabaikan membuang pandangan kembali. Benci sangat benci. Mungkin perasaan seperti ini dulu yang dimiliki Mean terhadap Chiba.
"Plan.. Princess sedang bertanya padamu" Mean yang disamping Plan menyenggol tangannya
"kau bisa menjawabnya" jawab Plan dingin
"Princess jangan mengganggu...ayo makan dulu" nyonya Cuthbert mengambil sang anak dari kaki Plan dan membawanya duduk bersama
"kau tidak apa?" Mean melihat Plan murung
"tidak apa. Ayo segera makan" mereka duduk Plan dan Mean bersebelahan didepan mereka ada Mr Cuthbert dan juga nyonya Cuthbert serta Princess
"apa ini malam yang istimewa? Terlihat dari hidangannya" Mean akhirnya mencairkan suasana dan Plan ikut melihat apa yang tersaji diatas meja. Ada berbagai masakan dan satu hal yang berbeda masakan tersebut dengan banyak bumbu daun bawang setiap wadah menghijau
"aa...setelah tau Plan akan ikut, isteri saya memaksa untuk menyajikan hidangan ini spesial untuk Plan" Mr Cuthbert berkata seolah itu hal yang menyenangkan untuk didengar terlihat nyonya Cuthbert tersipu Mean mengangguk berterimakasih atas ketulusan dan memperhatikan Plan
Kemudian baik Plan maupun Mean sama-sama diam terutama Mean menatap Plan sedangkan orang yang ditatap berekspresi datar sampai nyonya Cuthbert memberi lauk kepiringnya
"cobalah" Plan menatap masih dengan tatapan sulit diartikan melihat berbagai macam lauk yang terus ditambah kepiringnya
"Nyo..."
Tap!
Mean hendak mengatakan sesuatu pada nyonya Cuthbert tapi ditahan oleh Plan dan menggeleng Mean akhirnya tenang dan mengangguk
"kau harus mencobanya Plan kau pasti akan ketagihan, ayo Mean segera makan" Mr Cuthbert menjadi kepala keluarga yang mengayomi untuk anak dan juga isterinya
Plan tidak ragu untuk makan yang katanya spesial. Satu suap. Plan kembali merasakan masakan wanita itu setelah bertahun-tahun akan tetapi Plan tidak bisa mendefenisikan rasanya karena memang Plan sudah tidak mengingat yang tertinggal dimemori kecilnya sampai saat ini adalah perasaan ditinggal, perasaan tidak diinginkan.
"bagaimana?" Nyonya Cuthbert bertanya penuh harap Plan menarik nafas dalam dan meletakkan kembali sendoknya
"mungkin kalian tahu aku dibesarkan oleh paman dan bibi tidak ada pengecualian apa yang harus kami makan. Tidak ada makanan tertentu aku kecualikan tapi jika ditanya saat ini bagaimana rasanya aku akan menjawab seperti orang pada umumnya rasanya enak" Plan kembali mengambil sendoknya tidak banyak mengkonsumsi banyak bawang yang ada dipiring
Yang sangat diketahui Plan dirinya tidak begitu menyukai daun bawang karena itu akan membuat mulut beraroma tapi dengan beraninya wanita itu mengatakan spesial untuknya sudah jelas wanita itu tidak tahu apa-apa tentangnya dia datangnya hanya dengan keegoisannya sendiri.
Setelah makan Mr Cuthbert sengaja mengajak Mean untuk mengobrol agar Plan dan isterinya memilki ruang. Dari lantai atas Mean bisa melihat Plan dan nyonya dirumah ini duduk santai ditaman.
"bagaiamana kabarmu? Kau baik-baik saja? Kau mengganti nomer, beritahu mama. Mama khawatir kau tidak ada kabar? Tidak pulang" pertanya bertubi-tubi dari sang mama
"mama senang malam ini kau bisa makan bersama, mama menunggu sejak lama, terimakasih sudah datang" lanjut sang mama lagi
"aku akan menjawab, kau selesai?" Plan bertanya tidak ramah
Sang mama mengangguk
"aku muak! Dengan sikap kepura-pura an yang kau tunjukkan. Kau aku adalah orang asing dan orang asing tidak saling memberi kabar tidak ada kata khawatir"
"Plan..."
"kau masih tidak mengerti?! Aku membenci situasi ini! Kau datang hanya untuk mengancamku!"
"Plan apa yang kau katakan?" ucap sang mama iba
"yang aku katakan adalah kenapa kau kembali!" Plan berteriak nafasnya memburu "dulu aku masih bisa menunggu tapi tidak untuk sekarang! Aku tidak mengharapkan kau ada!" itu adalah kalimat yang kejam. Plan mengatakannya dengan satu tarikan nafas
Sesaat mereka berdua sama-sama terdiam. Plan menatap kelantai atas dua orang yang menatap. Plan melihat Mean yang mengangkat gelasnya dan menjawab dengan senyuman kecil lalu beralih melihat orang disebelahnya
"aku kalah. Bagaimana aku harus berdamai? Harga mahal yang harus aku bayar. Aku harap kau akan senang terus melihatku" Plan kehilangan kata-kata. Emosinya masih bisa terkontrol untuk tidak memaki-maki kemudian meninggalkan dan mengabaikan ketika dipanggil
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
MEANPLAN II KENALI AKU ✅
Fanfiction#8 MEANPLAN 16/02/20 'tak kenal maka tak sayang' Perjalanan hidup tidak selalu manis. Kebahagiaan Meanplan renggang begitu saja saat seseorang dari masalalu kembali dan menawarkan kebahagian lain. Ketika rahasia satu persatu terungkap. Apa pilihan y...