"Itu, si Keyra berantem, eh debat maksudnya sama si Ketos Ganteng" kata Jessica.
"HAH?!" bukan, ini bukan suara Cemara, tapi suara dari lelaki yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka.
"Lah? Mark?! Ngapain lu di kelas ini?" tanya Cemara yang bingung akan kehadiran Mark.
"Udah g usah bahas itu. Sekarang kak Keyra dimana?" bukannya menjawab, Mark malah menanyakan kembali tentang Keyra.
"I-itu di lapangan..." jawab Jessica.
Setelah mendengar jawaban dari Jessica, Mark segera berlalu meninggalkan mereka—Jessica dan Cemara—menuju lapangan. Tak berselang lama, Jessica dan Cemara juga melangkah mengikuti Mark
--
Terlihat ada kerumunan saat Mark, Jessica, dan Cemara sampai di lapangan. Mereka yakin itu pasti adalah kerumunan siswa yang melihat pertengkaran Keyra dan Evan. Ini bukan sekali atau dua kalinya mereka bertengkar. Mereka sudah sering sekali bertengkar, terkadang hanya karena hal sepele seperti perbedaan pendapat, jam pulang, dan hal kecil lain.
"Gua dah lari keliling lapangan kok tadi! Lo-nya aja yang gak liat!" maki Keyra pada Evan.
"Buktinya mana? Gak ada kan? Mereka yang lagi olahraga aja gak lihat kalau kamu lari" jawab Evan.
"Mereka aja yang gak liat. Atau mata mereka burem, jadi gak liat kalau gua lari!" balas Hani dengan nada santai. Lebih tepatnya menyebalkan.
"Mana ada? Siapa saksinya?" tantang Evan.
"Ya ada lah, dah ah gua ke kelas dulu, Bye!!" jawab Keyra asal dan berlalu meninggalkan lapangan.
Mark, Jessica, dan Cemara yang baru sampai terlihat kebingungan tentang apa yang membuat mereka bertengkar. Dan akhirnya bertanya pada adik kelas. "Kak Keyra sama Mas Evan tadi berantem kak, gara gara kak Keyra telat" itu jawaban yang mereka dapat
"Ya elah gitu aja, 2 anak itu emang dah kayak kucing ama tikus, gak pernah akur sama sekali" kata Jessica menanggapi jawaban adik kelas mereka itu.
"Ya udah gua mau nyusulin Keyra aja, Bye!" kata Cemara dan pergi meninggalkan Jessica dan Mark.
"Eh KAK GUA IKUT!!" teriak Mark dan menyusul Cemara.
"Lah padahal yang tadi ngajakin kesini gua, tapi kenapa sekarang gua yang ditinggalin??" monolog Jessica.
--
"Ciee.. Yang habis berantem sama mantan..." goda Cemara saat dirinya dan Keyra makan bakso dikantin.
"Berisik..." gumam Keyra namun masih dapat didengar oleh Cemara.
"Yaelah mbak sensian amat sih, padahal juga dah sering dihukum. Tapi kok yang ini beda? Apa karena yang ngehukum si mantan? Hem hem?" kekeuh Cemara yang sedang menggoda Keyra sambil senyum-senyum. Sedangkan yang digoda hanya mengatupkan rahang, bersiap-siap melempar garpu pada Cemara.
"Lu diem atau gua lempar nih garpu?" ancam Keyra.
"Lempar aja kalau bisa!" tantang Cemara sambil menjulurkan lidah, mengejek.
Sedetik kemudian garpu ditangan Keyra melayang, dan hampir mengenai kepala Cemara jika saja ia tak menghindar. Namun, yang namanya Keyra pasti bisa menghindar karena adanya 'Ilmu Indra ke-6' katanya, yang siapapun belum tau benar atau tidaknya hal itu. Tapi, ternyata garpu yang dilempar tadi mengenai salah satu orang yang lewat, yang ternyata adalah seorang anak OSIS.
Tak mau terlibat masalah, Keyra dan Cemara memilih untuk kabur tanpa menghabiskan sisa baksonya. Daripada tertangkap basah, dan berurusan dengan OSIS lagi? Keyra sudah bosan dengan hal itu. Berbeda dengan Cemara, dia hanya tak ingin image-nya menjadi anggota OSIS menjadi jelek.
"Hosh.. hosh.. Key, gara gara lu nih, kita jadi kabur-kaburan kayak tadi. Mana pakai utang ke mamang bakso lagi" kata Cemara dengan nafas yang belum teratur—akibat kabur.
"Kok nyalahin gua sih? Kan yang mulai lu duluan." Balas Keyra tak mau kalah.
"Ya lu lah, siapa suruh ngelempar garpu?!"
"Ya siapa suruh bahas Evan?!" final Keyra, dengan wajahnya yang galak.
"Gua mau bolos aja, nanti izinin gua, bilang gua ke UKS" timpal Keyra, dan meninggalkan Cemara yang masih mengatur nafasnya di lorong sekolah."Key.. Key, keras kepala banget sih lu? Heran banget gua sama lu, dah dapet cowok baik-baik malah ditinggalin" gumam Cemara dan setelahnya ia pergi ke kelas.
--
Di rooftop sekolah Keyra tampak sedang bersantai sambil bersender di dinding pembatas yang ada, tak lupa sebatang rokok pada jari manisnya. Inilah kebiasaan Keyra kalau sedang galau atau mungkin badmood. Keyra tau kebiasaan ini buruk, tapi Keyra tidak bisa menghilangkan kebiasaannya. Yang sudah tertanam tak bisa dihilangkan dengan mudah.
Sepuluh menit melamun, datang seseorang dan duduk disamping Keyra. Keyra yang awalnya menatap ke depan, kini beralih menatap seseorang yang duduk disebelahnya.
"Masih sama ya kaya dulu?" tanya lelaki itu, dan mengikuti arah pandangan Keyra sebelumnya—ke depan.
Huwaaa akhirnya aku bisa back... maaf gak up gaesss lama banget ya???
Mau tau gak kenapa aku gak update? Penasaran kan? Penasaran kan? (#authorgeer) jadi author tuh kejebak sama UH sama Tugas.... Huhuhu sedih... dan yang bikin kesel adalah... author terkena virus kemageran :v
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA //Love or Leave//
General FictionSaat dirimu dihadapkan dengan 2 pilihan. Love or Leave