NOTED (for readers)
Sebelum baca tolong yah di vote bintang nya dan jangan lupa banjirin komennya !!!<3(itung2 menghargai hasil penulisan dan semoga makin rajin update cerita nya)<3
Saat agna dan langit sudah sampai menghampiri ibu-ibu penduduk sana lalu mereka mulai bertanya.
"Punten ibu,apa ibu liat anak sekola yang lewat sini? Bajunya sama yang kita pakai, apa ibu liat?"tanya agna
"Muhun neng, Abi henteu ningal ti tadi Oge"
"Tuh kan apa kata gue juga pasti ini jalan yang salah semua ini gara-gara Raden cowo nyebelin" batin agna berbicara
"Nya ntos atuh nya ibu nuhun"ucap langit
"Nya sami-sami neng,ujang"
"Punten Bu"
"Nya mangga"
Agna dan langit pun meninggalkan ibu-ibu tadi dan ia akan kembali ke teman-teman nya yang pasti sudah menunggu
Agna pun merasakan kesal kepada Raden karena ini semua gara-gara Raden
"Tuh kan langit apa kata gue juga pasti salah jalan,semua ini gara-gara temen lo ni si Raden cowo angkuh, nyebelin itu"sepanjang jalan agna mengeluh dengan raut wajah marah dan me manyun kan bibir nya itu, membuat langit memandangnya terus menerus
"Woy langit denger gue ga si"sentak agna
"Ehh apaa iy-ya gue denger"jawab langit yang Ter patah-patah
"Gue liat-liat ya lo tadi ngeliatin gue yaa hayoo"tanya agna yang begitu geer
"Yee siapa yang liatin lo kali"ucap langit.
"Yaaa kan dikirain hhhee"
lalu langit mengeluarkan perkataan yang ia keluarkan dengan suara yang pelan dan lembut.
"Tapi lo cantik na"langit yang sambil berjalan di sebelah agna dan menatap wajah agna
Agna Terhenti langkah kakinya mendengar suara itu
"Apa apa lo bilang tadi langit?"tanya agna
"Ehhh ngga, orang gue ga ngomong,lo salah dengar kali"bantah langit
"Masa si gue salah denger ya" agna yang terheran-heran apa itu tadi salah denger
"Ahhh telinga gue kan masih tajam pendengarannya masa salah denger si"batinya berbicara
"Yaudah ah lo jangan bengong terus mending jalan ayo samperin yang lain"ucap langit yang mengalihkan pembicaraan.
"Iyaa dehh ayoo"
**
"Mana si itu anak berdua ko lama banget si" tanya Raden yang tak sabar
"Sabar ke lo Raden"ucap elsa
"Iya ke lo Raden sabar dulu napa"ucap Ferdi
Mereka pun melihat sosok perempuan dan cowo berjalan bersama menghampiri mereka
**
Ketika agna dan langit sudah hampir sampai dan hampir dekat ia siap-siap meluap kan amarahnya itu pada Raden
"Apa kata ibu itu na?" Tanya raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
RADEN
Fiksi Remaja"bagaimana takdirmu adalah takdirku?" Maaf dari aku yang tidak bisa merangkai kata hanya bisa, mengeluarkan yang ada di dalam isi hatiku dan pikiran ku *** Dia? dia laki laki yang tidak memikirkan resiko dan hanya ada penyesalan yang ia perbuat namu...