Happy reading......
"Useless bastard" syifa mengumpat kasar. Dan mata nya menuju dari mana arah peluru itu datang, dan saat melihat ke arah peluru tersebut datang, ternyata ada orang berpakaian serba hitam dan memakai topeng untuk menutupi wajah nya itu. Syifa yang geram melihat itu langsung mengeluarkan pistol nya yang berada di belakang baju nya, rafa kaget melihat itu, dia masih tidak percaya dengan sifat syifa yang satu ini.
Namun saat syifa mau menembakan pistol nya kepada target nya, tiba-tiba saja orang itu melompat dan hilang entah kemana. Syifa yang bingung langsung bangun dari tempat jatuhnya bersama rafa dan mencari keberadaan orang tadi namun hasil nya nihil. Ia tak menemukan apapun yang berhubungan dengan orang aneh tadi, kecuali secarik kertas yang bertuliskan
'Yakin rafa masih mao nerima lo setelah dia ngeliat banyak sifat aneh yang lo keluarin di depan dia? Dan dia juga belum tau siapa sebenernya lo kan? Apa setelah dia tau semua tentang lo dia masih mao terima lo?! Dia belum tau aja kalo lo itu PEMBUNUH! Gue jadi kasian sama dia, gue rasa dia gak bakalan bisa nerima lo!' syifa membaca tulisan dalam kertas itu dengan sangat kesal. Bercampur amarah. Lalu ia melirik rafa sebentar dan menatap isi surat tersebut.
Syifa mengeluarkan ponsel nya dan menelfon seseorang. Ia sedang sangat marah dan sangat kesal
"Halo ben!" syifa langsung membuka percakapan
"Iya ada apa syif?"
"Lo tolong tangganin orang yang tadi di iket sama rafa di bawah pohon. Tadi dia di tembak, tapi gue rasa dia gak bakal mati palingan cuman pingsan doang. Cepetan! tolong lo tangganin dia!" syifa menjelaskan semua pada beni. Dan menyuruh beni untuk memberikan pertolongan kepada orang tersebut.
"Iya gue otw ke tempat tadi!" jawab beni dengan tegas. Sementara rafa yang masih terkejut mencoba untuk terlihat biasa saja terhadap apa yang terjadi.
"Jangan lupa cari tahu tentang orang tadi! Di belakang sini ada cctv kan?" ucap syifa dan di telfon beni berdehem mengiakan ucapan syifa
"Kenapa syif?" tanya rafa, dia mencoba untuk terlihat biasa saja
"Gak kenapa-napa tapi tadi pelaku nya udah kabur" syifa memberitahu rafa bahwa pelaku nya tak ia temukan. Namun ia belum memberitahu rafa tentang secarik surat yang di temukannya. Syifa rasa orang tadi sengaja menjatuhkan itu untuk syifa. Entah apa maksud orang tersebut.
"Udah jangan terlalu di pikirin" ucap rafa sambil mengelus puncak kepala syifa. Tiba-tiba saja rafa sudah berdiri di samping syifa, syifa tak melihat rafa bangun dari tempat terjatuhnya. Apa di karenakan dia melamun jadi tak begitu memperhatikan pergerakan rafa.
"Iya" jawab syifa singkat, dan membuat sebelah alis rafa terangkat karna bingung. Sementara syifa masih berkutat dengan fikirannya sendiri, tentang orang tadi dan yang lebih penting tentang rafa. Syifa masih memikirkan tentang perasaan rafa, seandainya lelaki itu tahu kebenaran tentang syifa akankah ia bertahan atau justru meninggalkan syifa begitu saja?
"Syif? Lo beneran gak papa?" rafa menayakan keadaan syifa bagaimana, bukan soal fisik namun rafa menanyakan bagaimana keadaan hati syifa. Sepertinya keadaan hati nya sedang tidak baik karna melihat orang tersebut atau ada hal lain yang mengganggu fikirannya.
"Hm, iya" jawabnya setelah mendiamkan rafa cukup lama karna lamunannya. Tiba-tiba saja beni sudah sampai dengan beberapa orang di belakang beni, orang di belakang beni mengangkat tubuh libra yang terdapat peluru di bagian perutnya.
"Ben gue cabut duluan ya sama rafa!" ucap syifa tiba-tiba dan menarik tangan rafa untuk keluar dari tempat itu dan menuju mobil rafa.
"Kenapa syif?" tanya rafa bingung dengan tingkah syifa
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Untuk Mencintai ❤ |SLOW UPDATE|
Romansa[Belum di revisi karna cerita belum tamat] Baru beberapa yang di revisi.... Cerita ini acak-acakan banyak yang belom direvisi lagi proses 17+ Cerita tentang Syifa dan Rafa yang di jodohkan oleh orang tua mereka, yah begitu dah...